26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bangkai Casa Sangkut di Pohon

Penumpang Masih Ada yang Hidup

MEDAN- Tim SAR gabungan sudah melakukan pengambilan foto pesawat Cassa 212-200 yang jatuh di Gunung Kapur, Bahorok, Langkat, Sumatera Utara. Dari foto itu terlihat bangkai pesawat itu rusak bagian depannya.

“Kita sudah ambil foto dengan helikopter pada pukul 10.00 WIB tadi,” kata Direktur Operasi Basarnas Marsekal Pertama TNI Sunarbowo Sandi, Jumat (30/9).

Sunarbowo mengatakan, dalam foto tersebut terlihat bagian depan pesawat itu hancur. Selain itu bagian badan pesawat itu juga rusak. “Kalau di foto pertama tidak telalu jelas, tapi yang ini terlihat pesawat seperempat badan pesawat itu rusak,” katanya Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI AU Daryatmo saat di Hanggar TNI AU memperkirakan, sebelum mendarat pesawat diperkirakan menghantam pepohonan yang ada di depannya.

Namun, saat menabrak pepohonan tersebut, bagian tempat bahan bakar pesawat tidak terkena benturan, sehingga tidak terbakar atau terjadi ledakan. “Kalau melihat kondisinya pada foto terbaru dari Tim SAR berangkat, bagian depan pesawat menghantam pohon. Jadi kondisinya rusak,” kata Daryatmo.
Dikabarkan, pilot dan salah seorang penumpang sempat melakukan kontak telepon seluler. Tapi sayang, evakuasi di hari kedua kembali gagal.

“Memang ada yang melaporkan mendapat telepon dari salah satu penumpang tadi malam (Kamis, 29/9) tapi cuma sebentar dan tidak bisa dihubungi lagi. Jadi kami asumsikan mereka (penumpang) masih hidup. Oleh karena itu kita sudah drop makanan disekitar lokasi jatuhnya pesawat, diambil atau tidak itu kewajiban kami,” ujar Daryatmo.

Basarnas akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan para penumpang yang masih hidup. Meski begitu dia mengungkapkan kondisi terburuk jika dilihat dari moncong pesawat yang hancur, meskipun badan pesawat utuh. “Dengan kecepatan antara 130-140 knot (1,8 kali kilometer perjam) lalu menabrak bukit pasti ada kerusakan, semoga itu tidak melukai penumpang,” tuturnya.

Dengan menggunakan tiga helikopter, Basarnas mencoba mendekati lokasi jatuhnya pesawat. “Kita sudah berhasil turunkan dua personel di dekat lokasi sekitar pukul 15.00 WIB, tapi karena sore ini hujan dan sangat licin jadi lebih baik istirahat dulu. Untuk ke lokasi itu berbahaya masih 300-an meter di tebing yang terjal. Semoga besok pagi (hari ini) sudah ada info dari mereka,” tambahnya.

Dia mengelak dikatakan upaya evakuasi melalui udara lambat, Daryatmo menceritakan, Tim sudah beberapa kali mencoba menurunkan personelnya ke lokasi namun terhambat faktor cuaca dan kondisi alam. “Dari jam 05.30 WIB pagi kami sudah lakukan observasi di TKP untuk turunkan personel, tapi kondisi berkabut dan ketika manuver di sana terkena angin yang kencang sekali,” ungkapnya.

Hambatan angin itu menjadi kendala tersendiri bagi tim evakuasi. Pasalnya lokasi yang terletak di lembah perbukitan menyebabkan seringnya muncul angin kencang dari arah bawah ke atas. Hal itu menyebabkan helikopter yang ingin mendekati lokasi jatuhnya pesawat kehilangan kendali. “Jam 09.00WIB kita ke lokasi lagi. Awannya sudah hilang tapi anginnya memutar, seperti turbulensi,” lanjutnya.

Upaya ketiga pada pukul 15.00 WIB baru berhasil menurunkan personil ditempat yang agak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat. “Karena factor cuaca itu, Basarnas hanya mampu mengangkut dan menurunkan dua personel dari rencana semula 12 personil. “Mereka kita bekali peralatan komunikasi. Mereka juga bertugas membuat helipad untuk pendaratan helikopter,” ungkapnya.

Dua orang personil itu juga dibekali dengan makanan untuk mengantisipasi jika ada korban yang masih hidup membutuhkan makanan. Sementara untuk mengenatisipasi para penumpang selamat yang mebutuhkan pertolongan medis, Basarnas akan segera mengirimkan kembali personil medis ke lokasi kejadian. “Yang dua orang pertama itu tidak dari medis. Nanti selanjutnya segera menyusul paramedis,” cetusnya.

Dua Anggota Tim SAR Hilang Kontak

Upaya untuk mendekati bangkai pesawat  melalui jalur udara terus berlangsung. Menjelang petang kemarin, 5 anggota tim pencari terdiri dari Pasukan Khas (Paskhas) AU, Brimob serta anggota Tim SAR diberangkatkan dengan helikopter.

Lima personel diturunkan di sekitar jatuhnya pesawat menggunakan tali. Namun tak berjalan mulus karena tali tambang yang dipergunakan tersangkut setelah berhasil menurunkan dua personel. Akhirnya, tiga personel tersisa di dalam tim bersama helikopter terpaksa kembali ke Posko utama di lapangan sepak bola SMPN 1 Bahorok sekaligus dijadikan helipad untuk mengganti tali tambang dan mengisi bahan bakar.

Tim kembali melanjutkan pencarian. Hanya berselang lima menit mengudara, helikopter memutuskan kembali ke helipad karena cuaca tidak mendukung akibat hujan.
Sementara, komunikasi dengan dua personel yang berhasil diturunkan ke sekitar lokasi jatuhnya pesawat masih belum diketahui.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso pencarian lewat udara dibatalkan karena hujan deras dan angin kencang. “Selain itu hutan lebat dan jurang terjal menjadi hambatan menuju titik jatuhnya pesawat,” katanya.

Sementara itu tim lainnya melalui jalan darat dipimpin Kapolres Langkat AKBP H Mardiyono bersama Dandim 0203 beranggotakan pasukan Raider, Polisi dan Tim SAR bergerak melakukan penyisiran dari ladang Cole menuju Gunung Sengkelam dengan jarak tempuh sekitar 15 Km. Namun, tim juga memilih mundur, dan tugasnya dilanjutkan personel lainnya dari kesatuan Raider, Brimob, Balai TNGL serta SAR maupun warga. Untuk sementara, informasi diperoleh untuk menuju lokasi persis jatuhnya pesawat menempuh perjalanan kaki sampai dua hari.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi memperkirakan, pesawat CASA 212-200 milik PT Nusantara Buana Air yang jatuh pada Kamis malam (29/9) di hutan Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara, disebabkan cuaca buruk.

Penyebabnya Belum bisa diketahui persis tetapi kemungkinan karena cuaca. Karena kalau melihat track dari Medan ke Kotacane itu jaraknya 30 menit terbang. Saya sudah lihat di peta tadi, mungkin karena cuaca.

”(Penyebabnya) belum bisa diketahui persis, tetapi kemungkinan karena cuaca. Karena kalau melihat track dari Medan ke Kutacane itu jaraknya 30 menit terbang. Saya sudah lihat di peta tadi, mungkin karena cuaca,” kata Freddy, Jumat (30/9).

Saat disinggung mengenai kondisi pesawat, Freddy menegaskan, berdasarkan laporan pemeriksaan terakhir menunjukkan laik terbang.

Audit pun bakal dilakukan Kementerian Perhubungan menyikapi banyaknya kecelakaan tersebut. “Sekarang sedang dilakukan audit ke perusahaan yang beberapa waktu terakhir banyak kecelakaan,” kata Freddy Numberi.

Alasan dilakukan audit itu, kata dia, untuk mengetahui bagaimana faktor keselamatan disiapkan oleh perusahaan-perusahaan transportasi tersebut. “Kita ingin melihat dan mengaudit seberapa besar faktor keselamatan itu di dalam perusaahan ditempatkan,” tutur Freddy.

Freddy tidak menampik jika audit tersebut akan berujung pada penjatuhan sanksi. Namun pihaknya akan lebih dulu memberikan teguran. “Tiga kali teguran tidak berubah, kita tarik trayeknya,” tegasnya.

Menurutnya, pihak operator harus bisa bekerjasama dengan pemerintah sebagai regulator untuk memberikan pelayanan masyarakat. Terutama dalam memberikan kenyamanan dan keselamatan.

Batalkan Seluruh Penerbangan

PT Nusantara Buana Air (NBA) menghentikan sejumlah penerbangan dari Bandara Polonia Medan ke berbagai rute. Hal ini dilakukan agar fokus melakukan pencarian korban pesawat jatuh. Informasi yang dihimpun Sumut Pos di loket penjualan tiket pesawat milik PT NBA di Jalan Brigjen Katamso Medan, Jumat (30/9), sejumlah calon penumpang yang sudah membeli tiket ke berbagai rute membatalkan dan mengembalikan tiket kepada pihak manjemen PT NBA, karena sebelumnya manajemen PT NBA sudah memberitahu kepada calon penumpang terkait pembantalan penerbangan sejumlah rute.

“Kita sudah memberitahu kepada calon penumpang mengenai pembantalan penerbangan. Hal itu sesuai instruksi pihak manajemen PT NBA Pusat di Jakarta karena untuk fokus pencarian penumpang pesawat kita yang jatuh,” ujar Andre, Staff Adiminitrasi PT NBA Cabang Sumut kepada Sumut Pos.

Menurutnya, belum bisa diketahui kapan kembali beroperasi. “Kita belum tahu kapan pesawat kita kembali beroperasi, mungkin setelah evakuasi selesai,” tukasnya.

NBA, katanya, kemarin menyediakan transpotasi sebanyak 3 unit mini bus untuk membawa kelyuarga korban langsung menuju Bahorok.

PT Nusantara Buana Air juga membuka posko di kantornya Jalan Brigjen Katamso No 100, Kecamatan Medan Kota, tepatnya di samping Istana Maimun selama 24 jam. Sebelumnya, posko dibuka di Bandara Polonia Medan dan Gedung Serba Guna.

“Posko informasi kita arahkan saja ke kantor selama 24 jam untuk para keluarga yang ingin mengetahui perkembangan keluarganya yang menjadi penumpang,” kata seorang karyawan di PT NBA.

Pantauan wartawan di kantor PT NBA, kantor terus buka ditunggui oleh karyawan dibantu dengan petugas intel dari Polsekta Medan Kota yang siap membantu keluarga penumpang. (adl/dan/mag-4/mag-5/jon/mag-7/wir/fal/jpnn)

Penumpang Masih Ada yang Hidup

MEDAN- Tim SAR gabungan sudah melakukan pengambilan foto pesawat Cassa 212-200 yang jatuh di Gunung Kapur, Bahorok, Langkat, Sumatera Utara. Dari foto itu terlihat bangkai pesawat itu rusak bagian depannya.

“Kita sudah ambil foto dengan helikopter pada pukul 10.00 WIB tadi,” kata Direktur Operasi Basarnas Marsekal Pertama TNI Sunarbowo Sandi, Jumat (30/9).

Sunarbowo mengatakan, dalam foto tersebut terlihat bagian depan pesawat itu hancur. Selain itu bagian badan pesawat itu juga rusak. “Kalau di foto pertama tidak telalu jelas, tapi yang ini terlihat pesawat seperempat badan pesawat itu rusak,” katanya Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI AU Daryatmo saat di Hanggar TNI AU memperkirakan, sebelum mendarat pesawat diperkirakan menghantam pepohonan yang ada di depannya.

Namun, saat menabrak pepohonan tersebut, bagian tempat bahan bakar pesawat tidak terkena benturan, sehingga tidak terbakar atau terjadi ledakan. “Kalau melihat kondisinya pada foto terbaru dari Tim SAR berangkat, bagian depan pesawat menghantam pohon. Jadi kondisinya rusak,” kata Daryatmo.
Dikabarkan, pilot dan salah seorang penumpang sempat melakukan kontak telepon seluler. Tapi sayang, evakuasi di hari kedua kembali gagal.

“Memang ada yang melaporkan mendapat telepon dari salah satu penumpang tadi malam (Kamis, 29/9) tapi cuma sebentar dan tidak bisa dihubungi lagi. Jadi kami asumsikan mereka (penumpang) masih hidup. Oleh karena itu kita sudah drop makanan disekitar lokasi jatuhnya pesawat, diambil atau tidak itu kewajiban kami,” ujar Daryatmo.

Basarnas akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan para penumpang yang masih hidup. Meski begitu dia mengungkapkan kondisi terburuk jika dilihat dari moncong pesawat yang hancur, meskipun badan pesawat utuh. “Dengan kecepatan antara 130-140 knot (1,8 kali kilometer perjam) lalu menabrak bukit pasti ada kerusakan, semoga itu tidak melukai penumpang,” tuturnya.

Dengan menggunakan tiga helikopter, Basarnas mencoba mendekati lokasi jatuhnya pesawat. “Kita sudah berhasil turunkan dua personel di dekat lokasi sekitar pukul 15.00 WIB, tapi karena sore ini hujan dan sangat licin jadi lebih baik istirahat dulu. Untuk ke lokasi itu berbahaya masih 300-an meter di tebing yang terjal. Semoga besok pagi (hari ini) sudah ada info dari mereka,” tambahnya.

Dia mengelak dikatakan upaya evakuasi melalui udara lambat, Daryatmo menceritakan, Tim sudah beberapa kali mencoba menurunkan personelnya ke lokasi namun terhambat faktor cuaca dan kondisi alam. “Dari jam 05.30 WIB pagi kami sudah lakukan observasi di TKP untuk turunkan personel, tapi kondisi berkabut dan ketika manuver di sana terkena angin yang kencang sekali,” ungkapnya.

Hambatan angin itu menjadi kendala tersendiri bagi tim evakuasi. Pasalnya lokasi yang terletak di lembah perbukitan menyebabkan seringnya muncul angin kencang dari arah bawah ke atas. Hal itu menyebabkan helikopter yang ingin mendekati lokasi jatuhnya pesawat kehilangan kendali. “Jam 09.00WIB kita ke lokasi lagi. Awannya sudah hilang tapi anginnya memutar, seperti turbulensi,” lanjutnya.

Upaya ketiga pada pukul 15.00 WIB baru berhasil menurunkan personil ditempat yang agak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat. “Karena factor cuaca itu, Basarnas hanya mampu mengangkut dan menurunkan dua personel dari rencana semula 12 personil. “Mereka kita bekali peralatan komunikasi. Mereka juga bertugas membuat helipad untuk pendaratan helikopter,” ungkapnya.

Dua orang personil itu juga dibekali dengan makanan untuk mengantisipasi jika ada korban yang masih hidup membutuhkan makanan. Sementara untuk mengenatisipasi para penumpang selamat yang mebutuhkan pertolongan medis, Basarnas akan segera mengirimkan kembali personil medis ke lokasi kejadian. “Yang dua orang pertama itu tidak dari medis. Nanti selanjutnya segera menyusul paramedis,” cetusnya.

Dua Anggota Tim SAR Hilang Kontak

Upaya untuk mendekati bangkai pesawat  melalui jalur udara terus berlangsung. Menjelang petang kemarin, 5 anggota tim pencari terdiri dari Pasukan Khas (Paskhas) AU, Brimob serta anggota Tim SAR diberangkatkan dengan helikopter.

Lima personel diturunkan di sekitar jatuhnya pesawat menggunakan tali. Namun tak berjalan mulus karena tali tambang yang dipergunakan tersangkut setelah berhasil menurunkan dua personel. Akhirnya, tiga personel tersisa di dalam tim bersama helikopter terpaksa kembali ke Posko utama di lapangan sepak bola SMPN 1 Bahorok sekaligus dijadikan helipad untuk mengganti tali tambang dan mengisi bahan bakar.

Tim kembali melanjutkan pencarian. Hanya berselang lima menit mengudara, helikopter memutuskan kembali ke helipad karena cuaca tidak mendukung akibat hujan.
Sementara, komunikasi dengan dua personel yang berhasil diturunkan ke sekitar lokasi jatuhnya pesawat masih belum diketahui.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso pencarian lewat udara dibatalkan karena hujan deras dan angin kencang. “Selain itu hutan lebat dan jurang terjal menjadi hambatan menuju titik jatuhnya pesawat,” katanya.

Sementara itu tim lainnya melalui jalan darat dipimpin Kapolres Langkat AKBP H Mardiyono bersama Dandim 0203 beranggotakan pasukan Raider, Polisi dan Tim SAR bergerak melakukan penyisiran dari ladang Cole menuju Gunung Sengkelam dengan jarak tempuh sekitar 15 Km. Namun, tim juga memilih mundur, dan tugasnya dilanjutkan personel lainnya dari kesatuan Raider, Brimob, Balai TNGL serta SAR maupun warga. Untuk sementara, informasi diperoleh untuk menuju lokasi persis jatuhnya pesawat menempuh perjalanan kaki sampai dua hari.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi memperkirakan, pesawat CASA 212-200 milik PT Nusantara Buana Air yang jatuh pada Kamis malam (29/9) di hutan Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara, disebabkan cuaca buruk.

Penyebabnya Belum bisa diketahui persis tetapi kemungkinan karena cuaca. Karena kalau melihat track dari Medan ke Kotacane itu jaraknya 30 menit terbang. Saya sudah lihat di peta tadi, mungkin karena cuaca.

”(Penyebabnya) belum bisa diketahui persis, tetapi kemungkinan karena cuaca. Karena kalau melihat track dari Medan ke Kutacane itu jaraknya 30 menit terbang. Saya sudah lihat di peta tadi, mungkin karena cuaca,” kata Freddy, Jumat (30/9).

Saat disinggung mengenai kondisi pesawat, Freddy menegaskan, berdasarkan laporan pemeriksaan terakhir menunjukkan laik terbang.

Audit pun bakal dilakukan Kementerian Perhubungan menyikapi banyaknya kecelakaan tersebut. “Sekarang sedang dilakukan audit ke perusahaan yang beberapa waktu terakhir banyak kecelakaan,” kata Freddy Numberi.

Alasan dilakukan audit itu, kata dia, untuk mengetahui bagaimana faktor keselamatan disiapkan oleh perusahaan-perusahaan transportasi tersebut. “Kita ingin melihat dan mengaudit seberapa besar faktor keselamatan itu di dalam perusaahan ditempatkan,” tutur Freddy.

Freddy tidak menampik jika audit tersebut akan berujung pada penjatuhan sanksi. Namun pihaknya akan lebih dulu memberikan teguran. “Tiga kali teguran tidak berubah, kita tarik trayeknya,” tegasnya.

Menurutnya, pihak operator harus bisa bekerjasama dengan pemerintah sebagai regulator untuk memberikan pelayanan masyarakat. Terutama dalam memberikan kenyamanan dan keselamatan.

Batalkan Seluruh Penerbangan

PT Nusantara Buana Air (NBA) menghentikan sejumlah penerbangan dari Bandara Polonia Medan ke berbagai rute. Hal ini dilakukan agar fokus melakukan pencarian korban pesawat jatuh. Informasi yang dihimpun Sumut Pos di loket penjualan tiket pesawat milik PT NBA di Jalan Brigjen Katamso Medan, Jumat (30/9), sejumlah calon penumpang yang sudah membeli tiket ke berbagai rute membatalkan dan mengembalikan tiket kepada pihak manjemen PT NBA, karena sebelumnya manajemen PT NBA sudah memberitahu kepada calon penumpang terkait pembantalan penerbangan sejumlah rute.

“Kita sudah memberitahu kepada calon penumpang mengenai pembantalan penerbangan. Hal itu sesuai instruksi pihak manajemen PT NBA Pusat di Jakarta karena untuk fokus pencarian penumpang pesawat kita yang jatuh,” ujar Andre, Staff Adiminitrasi PT NBA Cabang Sumut kepada Sumut Pos.

Menurutnya, belum bisa diketahui kapan kembali beroperasi. “Kita belum tahu kapan pesawat kita kembali beroperasi, mungkin setelah evakuasi selesai,” tukasnya.

NBA, katanya, kemarin menyediakan transpotasi sebanyak 3 unit mini bus untuk membawa kelyuarga korban langsung menuju Bahorok.

PT Nusantara Buana Air juga membuka posko di kantornya Jalan Brigjen Katamso No 100, Kecamatan Medan Kota, tepatnya di samping Istana Maimun selama 24 jam. Sebelumnya, posko dibuka di Bandara Polonia Medan dan Gedung Serba Guna.

“Posko informasi kita arahkan saja ke kantor selama 24 jam untuk para keluarga yang ingin mengetahui perkembangan keluarganya yang menjadi penumpang,” kata seorang karyawan di PT NBA.

Pantauan wartawan di kantor PT NBA, kantor terus buka ditunggui oleh karyawan dibantu dengan petugas intel dari Polsekta Medan Kota yang siap membantu keluarga penumpang. (adl/dan/mag-4/mag-5/jon/mag-7/wir/fal/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/