Sebanyak 3.000 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengikuti Masa Penyambutan Mahasiswa Baru (MPMB) 2011.
Rektor UMSU, Agussani MAP dalam sambutannya mengatakan, jika Kota Medan adalah kota pendidikan. Sehingga UMSU siap dan sangat bersedia mewujudkan keinginan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap untuk mengaplikasikannya.
“Melalui lembaga UMSU kami akan turut membantu untuk mengaplikasikan keinginan wali kota tersebut,” ungkapnya.
Tingginya jumlah mahasiswa baru, menunjukkan besarnya minat dan kepercayaan masyarakat kepada UMSU. Diharapkan prestasi ini menjadi tonggak sejarah tertinggi dalam sejarah perjalan UMSU. Namun, besaran jumlah tersebut adalah sebuah tantangan untuk UMSU meningkatkan kualitas pendidikan. Bahwa, yang diraih bukan semata kuantitas semata, namun tetap berpegang pada kualitas yang dapat diandalkan. Dan, soal kualitas, UMSU juga tidak berpaku pada sisi akademis saja.
“UMSU akan terus memperbaiki mutu tidak hanya dari sisi akademik tetapi juga nonakademik,” tambahnya.
Nah, untuk mewujudkan itu UMSU sadar tidak bisa berjalan sendiri. UMSU wajib menjalin kerja sama internal maupun eksternal.
“Perwujudan hal ini akan terjuwud dengan kerja sama oleh semua pihak yang berada di lingkungan UMSU, mulai dari mahasiswa, pegawai, dosen, dekan dan rektorat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Medan, Rahudman Harahap mengatakan jika UMSU bukanlah lembaga pendidikan alternatif terakhir. Kini UMSU telah menjelma menjadi lembaga pendidikan favorit oleh calon mahasiswa baru.
Ucapan Rahudman bukan tanpa bukti. Hal ini jelas terlihat dari total mahasiswa baru yang sangat besar pada tahun ajaran 2011/2012.
Terlepas dari itu, keberhasilan ini diharapkan tidak membuat UMSU lupa daratan. Pembentukan karakter mahasiswa andal haruslah tetap menjadi acuan.
Nah, melalui motto UMSU, unggul, cerdas dan terpercaya butuh kerja keras guna mewujudkannya dan butuh peranan terpenting dari semua mahasiswa. Mulai dari belajar mencintai diri sendiri dan kemudian akan memunculkan rasa memiliki dan sayang di diri mahasiswa.
“Mahasiswa harus bisa menghargai para dosen karena dengan menghargai dosen juga sebagai awal yang baik meraih kualitas pendidikan yang lebih baik lagi. Saya juga tidak ingin mendengarkan adanya aksi kekerasan di UMSU seperti di tempat-tempat lain,” ucap Rahudman.
Acara Masa Penyambutan Mahasiswa Baru (MPMB) 2011juga mengusung nilai kecintaan terhadap budaya. Agenda yang dimaksud adalah dengan mewajibkan seluruh peserta mengenakan baju batik. (uma)