26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tak Mendapat Jatah Biologis dari Istri Gara-gara Gaji Kecil

SUMUTPOS.CO –  Rumah tangga Donwori (47) dan istrinya, Karin (44) berakhir di Pengadilan Agama. Pemicunya urusan ranjang. Lebih pas, ramuan antara urusan ranjang dan uang. Karin ogah memberi jatah ke suaminya yang bergaji kecil.

Donwori mengeluhkan kandasnya hubungan pernikahannya dengan Karin. Semakin tua usia pernikahannya bukannya semakin cinta, hubungannya malah semakin kacau dengan sang istri. Bibit permasalahannya lantaran Donwori tidak pernah lagi mendapatkan jatah dari Karin.

“Tak ajak begituan sering gak mau. Ada saja alasannya,” ujarnya saat berada di ruang tunggu pengadilan agama.

Tentu saja hal ini membuat Donwori geram. Hal ini karena penolakannya tak hanya sekali atau dua kali, namun sudah puluhan kali ia gigit jari karena tidak bisa menyalurkan hasrat seksualnya. “Akhirnya tak servis sendiri,” keluhnya dengan nada kesal.

Menurut Donwori, perubahan sikap sang istri ini karena masalah ekonomi. Donwori yang memiliki gaji rendah dipaksa Karin untuk keluar dan mencari kerjaan lain. Namun berkali-kali usulan Karin itu ia tolak karena mencari pekerjaan itu susah.

“Lha kalau aku keluar, terus malah jadi pengangguran gimana?” tambah pria yang bekerja sebagai pelayan di sebuah hotel ini.

Berkali-kali usulan Karin agar Donwori mencari pekerjaan lain ia tolak. Tak disangka, hal itu berpengaruh pada mood Karin untuk melayani Donwori. Kesal karena kebutuhan biologisnya tak tersalurkan, Donwori semakin tak betah di rumah. “Aku ke warung tiap malam, lha di rumah juga gak ngapa-ngapain,” tambahnya.

Rupanya hal ini menimbulkan masalah baru. Karin makin tak terima melihat suaminya ke warung hampir tiap hari. Tentu saja keduanya pun sering bertengkar karena ini. Hingga keputusan berpisah ia layangkan.

“Dipaksa kerja, gaji diambil jatah gak dikasih. Dipikir aku mesin ATM. Ya lebih baik pisah saja,” pungkas Donwori geram. (*/rud/sb/is/jek/JPR)

SUMUTPOS.CO –  Rumah tangga Donwori (47) dan istrinya, Karin (44) berakhir di Pengadilan Agama. Pemicunya urusan ranjang. Lebih pas, ramuan antara urusan ranjang dan uang. Karin ogah memberi jatah ke suaminya yang bergaji kecil.

Donwori mengeluhkan kandasnya hubungan pernikahannya dengan Karin. Semakin tua usia pernikahannya bukannya semakin cinta, hubungannya malah semakin kacau dengan sang istri. Bibit permasalahannya lantaran Donwori tidak pernah lagi mendapatkan jatah dari Karin.

“Tak ajak begituan sering gak mau. Ada saja alasannya,” ujarnya saat berada di ruang tunggu pengadilan agama.

Tentu saja hal ini membuat Donwori geram. Hal ini karena penolakannya tak hanya sekali atau dua kali, namun sudah puluhan kali ia gigit jari karena tidak bisa menyalurkan hasrat seksualnya. “Akhirnya tak servis sendiri,” keluhnya dengan nada kesal.

Menurut Donwori, perubahan sikap sang istri ini karena masalah ekonomi. Donwori yang memiliki gaji rendah dipaksa Karin untuk keluar dan mencari kerjaan lain. Namun berkali-kali usulan Karin itu ia tolak karena mencari pekerjaan itu susah.

“Lha kalau aku keluar, terus malah jadi pengangguran gimana?” tambah pria yang bekerja sebagai pelayan di sebuah hotel ini.

Berkali-kali usulan Karin agar Donwori mencari pekerjaan lain ia tolak. Tak disangka, hal itu berpengaruh pada mood Karin untuk melayani Donwori. Kesal karena kebutuhan biologisnya tak tersalurkan, Donwori semakin tak betah di rumah. “Aku ke warung tiap malam, lha di rumah juga gak ngapa-ngapain,” tambahnya.

Rupanya hal ini menimbulkan masalah baru. Karin makin tak terima melihat suaminya ke warung hampir tiap hari. Tentu saja keduanya pun sering bertengkar karena ini. Hingga keputusan berpisah ia layangkan.

“Dipaksa kerja, gaji diambil jatah gak dikasih. Dipikir aku mesin ATM. Ya lebih baik pisah saja,” pungkas Donwori geram. (*/rud/sb/is/jek/JPR)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/