26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PSMS Harus Ngotot

Pemain PSMS Medan, Frets Butuan berusaha melewati pemain Persib, Oh In-Kyun, pada laga Grup A Piala Presiden di Stadion GBLA, Minggu 21/1/2018. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos.

SUMUTPOS.CO – Berada di atas angin dengan koleksi enam poin belum menjamin PSMS untuk lolos ke fase berikutnya Piala Presiden 2018. Apalagi mereka akan menghadapi Sriwijaya pada laga pamungkas, Jumat (26/1) nanti. Untuk itu Djanur meminta Legimin Raharjo dkk untuk tampil habis-habisan.

Dua kemenangan atas PSM Makassar dan Persib Bandung di laga sebelumnya membuat para pemain percaya diri. ” Insya Allah, asal mainnya ngotot dan penuh determinasi dan pressing ketat, kita pasti bisa menang,” ujar Djanur, Rabu (24/01) sore.

Djanur tidak menaruh kewaspadaan kepada salah satu lawan. Djanur menganggap semua pemain Sriwijaya layak diwaspadai. “Semua pemain Sriwijaya berbahaya sehingga patut dijaga dan diwaspasdai,” ungkapnya.

Namun kabar baiknya, PSMS aman dari sanksi akumulasi kartu. Berbeda dengan sang rival, Sriwijaya yang harus kehilangan dua pemain andalannya, Bio Paulin dan Alvin Tuasalamony yang terkena akumulasi kartu kuning. Hal ini membuat pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman optimis saat bersua Laskar Wong Kito nanti.

“Kami full team tidak ada yang akumulasi. Semua bisa turun. Hanya ada beberapa pemain yang sudah menerima kartu kuning. Tetap harus berhati-hati pada laga ini agar tidak akumulasi di laga berikutnya,” kata Djadjang.

Lima pemain PSMS sudah menerima kartu kuning antara lain Legimin Raharjo, Reinaldo Lobo, Muhammad Roby, Abdul Aziz, Jajang Sukmara, dan Sadney Urikhob.

Walaupun bisa tampil full team, Djanur mungkin akan membuat beberapa perubahan. Terutama untuk menghindari akumulasi jika lolos ke babak delapan besar. Pasalnya para pemain yang terkena kartu kuning merupakan para pemain inti.

Di dua laga sebelumnya Djanur memang gemar melakukan rotasi. Termasuk mencadangkan Erwin Ramdani dan Suhandi serta memberi kesempatan kepada Samuel Nainggolan Sibatuara dan Sadney Urikhob bermain lebih lama.

“Tetap saya instruksikan pemain untuk berhati-hati dan tidak melakukan pelanggaran yang berbuah kartu. Mungkin akan ada perubahan menurunkan pemain yang masih aman dari kartu,” tambah pria berusia 53 tahun ini.

Namun hal itu tergantung situasi. Apalagi laga ini sangat menentukan meskipun posisi PSMS di atas angin. Saat ini Ayam Kinantan memuncaki klasemen dengan koleksi enam poin, unggul tiga angka dari Sriwijaya dan Persib Bandung.

Sementara itu full back kanan PSMS, Amarzukih mengajak rekan-rekannya untuk kembali bekerja keras saat menghadapi tim berjuluk Laskar Wong Kito, agar target tiga poin bisa tercapai.

“Pertandingan selanjutnya kita harus lebih kerja keras lagi dan mudah-mudahan kita bisa menang,” harap pemain berusia 33 tahun ini. (don)

Pemain PSMS Medan, Frets Butuan berusaha melewati pemain Persib, Oh In-Kyun, pada laga Grup A Piala Presiden di Stadion GBLA, Minggu 21/1/2018. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos.

SUMUTPOS.CO – Berada di atas angin dengan koleksi enam poin belum menjamin PSMS untuk lolos ke fase berikutnya Piala Presiden 2018. Apalagi mereka akan menghadapi Sriwijaya pada laga pamungkas, Jumat (26/1) nanti. Untuk itu Djanur meminta Legimin Raharjo dkk untuk tampil habis-habisan.

Dua kemenangan atas PSM Makassar dan Persib Bandung di laga sebelumnya membuat para pemain percaya diri. ” Insya Allah, asal mainnya ngotot dan penuh determinasi dan pressing ketat, kita pasti bisa menang,” ujar Djanur, Rabu (24/01) sore.

Djanur tidak menaruh kewaspadaan kepada salah satu lawan. Djanur menganggap semua pemain Sriwijaya layak diwaspadai. “Semua pemain Sriwijaya berbahaya sehingga patut dijaga dan diwaspasdai,” ungkapnya.

Namun kabar baiknya, PSMS aman dari sanksi akumulasi kartu. Berbeda dengan sang rival, Sriwijaya yang harus kehilangan dua pemain andalannya, Bio Paulin dan Alvin Tuasalamony yang terkena akumulasi kartu kuning. Hal ini membuat pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman optimis saat bersua Laskar Wong Kito nanti.

“Kami full team tidak ada yang akumulasi. Semua bisa turun. Hanya ada beberapa pemain yang sudah menerima kartu kuning. Tetap harus berhati-hati pada laga ini agar tidak akumulasi di laga berikutnya,” kata Djadjang.

Lima pemain PSMS sudah menerima kartu kuning antara lain Legimin Raharjo, Reinaldo Lobo, Muhammad Roby, Abdul Aziz, Jajang Sukmara, dan Sadney Urikhob.

Walaupun bisa tampil full team, Djanur mungkin akan membuat beberapa perubahan. Terutama untuk menghindari akumulasi jika lolos ke babak delapan besar. Pasalnya para pemain yang terkena kartu kuning merupakan para pemain inti.

Di dua laga sebelumnya Djanur memang gemar melakukan rotasi. Termasuk mencadangkan Erwin Ramdani dan Suhandi serta memberi kesempatan kepada Samuel Nainggolan Sibatuara dan Sadney Urikhob bermain lebih lama.

“Tetap saya instruksikan pemain untuk berhati-hati dan tidak melakukan pelanggaran yang berbuah kartu. Mungkin akan ada perubahan menurunkan pemain yang masih aman dari kartu,” tambah pria berusia 53 tahun ini.

Namun hal itu tergantung situasi. Apalagi laga ini sangat menentukan meskipun posisi PSMS di atas angin. Saat ini Ayam Kinantan memuncaki klasemen dengan koleksi enam poin, unggul tiga angka dari Sriwijaya dan Persib Bandung.

Sementara itu full back kanan PSMS, Amarzukih mengajak rekan-rekannya untuk kembali bekerja keras saat menghadapi tim berjuluk Laskar Wong Kito, agar target tiga poin bisa tercapai.

“Pertandingan selanjutnya kita harus lebih kerja keras lagi dan mudah-mudahan kita bisa menang,” harap pemain berusia 33 tahun ini. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/