NEW YORK-Unggulan pertama Caroline Wozniacki memelihara asa meraih Grand Slam pertamanya setelah lolos ke perempatfinal Amerika Serikat (AS) Terbuka 2011 usai melewati hadangan Svetlana Kuznetsova, Selasa (6/9) pagi WIB.
Wozniacki lebih dulu mengakui keunggulan Kuznetsova. Setelah bermain tie break, Wozniacki kalah 6-7 (6-8) di set pertama.
Setelah itu Wozniacki bangkit dan berhasil menyamakan kedudukan dari Kuznetsova, yang merupakan unggulan 15, pada set kedua. Wozniacki menang dengan 7-5 meski sempat ketinggalan 1-4.
Pada set penentu, Wozniacki langsung tancap gas dan dengan cepat memimpin 5-1. Di gim penentu Kuznetsova sempat berusaha bertahan dan melakukan deuce, tetapi pada akhirnya Wozniacki berhasil menutup permainan dengan 6-7, 7-5 dan 6-1.
Di perempatfinal, Wozniacki sudah dinanti unggulan sepuluh Andrea Petkovic. Pemenang partai ini akan berhadapan dengan Serena Williams atau Anastasia Pavlyuchenkova di semifinal.
Selepas laga, Wozniacki pun tidak memungkiri sempat melalui pertarungan sulit terlebih dahulu untuk menggengam tiket perempatfinal.”Itu pertandingan sulit. Tapi pertarungan yang bagus,” kata Wozniacki dikutip Eurosport.
Wozniacki pun membuka kenangannya di ajang yang serupa pada 2009 silam, di mana petenis peringkat satu dunia itu mendapat perlawanan sulit dari Kuznetsova di babak ke empat AS Terbuka dua tahun lalu. “Jujur, saya berpikir tentang pertandingan yang kami mainkan dua tahun lalu,” kata Wozniacki.
Kontras dengan suasana hati Kuznetsova yang kecewa lantaran harus mengakui keunggulan Wozniacki.”Saya memiliki peluang,” kata Kuznetsova yang berstatus sebagai kampiun French Open 2009 dan AS Terbuka 2004 ini. “Namun saya kehilangan banyak kesempatan.”
Kuznetsova pun mengakui kegagalannya kali ini tidak lepas dari kesalahan yang dilakukannya sendiri. “Ya, saya banyak melakukan kesalahan sendiri, karena saya mencoba untuk datang (dengan permainan) agresif dan mendikte permainan dan saya melakukannya,” lirih Kuznetsova.
“Dia perempuan yang tangguh bagaikan tembok, Anda tahu?,” tukas Kuznetsova menganalogikan kemampuan Wozniacki. (net/jpnn)