26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Argentina v Kroasia: Beban Berat Messi

Lionel Messi

SUMUTPOS.CO – Hasil imbang kontra Islandia menyentak Argentina. Mereka mau tak mau harus menyapu bersih dua laga sisa jika ingin lolos. Termasuk ujian berat dari Kroasia, Jumat (21/1) Sebuah hasil seri atau kekalahan akan mengancam peluang Albiceleste di Stadion Nizhny Novgorod.

Kegagalan menang dari debutan piala dunia itu memang meruntuhkan mental Argentina. Terutama sang kapten Lionel Messi yang menyia-nyiakan kesempatan emas penalti.

Tak dipungkiri Kreatifitas mereka di lini depan sangat bergantung pada Messi. La Pulga melepaskan 11 tembakan ke gawang lawan namun tak menyebabkan kerusakan apa pun pada pertahanan sekuat batu dari skuad Islandia.Namun Argentina seharusnya tak bertumpu pada Messi seorang karena punya barisan depan yang mumpuni seperti Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, dan Paulo Dybala.

Dua nama terakhir bahkan terkesan disia-siakan pada laga sebelumnya. Higuain masuk di 15 menit terakhir sementara Dybala sama sekali tak bermain.

“Kami akan belajar dari apa yang terjadi dan kami harus memiliki kekuatan untuk memenangkan pertandingan berikutnya,” kata Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli.

Sampaoli harus membuat beberapa perubahan pada skuad yang sangat mengecewakan di putaran pertama melawan Islandia. Dalam sesi latihan terakhir, Sampaoli mencoba formasi dengan menggunakan tiga bek tengah, yakni Gabriel Mercado, Nicolas Otamendi, dan Nicolas Tagliafico. Mercado diplot menggantikan Marcos Rojo yang tampil mengecewakan melawan Islandia.

Perubahan signifikan dilakukan Sampaoli di lini tengah dengan menyimpan Lucas Biglia dan Angel Di Maria. Posisi Biglia digantikan Marcos Acuna dan Di Maria digantikan pemain muda, Cristian Pavon.

Javier Mascherano akan tetap bertugas sebagai gelandang bertahan. Adapun, pemain sayap Eduardo Salvio yang sebelumnya bermain sebagai bek sayap akan dimainkan sebagai wing back kanan.

Sergio Aguero dipastikan akan menjadi starter di lini depan setelah mencetak gol cantik melawan Islandia, yang berarti Gonzalo Higuain akan menunggu peluangnya dari bangku cadangan.

Beban berat memang ada di pundak Messi. Bisa jadi ini piala dunia terakhirnya. Asa publik Argentina yang sudah lama tak merasakan gelar 32 tahun memang cukup berat disandang Messi. Untuk laga ini, La Pulga juga dipastikan tak akan leluasa.

Pelatih Kroasia Zlatko Dalic bahkan meminta ide dari Ivan Rakitic untuk menghentikan Messi. “Saya akan menggunakan semua informasi yang saya bisa dapatkan,” katanya seraya menyatakan Rakitic sebagai ‘asisten’ sementara sebelum pertandingan.

“Tidak ada cara sempurna untuk menghentikan Lionel Messi … dia adalah pemain terhebat di dunia. Tapi sementara satu pemain hebat dapat membuat hasil yang bagus, tim yang hebat melakukan pekerjaannya dengan jauh lebih baik. Kami akan melangkah ke pertandingan sedikit lebih rileks dari mereka,” kata Dalic.

Kroasia bahkan punya lini tengah yang lebih baik dari Argentina. Selain Rakitic, mereka juga memiliki Luka Modric yang berbakat di lini tengah. Jika mereka sampai menguasai lini tengah maka Albiceleste bisa habis. Kehadiran Mario Madzukic di lini depan juga menambah daya dobrak. (bbs/don)

Lionel Messi

SUMUTPOS.CO – Hasil imbang kontra Islandia menyentak Argentina. Mereka mau tak mau harus menyapu bersih dua laga sisa jika ingin lolos. Termasuk ujian berat dari Kroasia, Jumat (21/1) Sebuah hasil seri atau kekalahan akan mengancam peluang Albiceleste di Stadion Nizhny Novgorod.

Kegagalan menang dari debutan piala dunia itu memang meruntuhkan mental Argentina. Terutama sang kapten Lionel Messi yang menyia-nyiakan kesempatan emas penalti.

Tak dipungkiri Kreatifitas mereka di lini depan sangat bergantung pada Messi. La Pulga melepaskan 11 tembakan ke gawang lawan namun tak menyebabkan kerusakan apa pun pada pertahanan sekuat batu dari skuad Islandia.Namun Argentina seharusnya tak bertumpu pada Messi seorang karena punya barisan depan yang mumpuni seperti Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, dan Paulo Dybala.

Dua nama terakhir bahkan terkesan disia-siakan pada laga sebelumnya. Higuain masuk di 15 menit terakhir sementara Dybala sama sekali tak bermain.

“Kami akan belajar dari apa yang terjadi dan kami harus memiliki kekuatan untuk memenangkan pertandingan berikutnya,” kata Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli.

Sampaoli harus membuat beberapa perubahan pada skuad yang sangat mengecewakan di putaran pertama melawan Islandia. Dalam sesi latihan terakhir, Sampaoli mencoba formasi dengan menggunakan tiga bek tengah, yakni Gabriel Mercado, Nicolas Otamendi, dan Nicolas Tagliafico. Mercado diplot menggantikan Marcos Rojo yang tampil mengecewakan melawan Islandia.

Perubahan signifikan dilakukan Sampaoli di lini tengah dengan menyimpan Lucas Biglia dan Angel Di Maria. Posisi Biglia digantikan Marcos Acuna dan Di Maria digantikan pemain muda, Cristian Pavon.

Javier Mascherano akan tetap bertugas sebagai gelandang bertahan. Adapun, pemain sayap Eduardo Salvio yang sebelumnya bermain sebagai bek sayap akan dimainkan sebagai wing back kanan.

Sergio Aguero dipastikan akan menjadi starter di lini depan setelah mencetak gol cantik melawan Islandia, yang berarti Gonzalo Higuain akan menunggu peluangnya dari bangku cadangan.

Beban berat memang ada di pundak Messi. Bisa jadi ini piala dunia terakhirnya. Asa publik Argentina yang sudah lama tak merasakan gelar 32 tahun memang cukup berat disandang Messi. Untuk laga ini, La Pulga juga dipastikan tak akan leluasa.

Pelatih Kroasia Zlatko Dalic bahkan meminta ide dari Ivan Rakitic untuk menghentikan Messi. “Saya akan menggunakan semua informasi yang saya bisa dapatkan,” katanya seraya menyatakan Rakitic sebagai ‘asisten’ sementara sebelum pertandingan.

“Tidak ada cara sempurna untuk menghentikan Lionel Messi … dia adalah pemain terhebat di dunia. Tapi sementara satu pemain hebat dapat membuat hasil yang bagus, tim yang hebat melakukan pekerjaannya dengan jauh lebih baik. Kami akan melangkah ke pertandingan sedikit lebih rileks dari mereka,” kata Dalic.

Kroasia bahkan punya lini tengah yang lebih baik dari Argentina. Selain Rakitic, mereka juga memiliki Luka Modric yang berbakat di lini tengah. Jika mereka sampai menguasai lini tengah maka Albiceleste bisa habis. Kehadiran Mario Madzukic di lini depan juga menambah daya dobrak. (bbs/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/