Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II
HKBP memiliki peran besar pada penyebaran agama Kristen di Sumatera Utara, khususnya di Tanah Batak, tepatnya 150 tahun yang lalu.
Sepanjang itu, berbagai kegiatan berlandaskan cinta-kasih dilakukan untuk pembangunan jemaat dalam rangka membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal itu pun dapat dilihat pada perayaan Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II yang dilaksanakan di Stadion Teladan Medan, Minggu (9/10) hari ini. Kegiatan sendiri akan dihadiri Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) HR Agung Laksono dan delapan tamu dari Kantor Pusat HKBP, Jerman yakni Pdt Christoph Gehring, Pdt Walter Walter Polman, Gisela Sohn, Gustav, Pdt Dietrich Weinbrenner, dan Dr Ulrich Moller. Dari Amerika ada Pdt Philip Baker dan Pdt Malpica Padilla.
Ada juga tamu-tamu luar negeri mitra Distrik HKBP dan mitra unit-unit lainnya.
Selain itu, akan hadir Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST, Wali Kota Medan H Rahudman Harahap MM, Ketua Umum Nasional Panitia Jubileum Edward Pamimpin Situmorang SH MH, Ketua FKUB Provsu Dr H Maratua Simanjuntak, Jenderal Purn Luhut Panjaitan, para tokoh berbagai agama dan jemaat agama lainnya. “Khusus jemaat HKBP yang hadir terdiri dari Distrik IX Medan-Aceh (Medan-Aceh, Binjai-Langkat, Tebingtinggi-Deli, Sumatera Timur, Asahan-Labuhan Batu, Dairi, Labuhan Batu, Tanah Alas, dan Tanah Jawa),” jelas Ketua Umum Panitia Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II DR RE Nainggolan didampingi Sekjen Jadi Pane SPd, Rabu (5/10).
Menurut RE Nainggolan, acara Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II dibagi tiga acara, yakni : 1. Acara Nasional (09.00 WIB-10.30 WIB), 2. Acara Kebaktian (10.30 WIB-12.55 WIB), 3. Acara Operette (12.55 WIB-14.45 WIB) dan 4. Acara Hiburan (14.45-16.00 WIB).
“Adapun acara Nasional akan diawali dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, sambutan Wali Kota Medan, Plt Gubsu, Menko Kesra, Ketua Umum Panitia Nasional, ucapan terimakasih Ephorus HKBP, dan sambutan Ketua FKUB Sumut. Lalu nyanyian lagu pujian dibawakan R & B Trio, Putri Ayu Silaen dan menyanyikan “Mars Jubileum HKBP” oleh jemaat HKBP. Diikuti pemberian piagam penghargaan kepada mantan pucuk pimpinan HKBP di Wilayah II oleh Ephorus HKBP didampingi Ketua Umum Panitia Nasional dan Ketua umum panitia wilayah II,” jelas RE Nainggolan.
Menko Kesra didampingi Plt Gubsu, Wali Kota, Ketua Umum Panitia Nasional, Ketua Umum Panitia Wilayah II, dan Ketua Panitia Festival Koor Wilayah II akan menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Festival Koor. Diikuti penyerahan piagam penghargaan kepada Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) dan daftar Bank Donor Darah HKBP kepada Ketua PMI Sumut oleh Ephorus HKBP didampingi Ketua Umum Panitia Wilayah II dan Ketua Bidang Kesehatan, serta diakhiri dengan koor massal oleh Naposobulung HKBP (N. HKBP) dengan konduktor Marudut Tambunan.
Acara kebaktian, lanjut RE Nainggolan, akan diisi ibadah dengan pengkhotbah Ompui Ephorus HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu, dilanjutkan dengan sambutan dari Badan Luar Negeri, pegelaran sekolah Minggu, dan sendra tari Gereja Anglican. Sedangkan acara operette menceritakan kilas balik dan harapan masa depan perjalanan HKBP diselingi koor paduan suara dari berbagai denominasi gereja (Katolik, GKPI, GBKP, GKPA, GKPS, Gereja Aras Nasional, GMI, BNKP, HKI, GKPPD). Operette Diisi Oleh Tim PLOT dan disutradarai oleh Thomson HS. Kemudian acara hiburan akan diisi oleh para artis Ibukota Jakarta seperti R & B Trio, Putri Ayu Silaen, dan Ray Tambunan.
Sebelum acara nasional dimulai tambah RE Nainggolan, terlebih dulu dilakukan prosesi yang diawali dengan blazz musik, lalu masuk barisan pembawa bendara HKBP dan Bendera Jubileum, yang kemudian diikuti pimpinan pusat HKBP, praeses HKBP pada 9 Distrik di wilayah II, Nahdlatul Ulama (NU), Katolik, Methodist, segenap perwakilan dari gereja-gereja Lutheran, Kalvinis dan Aras Nasional. Lalu segenap perwakilan Sekolah Minggu, remaja, Naposobulung, Ama, Ina, dan Lansia dari jemaat HKBP. Disusul para pendeta HKBP di wilayah II, guru jemaat, bibelvrow, Diakonis, barisan pembawa Vandel Distrik HKBP pada wilayah II dan Bendera Jubileum 150 Tahun HKBP serta ditutup dengan rombongan blazz musik.
Selama satu setengah tahun Panitia Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II dibentuk, telah dilakukan berbagai kegiatan sosial di sejumlah daerah di Sumut tanpa memandang agama, suku, status maupun golongan. Bakti sosial itu antara lain berupa pemberian berobat gratis kepada masyarakat kurang mampu, pembagian kacamata baca, operasi langit-langit dan bibir sumbing, operasi hernia, operasi pembuatan lumbang dubur pada bayi, operasi mata (Katarak), pengukuran dan pemasangan kaki/ tangan Palsu, dan lain-lain. Bakti sosial panitia itu terselenggara berkat didukung sepenuhnya oleh YSKI (Yayasan Surya Kebenaran Internasional). Adapun daerah yang mendapat pelayanan kegiatan bakti sosial maupun pelayanan pengobatan gratis dari panitia Jubileum 150 tahun HKBP Wilayah II antara lain, Pematang Siantar, Simalung, Humbang Hasundutan, Tarutung, Parapat, Kota Medan, Belawan, Balige dan lain-lain. Walaupun pelayanan kesehatan diberikan gratis, namun kualitas dokter dan tim kesehatan lainnya tetap menjadi prioritas panitia.
“Pelayanan pengobatan gratis itu diberikan mulai dari bayi hingga orangtua. Adapun pelayanan pengobatan gratis yang sudah diberikan panitia kepada masyarakat Sumut telah mencapai 80 Ribu orang lebih dengan berbagai penyakit,” papar RE Nainggolan.
Panitia Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II juga telah memberikan bantuan sosial kepada ribuan korban bencana alam atau gempa di wilayah Tarutung dan Pakpak Bharat belum lama ini. Dibarengi gerakan penghijauan dengan membagi-bagikan bibit pohon kepada masyarakat di Kabupaten Dairi, Parapat, Asahan serta pembagian atau penaburan bibit ikan di perairan Danau Toba. Sebelumnya digelar seminar nasional dengan topik “Revitalisasi Peran Lembaga Agama Terhadap Kesejahteraan Warga” di Hotel Grand Angkasa Medan, Kamis (7/4). Sebagai pembicara hadir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah M Din Syamsudin. Pada kesempatan itu Din Syamsudin menyampaikan keinginan agar kerjasama antara Muhammadiyah dengan HKBP perlu segera diwujudkan dan mengikatnya dalam sebuah MoU (Memorandum of Understanding) sebagaimana yang telah dilakukan HKBP dengan Nahdatul Ulama (NU).
Kegiatan sosial lainnya adalah menggelar gerakan Donor Darah, Senin (6/6) di Wisma Gereja HKBP Sudirman Medan selama sepekan. Ompu Ephorus HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu membuka secara resmi pencanangan pekan Donor Darah Wilayah II Jubileum 150 Tahun HKBP itu yang dihadiri ribuan jemaat HKBP di lima Resort Kota Medan, para pendeta, guru huria, Diakonis, dan Bibelvrow Se-Distrik IX Medan-Aceh yang secara sukarela mendonorkan darahnya saat itu. Aksi kemanusiaan ini merupakan rangkaian kegiatan pekan Donor Darah Wilayah II Jubileum 150 Tahun HKBP, 6-11 Juni 2011. Juga dihadir Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sumut, Kasim Siyo, dan Ketua Unit Donor Darah Medan, dr Delyuzar.
Selain kegiatan sosial, kata RE Nainggolan, panitia juga menggelar kegiatan Olahraga di sembilan Distrik HKBP Wilayah II Sumut pada Sabtu, (24/9) bertempat di Lapangan Merdeka Medan, mulai pukul 06.00 WIB hingga selesai. Adapun Ccbang olahraga yang diperlombakan yakni gerak jalan sehat beregu (Putra-Putri) dan gerak jalan sehat massal yang diikuti oleh 4000 lebih peserta. Kemudian pada 8 Oktober 2011, Panitia Jubileum 150 Tahun HKBP wilayah II akan melaksanakan Festval Koor untuk 8 Distrik di Wilayah II dimana juaranya akan mengikuti perlombaan di tingkat nasional, Jakarta. “Untuk mensukseskan acara Jubileum itu, Panitia Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II telah meminta dukungan kepada sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat Sumut, jajaran pemerintah Sumut dan di daerah Sumut, aparat keamanan serta instansi terkait lainnya,” kata RE Nainggolan.
Awal terbentuknya HKBP di Tanah Batak sendiri bermula dari kesepakatan empat misionaris yakni Heine (H), Klammer (K), Bezt (B), Van Asselt (P) di Parau Sorat, Sipirok. Nama-nama itu justru menjadi nama HKBP. Mereka sepakat mengabarkan Injil di Tanah Batak. “Sejarah ke-Kristenan di Tanah Batak sebenarnya sudah dimulai tahun 1821 ketika Musson dan Liman di Lobu Pining dan misionaris lainnya melakukan penginjilan. Namun nama keempat misionaris itu disepakati lahirnya HKBP di Tanah Batak,” papar RE Nainggolan.
Sejak 150 Tahun Kristen masuk ke Tanah Batak telah dilakukan tiga kali perayaan yakni: Perayaan 50 Tahun di Lobu Pining, 100 tahun di Pea Raja, dan 150 tahun di empat Wilayah di Indonesia. Empat wilayah sebagai pusat Perayaan Jubileum 150 Tahun HKBP, meliputi Wilayah I di Tarutung pada 2 Oktober, Wilayah II di Medan Pada 9 Oktober, Wilayah III di Pekan Baru pada 16 Oktober, dan Wilayah IV di Surabaya , 23 Oktober dan Balikpapan, Kalimantan Pada 30 Oktober 2011, Jubileum, terakhir Tingkat Pusat (Nasiona) di Jakart Pada 4 Desember 2011.
Jubileum 150 Tahun ini berthema: ‘Hendaklah diri mu tetap di dalam Dia, berakar, dibangun dan bertumbuh di dalam Dia (Klose 2 : 6-7). Sub tema: dengan Jubileum 150 Tahun HKBP membangun jati diri sebagai gereja yang bersumber kepada Alkitab, beribadah dan mencerdaskan seluruh warganya, bersaksi dan melayani di tengah tengah masyarakat, serta mandiri di bidang teologi, daya dan dana.(jul)