26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rap-rap Menggema

MEDAN-Teriakan rap-rap dari para penonton kembali menggema di Stadion Teladan ketika PSMS berhasil menang tipis 1-0 kontra PSLS Lhokseumawe, Rabu (9/3) di Stadion Teladan. Gol semata wayang Vagner Luis di menit 38 cukup untuk membawa PSMS naik ke posisi empat klasemen sementara.

Tak ayal, atmosfir dukungan Masyarakat Medan kembali membahana untuk klub berjuluk Ayam Kinantan itu. Saban Affan Lubis dkk menggiring bola, teriakan rap-rap terdengar di penjuru stadion. Hal itu pula yang sedikit mengembalikan percaya diri para pemain di tengah kesulitan finansial sebab sudah dua bulan belum terima gaji. Beruntung para pemain tetap profesional dan mampu memenangi laga dengan baik.

Pada laga itu, PSMS kembali memainkan pola  4-2-3-1 dengan mengandalkan Gaston Castano sebagai target man. Sayang Gaston gagal mencetak gol kemarin malam. Hal itu menambah kemandulannya sejak putaran II ini dimulai. Padahal Gaston memiliki banyak peluang, namun tampak tak beruntung sebab tendangannya kerap membentur mistar atau melenceng tipis dari sasaran.

Soal dominasi serangan, PSMS melakukannya dengan baik. Sejak awal laga, serangan demi serangan digeber. Namun tak ada yang berhasil disarangkan ke gawang M Aly, kiper PSLS.

Beruntung ada Vagner Luis yang tampil cukup gemilang. Selain sukses mengawal barisan pertahanan, Vagner juga doyan naik ke depan membantu serangan. Apalagi ketika PSMS mendapatkan set peice. Pada menit 38, Vagner sukses menempatkan bola ke sudut kanan gawang PSLS menyusul sepak pojok Alfian Habibi. Skor 1-0 menjadi milik PSMS dan bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, PSMS kembali mendominasi jalannya pertandingan. Dukungan sekitar 15 ribu penonton membuat Stadion Teladan bergemuruh. Tendangan bebas Gaston membuka babak kedua dengan peluang. Sayang masih menyamping. Selanjutnya PSMS terus berupaya memperbesar keunggulan dengan variasi serangan cepat dan umpan jauh.

Petaka menyambangi PSMS 10 menit babak kedua berjalan. PSMS harus bermain dengan 10 pemain setelah Ari Yuganda menerima kartu kuning kedua karena dinilai menyikut striker PSLS, Carlos Raul.

Keputusan ini sempat memicu protes PSMS namun wasit merasa sudah memberikan keputusan benar. Unggul jumlah pemain dimanfaatkan PSLS untuk gencar menyerang. Salah satu peluang emas diperoleh Arif Gunawan yang memanfaatkan bola yang lepas dari tangkapan kiper PSMS, Andi Setiawan sebab salah berkoordinasi dengan Novi Handriawan..Beruntung bola masih bisa ditepis Andi untuk menebus kesalahannya.

Selang 10 menit kemudian, giliran PSLS yang bermain 10 orang karena Salomon Koube juga diusir wasit Novari Ihsan karena menerima kartu kuning kedua. Jadilah laga itu 10 versus 10 pemain. Meski masih saling serang, skor 1-0 bertahan untuk kemenangan PSMS.

Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa yang mewakili tim saat konfrensi Pers usai laga mengakui PSLS sangat menyulitkan PSMS. “Secara psikologis kita gak ada masalah. Tapi kita akui PSLS itu tim tangguh. Dengan tiga pemain asingnya PSLS jelas berbeda,” kata Benny.

Pelatih PSLS, Imran Juned mengakui timnya kurang beruntung. Padahal menurutnya cukup banyak peluang terjadi. “Kita memang bertahan dulu di babak pertama. Baru kita menyerang di babak kedua. Ada enam peluang yang saya catat mengancam. Saya pikir dewi fortuna memang kurang berpihak. Tuan rumah memang pantas menang,” ujarnya.(ful)

MEDAN-Teriakan rap-rap dari para penonton kembali menggema di Stadion Teladan ketika PSMS berhasil menang tipis 1-0 kontra PSLS Lhokseumawe, Rabu (9/3) di Stadion Teladan. Gol semata wayang Vagner Luis di menit 38 cukup untuk membawa PSMS naik ke posisi empat klasemen sementara.

Tak ayal, atmosfir dukungan Masyarakat Medan kembali membahana untuk klub berjuluk Ayam Kinantan itu. Saban Affan Lubis dkk menggiring bola, teriakan rap-rap terdengar di penjuru stadion. Hal itu pula yang sedikit mengembalikan percaya diri para pemain di tengah kesulitan finansial sebab sudah dua bulan belum terima gaji. Beruntung para pemain tetap profesional dan mampu memenangi laga dengan baik.

Pada laga itu, PSMS kembali memainkan pola  4-2-3-1 dengan mengandalkan Gaston Castano sebagai target man. Sayang Gaston gagal mencetak gol kemarin malam. Hal itu menambah kemandulannya sejak putaran II ini dimulai. Padahal Gaston memiliki banyak peluang, namun tampak tak beruntung sebab tendangannya kerap membentur mistar atau melenceng tipis dari sasaran.

Soal dominasi serangan, PSMS melakukannya dengan baik. Sejak awal laga, serangan demi serangan digeber. Namun tak ada yang berhasil disarangkan ke gawang M Aly, kiper PSLS.

Beruntung ada Vagner Luis yang tampil cukup gemilang. Selain sukses mengawal barisan pertahanan, Vagner juga doyan naik ke depan membantu serangan. Apalagi ketika PSMS mendapatkan set peice. Pada menit 38, Vagner sukses menempatkan bola ke sudut kanan gawang PSLS menyusul sepak pojok Alfian Habibi. Skor 1-0 menjadi milik PSMS dan bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, PSMS kembali mendominasi jalannya pertandingan. Dukungan sekitar 15 ribu penonton membuat Stadion Teladan bergemuruh. Tendangan bebas Gaston membuka babak kedua dengan peluang. Sayang masih menyamping. Selanjutnya PSMS terus berupaya memperbesar keunggulan dengan variasi serangan cepat dan umpan jauh.

Petaka menyambangi PSMS 10 menit babak kedua berjalan. PSMS harus bermain dengan 10 pemain setelah Ari Yuganda menerima kartu kuning kedua karena dinilai menyikut striker PSLS, Carlos Raul.

Keputusan ini sempat memicu protes PSMS namun wasit merasa sudah memberikan keputusan benar. Unggul jumlah pemain dimanfaatkan PSLS untuk gencar menyerang. Salah satu peluang emas diperoleh Arif Gunawan yang memanfaatkan bola yang lepas dari tangkapan kiper PSMS, Andi Setiawan sebab salah berkoordinasi dengan Novi Handriawan..Beruntung bola masih bisa ditepis Andi untuk menebus kesalahannya.

Selang 10 menit kemudian, giliran PSLS yang bermain 10 orang karena Salomon Koube juga diusir wasit Novari Ihsan karena menerima kartu kuning kedua. Jadilah laga itu 10 versus 10 pemain. Meski masih saling serang, skor 1-0 bertahan untuk kemenangan PSMS.

Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa yang mewakili tim saat konfrensi Pers usai laga mengakui PSLS sangat menyulitkan PSMS. “Secara psikologis kita gak ada masalah. Tapi kita akui PSLS itu tim tangguh. Dengan tiga pemain asingnya PSLS jelas berbeda,” kata Benny.

Pelatih PSLS, Imran Juned mengakui timnya kurang beruntung. Padahal menurutnya cukup banyak peluang terjadi. “Kita memang bertahan dulu di babak pertama. Baru kita menyerang di babak kedua. Ada enam peluang yang saya catat mengancam. Saya pikir dewi fortuna memang kurang berpihak. Tuan rumah memang pantas menang,” ujarnya.(ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/