TIGANDERKET, SUMUTPOS.CO -Jembatan penghubung dari Tiganderket ke Kutabuluh, maupun sebaliknya, tepatnya di Desa Sukatendel, akhirnya dibongkar, Kamis (9/11) siang. Para pengguna jalan, untuk sementara harus melalui jalan alternatif yang dibangun PT Brantas Abipraya Lestari (KSO), yang membangun sabo dam di jalur lahar Desa Sukatendel, Kecamatan Tiganderket.
Manager Project PT Brantas Abipraya Lestari Mahyudin Siregar, melalui Defri Gunawan, selaku bidang teknik, menjelaskan, sebelum pembongkaran jembatan di Desa Sukatendel, telah dilakukan koordinasi dengan pihak terkait. Kemudian surat pemberitahuan tentang adanya pembongkaran jembatan itu, 7 hari sebelumnya juga telah disampaikan ke pihak terkait.
“Sebelum dibongkar, jalan alternatif di sebelah jembatan sudah disiapkan secara matang, untuk dilalui pengguna jalan yang melintas,” ungkap Defri.
Defri juga mengatakan, untuk mengantisipasi bila terjadi banjir lahar yang berdampak buruk bagi warga, permukiman dan lahan pertanian warga, sudah disediakan alat berat excavator yang standby menunggu di samping jalur lahar, untuk melakukan normalisasi. “Pembongkaran jembatan itu dilakukan demi pembangunan Sabo Dam DKO 6, yang tepat pada titik jembatan. Pembangunan sabo dam pada jalur lahar untuk tahun ini ada 14 titik, termasuk di Desa Sukatendel, Kutambaru, dan Mardingding. Kegunaaannya untuk mengendalikan material yang dibawa arus ketika terjadi banjir lahar, yang berdampak buruk, maupun lebih luas bagi warga sekitarnya,” jelasnya.
Pada pembongkaran jembatan itu, turut hadir Muspika Tiganderket, Camat Tiganderket Sukur, diwakili Kasi Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pelayanan Umum Proklamasi Ginting, Danramil 05 Payung Kapt Arh E Perangin-angin, Kapolsek Payung diwakili Rahman Perangin-angin, Sibarani, dari Kementerian PUPR Mangaratua Tambunan, Alfred Pangaribuan, dan Kepala Desa Sukatendel Dewanto Perangin-angin. (deo/saz)