26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2 PSMS v Persebaya 3: Runner Up Rasa Juara

FOTO: Chandra Satwika/Jawa Pos
Pemain Persebaya dijatuhkan di kotak penalti. Persebaya berhasil menjadi juara Liga 2 setelah mengalahkan PSMS Medan di babak final Liga 2 di Staduion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Selasa (28/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS memang gagal menyempurnakan musimnya di Liga 2 2017. Pasukan Djajang Nurjaman harus puas menjadi runner up Liga 2 setelah tumbang 2-3 dari Persebaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Selasa (28/11). Namun, meskipun tidak juara, tiket promosi Liga 1 yang diraih sudah cukup untuk menghadirkan pesta.

Sorak sorai suporter PSMS tetap membahana usai nonton bareng di Stadion Teladan tadi malam, meski Ayam Kinantan gagal meraih juara. Mereka tetap bangga dengan tim asuhan Djajang Nurjaman, apalagi Legimin Raharjo dan kawan-kawan sudah memastikan diri lolos ke Liga 1 musim depan.

Bahkan rencananya, sekembalinya dari Bandung, seluruh pemain dan manajemen PSMS akan disambut kedatangannya di Bandara Internasional Kualanamu dan kemudian diarak-arak mengelilingi Kota Medan menuju titik kumpul di Lapangan Benteng Medan.

Namun, manajemen diharapkan tidak larut dalam euporia lolosnya PSMS ke Liga 1. Manajemen diharapkan memperkuat financial agar dapat bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu. “Financial klub itu yang utama. Berjalannya klub itu dengan baik pastinya harus dimotori dengan kekuatan financial. Maka manajemen harus persiapkan itu, agar PSMS tidak numpang lewat di Liga 1 nanti,” kata mantan pemain PSMS, Donny F Siregar kepada wartawan, Selasa (28/11).

Menurutnya, Liga 1 memiliki regulasi tersendiri dengan marque player. Maka dari itu, manajemen klub sudah bisa mengatur ancang-ancang, dengan persiapan yang matang. “Harus sudah ada ancang-ancang mulai saat ini, bagaimana mendatangkan marque player, pemain asing dan pemain lainnya. Karena kalau itukan ada juga regulasinya. Makanya financial harus matang dan lebih siap,” ungkapnya.

Selain itu, Donny juga mengingatkan manajemen PSMS untuk mendesak Pemko Medan, agar merenovasi Stadion Teladan sesuai standar Liga 1. “Stadion itu juga harus segera disiapkan. Jangan sampai saat berlaga di Liga 1, PSMS harus pindah home, dan numpang ke stadion lain. Inikan sebenarnya malu kita, kota kecil di Jawa sana saja stadionnya bagus-bagus. Medan kota ketiga terbesar stadionnya tidak dibagusi dengan baik,” katanya.

Menurutnya, Pemko Medan harusnya berkaca dengan kota-kota kecil di Jawa. Walaupun kota kecil, kepedulian terhadap sepak bola sangat besar. Stadion-stadion di Jawa pun dibangun dengan megah.

FOTO: Chandra Satwika/Jawa Pos
Pemain Persebaya dijatuhkan di kotak penalti. Persebaya berhasil menjadi juara Liga 2 setelah mengalahkan PSMS Medan di babak final Liga 2 di Staduion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Selasa (28/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS memang gagal menyempurnakan musimnya di Liga 2 2017. Pasukan Djajang Nurjaman harus puas menjadi runner up Liga 2 setelah tumbang 2-3 dari Persebaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Selasa (28/11). Namun, meskipun tidak juara, tiket promosi Liga 1 yang diraih sudah cukup untuk menghadirkan pesta.

Sorak sorai suporter PSMS tetap membahana usai nonton bareng di Stadion Teladan tadi malam, meski Ayam Kinantan gagal meraih juara. Mereka tetap bangga dengan tim asuhan Djajang Nurjaman, apalagi Legimin Raharjo dan kawan-kawan sudah memastikan diri lolos ke Liga 1 musim depan.

Bahkan rencananya, sekembalinya dari Bandung, seluruh pemain dan manajemen PSMS akan disambut kedatangannya di Bandara Internasional Kualanamu dan kemudian diarak-arak mengelilingi Kota Medan menuju titik kumpul di Lapangan Benteng Medan.

Namun, manajemen diharapkan tidak larut dalam euporia lolosnya PSMS ke Liga 1. Manajemen diharapkan memperkuat financial agar dapat bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu. “Financial klub itu yang utama. Berjalannya klub itu dengan baik pastinya harus dimotori dengan kekuatan financial. Maka manajemen harus persiapkan itu, agar PSMS tidak numpang lewat di Liga 1 nanti,” kata mantan pemain PSMS, Donny F Siregar kepada wartawan, Selasa (28/11).

Menurutnya, Liga 1 memiliki regulasi tersendiri dengan marque player. Maka dari itu, manajemen klub sudah bisa mengatur ancang-ancang, dengan persiapan yang matang. “Harus sudah ada ancang-ancang mulai saat ini, bagaimana mendatangkan marque player, pemain asing dan pemain lainnya. Karena kalau itukan ada juga regulasinya. Makanya financial harus matang dan lebih siap,” ungkapnya.

Selain itu, Donny juga mengingatkan manajemen PSMS untuk mendesak Pemko Medan, agar merenovasi Stadion Teladan sesuai standar Liga 1. “Stadion itu juga harus segera disiapkan. Jangan sampai saat berlaga di Liga 1, PSMS harus pindah home, dan numpang ke stadion lain. Inikan sebenarnya malu kita, kota kecil di Jawa sana saja stadionnya bagus-bagus. Medan kota ketiga terbesar stadionnya tidak dibagusi dengan baik,” katanya.

Menurutnya, Pemko Medan harusnya berkaca dengan kota-kota kecil di Jawa. Walaupun kota kecil, kepedulian terhadap sepak bola sangat besar. Stadion-stadion di Jawa pun dibangun dengan megah.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/