29.4 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

2018 Medan jadi Kota Masa Depan

Kepala Bappeda Kota Medan, Wiriya Alrahman.

SUMUTPOS.CO – Konsep Medan menuju kota pintar (smart city) terus digalakkan. Segala infrastruktur pendukung pun terus diciptakan, salah satunya membangun human centre. Adapun lokasi yang diproyeksikan untuk human centre ini, yaitu di kantor Balitbang dan ATCS Dishub Medan Jalan Balaikota.

Kepala Bappeda Kota Medan Wiriya Alrahman menjelaskan, banyak hal yang perlu dibenahi dalam rangka mewujudkan Medan Kota Pintar. Disamping membangun jaringan internet di setiap sudut kota dan taman, juga jaringan aplikasi yang dapat menghubungkan Pemko dengan masyarakat.

“Sekarang ini kita mau bangun human centre. Nantinya seluruh data di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menyatu ke sana, yakni di Diskominfo. Berikutnya, dari human centre ini kita akan tampilkan comment centre, sehingga di situ Pak Wali pun bisa berinteraksi dengan masyarakat. Tergantung aplikasi apa yang digunakan,” katanya kepada Sumut Pos, di gedung DPRD Medan, Selasa (19/12).

Misalkan saat ini sudah ada aplikasi Medan Rumah Kita (MRK), kata dia, bisa ditampilkan pada human centre tersebut. Dengan demikian saat wali kota ingin membuka aplikasi apa saja, ia bisa dengan leluasa memanfaatkannya. Termasuk, beragam pengaduan masyarakat terhadap pelayanan publik, dan pembangunan bisa dilakukan di human centre tersebut.

Lantas kapan rencana tersebut bisa terwujud? Wiriya menyebut tahun depan sudah bisa terealisasi. “Tahun depan harus selesai. Sistemnya dibuat di Diskominfo. Alternatif tempat ada dua, kalau tidak di kantor Balitbang sekarang, di ATCS Dishub,” katanya.

Secara luas, sambung Wiriya, pihaknya sudah merancang grand desain Kota Medan dalam waktu panjang. Antara lain pembangunan infrastruktur LRT dan BRT, jalan tol kota, pembangunan Islamic Centre, pengendalian banjir rob, pengaktifan kembali jalur-jalur kereta api dan lain sebagainya. “Bicara dari segi fisik, konsep taman digital yang masuk program smart city. Seperti Surabaya dimana seluruh wilayah kotanya terlayani Wifi gratis. Itu bertujuan mengedukasi masyarakat, sebab internet tujuannya bisa memberi manfaat juga memberi bumerang, tergantung kita memaknainya,” katanya.

Kepala Bappeda Kota Medan, Wiriya Alrahman.

SUMUTPOS.CO – Konsep Medan menuju kota pintar (smart city) terus digalakkan. Segala infrastruktur pendukung pun terus diciptakan, salah satunya membangun human centre. Adapun lokasi yang diproyeksikan untuk human centre ini, yaitu di kantor Balitbang dan ATCS Dishub Medan Jalan Balaikota.

Kepala Bappeda Kota Medan Wiriya Alrahman menjelaskan, banyak hal yang perlu dibenahi dalam rangka mewujudkan Medan Kota Pintar. Disamping membangun jaringan internet di setiap sudut kota dan taman, juga jaringan aplikasi yang dapat menghubungkan Pemko dengan masyarakat.

“Sekarang ini kita mau bangun human centre. Nantinya seluruh data di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menyatu ke sana, yakni di Diskominfo. Berikutnya, dari human centre ini kita akan tampilkan comment centre, sehingga di situ Pak Wali pun bisa berinteraksi dengan masyarakat. Tergantung aplikasi apa yang digunakan,” katanya kepada Sumut Pos, di gedung DPRD Medan, Selasa (19/12).

Misalkan saat ini sudah ada aplikasi Medan Rumah Kita (MRK), kata dia, bisa ditampilkan pada human centre tersebut. Dengan demikian saat wali kota ingin membuka aplikasi apa saja, ia bisa dengan leluasa memanfaatkannya. Termasuk, beragam pengaduan masyarakat terhadap pelayanan publik, dan pembangunan bisa dilakukan di human centre tersebut.

Lantas kapan rencana tersebut bisa terwujud? Wiriya menyebut tahun depan sudah bisa terealisasi. “Tahun depan harus selesai. Sistemnya dibuat di Diskominfo. Alternatif tempat ada dua, kalau tidak di kantor Balitbang sekarang, di ATCS Dishub,” katanya.

Secara luas, sambung Wiriya, pihaknya sudah merancang grand desain Kota Medan dalam waktu panjang. Antara lain pembangunan infrastruktur LRT dan BRT, jalan tol kota, pembangunan Islamic Centre, pengendalian banjir rob, pengaktifan kembali jalur-jalur kereta api dan lain sebagainya. “Bicara dari segi fisik, konsep taman digital yang masuk program smart city. Seperti Surabaya dimana seluruh wilayah kotanya terlayani Wifi gratis. Itu bertujuan mengedukasi masyarakat, sebab internet tujuannya bisa memberi manfaat juga memberi bumerang, tergantung kita memaknainya,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/