26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Sembilan Varietas asal Aceh Besar Terdaftar di Kementan

Foto:IST For Sumut Pos
Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh, A Hanan SP MM bersama Tim BPTP Aceh Ir Basri A Bakar MSi menyerahkan sertifikat tanda daftar varietas lokal kepada Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar, menerima sembilan sertifikat tanda daftar varietas lokal dari  Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia (P2VTP Kementan RI).

Sertifikat tersebut diserahkan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A Hanan  SP MM bersama Tim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh, dan diterima Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali, di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (10/7).

Sembilan varietas lokal yang telah diakui sebagai kepemilikan Aceh Besar antara lain ubi jalar madu, ubi jalar sarioto, sawo siku, ubi jalar sari madu, ubi jalar jepang, ubi jalar rujak, ubi jalar hitam, mangga golek dan langsat Indrapuri.

Kesembilan varietas tersebut telah tercatat di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementan RI.

Bupati Aceh Besar Ir Mawadi Ali dalam kesempatan itu memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas bantuan peneliti, pemulia dan semua pihak sehingga Aceh Besar sudah memiliki hak kepemilikan yang telah diakui secara undang-undang.

“Harus kita upayakan varietas lainnya untuk segera  diusulkan termasuk padi Ramos Seulawah yang banyak ditanam di wilayah Lamteuba,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Mawardi Ali meminta bantuan Dinas Perkebunan dan Pertanian Aceh agar hasil penelitian dapat diterapkan di Aceh Besar, serta Pemerintah akan membantu memfasilitasi dalam upaya mendapatkan dukungan masyarakat.

“Hasil penelitian harus dicoba dan kembangkan dengan menerapkan model, sehingga nanti akan membudaya seperti zaman dulu masa kerajaan Aceh yang memiliki “ulee umoeng” sebagai patokan waktu tanam serentak. Jangan pernah berhenti untuk terus berinovasi, Aceh Besar punya lahan pertanian yang sangat luas untuk dikelola dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat,” tegas Mawardi Ali. (zal)

Foto:IST For Sumut Pos
Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh, A Hanan SP MM bersama Tim BPTP Aceh Ir Basri A Bakar MSi menyerahkan sertifikat tanda daftar varietas lokal kepada Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar, menerima sembilan sertifikat tanda daftar varietas lokal dari  Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia (P2VTP Kementan RI).

Sertifikat tersebut diserahkan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A Hanan  SP MM bersama Tim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh, dan diterima Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali, di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (10/7).

Sembilan varietas lokal yang telah diakui sebagai kepemilikan Aceh Besar antara lain ubi jalar madu, ubi jalar sarioto, sawo siku, ubi jalar sari madu, ubi jalar jepang, ubi jalar rujak, ubi jalar hitam, mangga golek dan langsat Indrapuri.

Kesembilan varietas tersebut telah tercatat di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementan RI.

Bupati Aceh Besar Ir Mawadi Ali dalam kesempatan itu memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas bantuan peneliti, pemulia dan semua pihak sehingga Aceh Besar sudah memiliki hak kepemilikan yang telah diakui secara undang-undang.

“Harus kita upayakan varietas lainnya untuk segera  diusulkan termasuk padi Ramos Seulawah yang banyak ditanam di wilayah Lamteuba,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Mawardi Ali meminta bantuan Dinas Perkebunan dan Pertanian Aceh agar hasil penelitian dapat diterapkan di Aceh Besar, serta Pemerintah akan membantu memfasilitasi dalam upaya mendapatkan dukungan masyarakat.

“Hasil penelitian harus dicoba dan kembangkan dengan menerapkan model, sehingga nanti akan membudaya seperti zaman dulu masa kerajaan Aceh yang memiliki “ulee umoeng” sebagai patokan waktu tanam serentak. Jangan pernah berhenti untuk terus berinovasi, Aceh Besar punya lahan pertanian yang sangat luas untuk dikelola dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat,” tegas Mawardi Ali. (zal)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/