PERCUT, SUMUTPOS.CO – Siswanto (58) bernasib nahas. Warga Jalan Karya, Gang Kartini, Kel. Karang Berombak, Medan Barat, ini tewas saat mencari ikan di alur parit kebun sawit milik PT. PSW, Minggu (1/10) sekira pukul 10.00 wib.
Pagi itu, korban berangkat dari rumah bersama Mikel Tambunan (18) warga Pasir putih, Pematang Lalang dan Sunardi Tambunan (13). Setibanya di areal PT. PSW yang berada di Desa Pematang Lalang, Dusun Satu, Percut Seituan, itu korban memasang jaring ikan. Sedangkan Mikel dan Sunardi pergi mencari ikan sekitar 50 meter dari tempat korban.
Namun ketika kedua pemuda itu kembali, mereka hanya mendapati topi korban terapung di atas air. Upaya pencarian dengan cara memanggil-manggil dilakukan tapi tak ada jawaban.
Penasaran dengan keberadaan topi, keduanya lantas terjun ke air dan menyelam untuk memastikan keberadaan korban. Benar saja. Saat menyelam di kedalaman sekitar 2,5 meter, mereka melihat tubuh korban. Setelah sempat bersusah payah, korban akhirnya berhasil diangkat dari dasar alur meski sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Kapolsek Percut Seituan, Kompol Pardamean Hutahaean membenarkan kejadian. ”Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga korban tidak merasa ada kecurigaan dan tidak mau di otopsi,” terangnya. (sor/ras)
PERCUT, SUMUTPOS.CO – Siswanto (58) bernasib nahas. Warga Jalan Karya, Gang Kartini, Kel. Karang Berombak, Medan Barat, ini tewas saat mencari ikan di alur parit kebun sawit milik PT. PSW, Minggu (1/10) sekira pukul 10.00 wib.
Pagi itu, korban berangkat dari rumah bersama Mikel Tambunan (18) warga Pasir putih, Pematang Lalang dan Sunardi Tambunan (13). Setibanya di areal PT. PSW yang berada di Desa Pematang Lalang, Dusun Satu, Percut Seituan, itu korban memasang jaring ikan. Sedangkan Mikel dan Sunardi pergi mencari ikan sekitar 50 meter dari tempat korban.
Namun ketika kedua pemuda itu kembali, mereka hanya mendapati topi korban terapung di atas air. Upaya pencarian dengan cara memanggil-manggil dilakukan tapi tak ada jawaban.
Penasaran dengan keberadaan topi, keduanya lantas terjun ke air dan menyelam untuk memastikan keberadaan korban. Benar saja. Saat menyelam di kedalaman sekitar 2,5 meter, mereka melihat tubuh korban. Setelah sempat bersusah payah, korban akhirnya berhasil diangkat dari dasar alur meski sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Kapolsek Percut Seituan, Kompol Pardamean Hutahaean membenarkan kejadian. ”Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga korban tidak merasa ada kecurigaan dan tidak mau di otopsi,” terangnya. (sor/ras)