29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Sepakat Tingkatkan Perdagangan

PM Yingluck Kenalan Sama SBY

JAKARTA-Untuk kali pertama setelah dilantik pada 5 Agustus lalu, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Kemarin (12/9) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut perdana menteri wanita pertama negeri gajah putih itu dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka.
Tampil dengan balutan blazer coklat motif kotak-kotak kecil dan rok warna krem kekuningan, adik mantan PM Thaksin Shinawatra itu tampak sederhana, namun anggun.

“Saya di sini untuk memperkenalkan diri setelah diangkat sebagai perdana menteri,” tuturnya mengawali keterangan pers, usai melakukan pertemuan bilateral dengan SBY dan delegasi.
Dia merasa mendapatkan kehormatan dengan sambutan hangat yang diterimanya dalam kunjungan kali ini. Menurutnya, kunjungan ini akan membawa dampak positif dalam hubungan kedua negara. Salah satunya adalah peningkatan volume perdagangan Indonesia ? Thailand.

“Pada 2010, total volume perdagangan kedua negara mencapai sekitar USD 13 miliar,” kata Yingluck. Jumlah itu meningkat 34 persen dari total volume perdagangan tahun 2009.
“Kami percaya di masa depan, masih ada peluang-peluang baru untuk meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan ini,” timpal SBY.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, pertumbuhan volume perdagangan kedua negara ditargetkan bisa mencapai 47 persen. Untuk memenuhinya, tidak hanya dengan mengandalkan dari sektor minyak dan gas saja. “Kita harus bisa meningkatkan produk manufaktur kita,” katanya.

Hatta mengatakan, salah satu yang penting dibicarakan dalam pertemuan itu adalah kerjasama transfer tekonologi. Thailand menawarkan diri untuk bersama-sama mengembangkan riset di bidang ketahanan pangan (food security).
“Mereka juga tertarik untuk mengembangkan pangan dalam arti luas, bukan hanya beras,” terangnya.
Dalam pertemuan bilateral itu, juga dibahas mengenai isu-isu keamanan, misalnya yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara. SBY sempat menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia yang mendukung penuh keutuhan terorial Thailand. “Termasuk upaya Thailand untuk mengatasi masalah di wilayah selatan,” ujar SBY.

“Kami mendukung langkah-langkah politik, langkah-langkah damai, untuk mengatasi masalah di situ sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Thailand selatan,” sambungnya.
Indonesia juga mendukung penyelesaian masalah perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Dalam dua-tiga hari ini, Yingluck akan berkunjung ke Kamboja.

“Ini sesuai harapan ASEAN bahwa sengketa perbatasan itu dapat diselesaikan secara bijak dan damai,” kata SBY. Usai menggelar pertemuan bilateral tersebut, SBY menjamu Yingluck dan delegasi Thailand dalam jamuan makan siang di Istana Negara. (fal/iro/jpnn)

PM Yingluck Kenalan Sama SBY

JAKARTA-Untuk kali pertama setelah dilantik pada 5 Agustus lalu, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Kemarin (12/9) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut perdana menteri wanita pertama negeri gajah putih itu dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka.
Tampil dengan balutan blazer coklat motif kotak-kotak kecil dan rok warna krem kekuningan, adik mantan PM Thaksin Shinawatra itu tampak sederhana, namun anggun.

“Saya di sini untuk memperkenalkan diri setelah diangkat sebagai perdana menteri,” tuturnya mengawali keterangan pers, usai melakukan pertemuan bilateral dengan SBY dan delegasi.
Dia merasa mendapatkan kehormatan dengan sambutan hangat yang diterimanya dalam kunjungan kali ini. Menurutnya, kunjungan ini akan membawa dampak positif dalam hubungan kedua negara. Salah satunya adalah peningkatan volume perdagangan Indonesia ? Thailand.

“Pada 2010, total volume perdagangan kedua negara mencapai sekitar USD 13 miliar,” kata Yingluck. Jumlah itu meningkat 34 persen dari total volume perdagangan tahun 2009.
“Kami percaya di masa depan, masih ada peluang-peluang baru untuk meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan ini,” timpal SBY.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, pertumbuhan volume perdagangan kedua negara ditargetkan bisa mencapai 47 persen. Untuk memenuhinya, tidak hanya dengan mengandalkan dari sektor minyak dan gas saja. “Kita harus bisa meningkatkan produk manufaktur kita,” katanya.

Hatta mengatakan, salah satu yang penting dibicarakan dalam pertemuan itu adalah kerjasama transfer tekonologi. Thailand menawarkan diri untuk bersama-sama mengembangkan riset di bidang ketahanan pangan (food security).
“Mereka juga tertarik untuk mengembangkan pangan dalam arti luas, bukan hanya beras,” terangnya.
Dalam pertemuan bilateral itu, juga dibahas mengenai isu-isu keamanan, misalnya yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara. SBY sempat menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia yang mendukung penuh keutuhan terorial Thailand. “Termasuk upaya Thailand untuk mengatasi masalah di wilayah selatan,” ujar SBY.

“Kami mendukung langkah-langkah politik, langkah-langkah damai, untuk mengatasi masalah di situ sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Thailand selatan,” sambungnya.
Indonesia juga mendukung penyelesaian masalah perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Dalam dua-tiga hari ini, Yingluck akan berkunjung ke Kamboja.

“Ini sesuai harapan ASEAN bahwa sengketa perbatasan itu dapat diselesaikan secara bijak dan damai,” kata SBY. Usai menggelar pertemuan bilateral tersebut, SBY menjamu Yingluck dan delegasi Thailand dalam jamuan makan siang di Istana Negara. (fal/iro/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/