MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ditemani kakaknya, Ra (13) mendatangi Mapolsek Percut Sei Tuan, Rabu (30/11) kemarin sekira pukul 16.00 wib. Kedatangan warga Jl. Komplek Veteran, Medan Estate, Percut Sei Tuan, ini untuk melengkapi berkas laporan kasus cabul yang dialaminya.
Sehari sebelumnya, Boy (19), warga Jalan Meteorologi diamankan polisi terkait laporan Ra. “Kemarin pelaku cabul terhadap adik saya itu sudah diamankan,” ujar kakak korban yang namanya tak mau dikorankan.
Menurutnya, persetubuhan dilakukan tersebut atas dasar suka sama suka. Namun orangtua korban tak terima dan langsung membuat pengaduan. “Ayah marah sekali setelah mendengar berita ini. Dan saat itu juga ia membuat pengaduan ke Polsek Percut Sei Tuan ini,” tambahnya. Korban dan pelaku memang berpacaran.
Ra yang baru keluar dari ruang penyidik mengatakan, ia sudah dua kali berhubungan badan dengan Boy. “Awalnya saya berontak, tapi karena dipaksa terpaksa kuladeni,” ujarnya sambil tertunduk malu.
Ia nekad memberitahu kejadian ini kepada orangtuanya karena diancam pelaku. “Saya selalu diancam agar tidak memberitahu kepada orang lain,” tambahnya.
Siswi SMP ini menjelaskan, ia mulai menjalin hubungan dengan Boy sejak tiga bulan lalu. (sor/ras)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ditemani kakaknya, Ra (13) mendatangi Mapolsek Percut Sei Tuan, Rabu (30/11) kemarin sekira pukul 16.00 wib. Kedatangan warga Jl. Komplek Veteran, Medan Estate, Percut Sei Tuan, ini untuk melengkapi berkas laporan kasus cabul yang dialaminya.
Sehari sebelumnya, Boy (19), warga Jalan Meteorologi diamankan polisi terkait laporan Ra. “Kemarin pelaku cabul terhadap adik saya itu sudah diamankan,” ujar kakak korban yang namanya tak mau dikorankan.
Menurutnya, persetubuhan dilakukan tersebut atas dasar suka sama suka. Namun orangtua korban tak terima dan langsung membuat pengaduan. “Ayah marah sekali setelah mendengar berita ini. Dan saat itu juga ia membuat pengaduan ke Polsek Percut Sei Tuan ini,” tambahnya. Korban dan pelaku memang berpacaran.
Ra yang baru keluar dari ruang penyidik mengatakan, ia sudah dua kali berhubungan badan dengan Boy. “Awalnya saya berontak, tapi karena dipaksa terpaksa kuladeni,” ujarnya sambil tertunduk malu.
Ia nekad memberitahu kejadian ini kepada orangtuanya karena diancam pelaku. “Saya selalu diancam agar tidak memberitahu kepada orang lain,” tambahnya.
Siswi SMP ini menjelaskan, ia mulai menjalin hubungan dengan Boy sejak tiga bulan lalu. (sor/ras)