26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Uang Suap Disimpan di Kardus Tempat Durian

KPK Tangkap 2 Pejabat Kemenakertrans Berserta Penyuapnya

JAKARTA- Meski tengah disibukkan dengan penanganan puluhan kasus M Nazaruddin, KPK tidak mengendurkan kerjanya untuk membongkar kasus korupsi lainnya. Kemarin malam (25/8) lembaga anti korupsi itu menangkap tangan dua pejabat Kemenakertrans yang menerima uang Rp1,5 miliar dari seorang pengusaha.

“Ya, diduga itu uang suap,” kata juru bicara KPK Johan Budi kemarin (25/8). Johan melanjutkan dua orang pejabat Kemenakertrans itu adalah Sesditjen P2TK I (Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi) I Nyoman Suisnaya, dan Kabag Perencanaan dan Evaluasi Dadong Irbarelawan. Nah, sedangkan sang penyuap yang berasal dari pihak swasta adalah Darnawati.

Johan lalu menceritakan, ketiganya ditangkap ditiga tempat yang berbeda. Nyoman Suisnaya tertangkap di kantornya Gedung A lantai 2 Ditjen Pembinaan Penyiapan Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi Kalibata. Dadong ditangkap di bandara Soekarno Hatta, sedangkan Darnawati ditangkap saat berada di kawasan Otista Jakarta Timur.
Dia, menambahkan uang suap tersebut diduga sebagai suap dalam proyek percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan transmigrasi di 19 kabupaten. “Proyek tersebut dananya mencapai Rp500 miliar yang dianggarkan dalam APBNP 2011,” kata dia.

Penyidik, lanjut Johan sebenarnya sudah mengincar rencana tindak pidana korupsi tersebut sejak beberapa waktu lalu. Hingga akhirnya KPK mendapat infromasi dari masyarakat bahwa penyerahan uang suap itu dilakukan kemarin.
Awalnya sekitar pukul 13.00, Darnawati mencairkan uang Rp1,5 miliar di sebuah bank BUMN di Jakarta. Bahkan, saking banyaknya jumlah uang tersebut, pihak bank kehabisan uang dan harus mengambil ke cabangnya yang lain. Nah, untuk membungkus uang miliaran yang begitu banyaknya, Darnawati khusus membeli durian dalam kardus besar. “Kardusnya dipakai untuk tempat uang,” kata Johan.

Ternyata, Darnawati tidak langsung menyerahkan uang itu sendiri. Namun dia meminta tolong seorang kurir berinisial S yang diketahui sebagai pegawai Kemenakertrans. “Si S yang kemudian membawa kardus uang itu ke kantor (Nyoman Suisna),” imbuhnya.  Tak berselang lama setelah uang tersebut diserahkan, KPK langsung menggerebek ruangan Nyoman. Dia tak bisa berkutik saat penyidik menemukan barang bukti uang yang ada di dalam ruangannya. Tak hanya menggerebek kantor Nyoman,  penyidik KPK lainnya juga langsung bergerak untuk menangkap orang-orang yang lainnya. (kuh/jpnn)

KPK Tangkap 2 Pejabat Kemenakertrans Berserta Penyuapnya

JAKARTA- Meski tengah disibukkan dengan penanganan puluhan kasus M Nazaruddin, KPK tidak mengendurkan kerjanya untuk membongkar kasus korupsi lainnya. Kemarin malam (25/8) lembaga anti korupsi itu menangkap tangan dua pejabat Kemenakertrans yang menerima uang Rp1,5 miliar dari seorang pengusaha.

“Ya, diduga itu uang suap,” kata juru bicara KPK Johan Budi kemarin (25/8). Johan melanjutkan dua orang pejabat Kemenakertrans itu adalah Sesditjen P2TK I (Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi) I Nyoman Suisnaya, dan Kabag Perencanaan dan Evaluasi Dadong Irbarelawan. Nah, sedangkan sang penyuap yang berasal dari pihak swasta adalah Darnawati.

Johan lalu menceritakan, ketiganya ditangkap ditiga tempat yang berbeda. Nyoman Suisnaya tertangkap di kantornya Gedung A lantai 2 Ditjen Pembinaan Penyiapan Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi Kalibata. Dadong ditangkap di bandara Soekarno Hatta, sedangkan Darnawati ditangkap saat berada di kawasan Otista Jakarta Timur.
Dia, menambahkan uang suap tersebut diduga sebagai suap dalam proyek percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan transmigrasi di 19 kabupaten. “Proyek tersebut dananya mencapai Rp500 miliar yang dianggarkan dalam APBNP 2011,” kata dia.

Penyidik, lanjut Johan sebenarnya sudah mengincar rencana tindak pidana korupsi tersebut sejak beberapa waktu lalu. Hingga akhirnya KPK mendapat infromasi dari masyarakat bahwa penyerahan uang suap itu dilakukan kemarin.
Awalnya sekitar pukul 13.00, Darnawati mencairkan uang Rp1,5 miliar di sebuah bank BUMN di Jakarta. Bahkan, saking banyaknya jumlah uang tersebut, pihak bank kehabisan uang dan harus mengambil ke cabangnya yang lain. Nah, untuk membungkus uang miliaran yang begitu banyaknya, Darnawati khusus membeli durian dalam kardus besar. “Kardusnya dipakai untuk tempat uang,” kata Johan.

Ternyata, Darnawati tidak langsung menyerahkan uang itu sendiri. Namun dia meminta tolong seorang kurir berinisial S yang diketahui sebagai pegawai Kemenakertrans. “Si S yang kemudian membawa kardus uang itu ke kantor (Nyoman Suisna),” imbuhnya.  Tak berselang lama setelah uang tersebut diserahkan, KPK langsung menggerebek ruangan Nyoman. Dia tak bisa berkutik saat penyidik menemukan barang bukti uang yang ada di dalam ruangannya. Tak hanya menggerebek kantor Nyoman,  penyidik KPK lainnya juga langsung bergerak untuk menangkap orang-orang yang lainnya. (kuh/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/