Sejumlah warga mengaku tidak tahu tentang adanya daftar calon sementara (DCS) Pileg 2019. Apalagi yang diumumkan untuk mendapatkan tanggapan masyarakat tentang bakal calon anggota legislatif (bacaleg) apakah punya latar belakang tertentu. Bahkan, nama-nama diketahui setelah ada alat peraga kampanye (APK) dan sosialisasi personal.
WARGA Perumnas Mandala Irwan Hasibuan (40) mengatakan, dirinya hanya mengenal beberapa nama anggota DPRD yang sering muncul. Sementara untuk nama bacaleg yang diumumkan di DCS sama sekali belum pernah diketahuinya.
Menurutnya, pendaftaran caleg ada di partai politik. Sehingga masuk atau tidak, tergantung pada partianya sendiri. Bukan dari KPU.
“Setahu saya itu dari partai dulu, dia dimasukkan atau tidak. Kemudian KPU mengumumkan nama-namanya. Setelah itu caleg berkampanye,” ujar Irwan, Jumat (17/8).
Dari beberapa kali ikut serta sebagai pemilih, dirinya mengetahui beberapa nama caleg baik DPRD kabupaten/kota, provinsi, DPR RI ataupun DPD RI setelah ada sosialisasi dan kampanye dari yang bersangkutan.
Selain itu, juga dari kedekatan kerabat, warga sekitar atau teman-teman yang dikenal.
“Kalau sudah jadi, itulah yang kita tahu. Atau kalau aktif dia di ormas, terkenal,” katanya.
Senada diungkapkan Dharma warga Jalan Pancing Medan. Ia mengaku sama sekali tidak tahu menahu soal DCS.
Menurutnya, nama yang sudah masuk dari partai politik ke KPU adalah orang yang akan menjadi caleg nantinya. Sedangkan untuk tanggapan masyarakat, dirinya tidak tahu bahwa ada tahapan meminta tanggapan masyarakat yang juga bisa menjadi penentu lolos atau tidaknya seseorang menjadi caleg yang diumumkan dalam daftar caleg tetap (DCT).
“Ya kalau udah diumumkan (DCS), sepertinya udah masuk itu. Kan nggak mungkin partai nggak seleksi siapa calegnya. Makanya kita pun nggak tahu ada seperti itu,” sebutnya.
Sementara, Samsiah (35) warga Deli Serdang menyebutkan dirinya pernah melihat ada nama-nama bacaleg ditampilkan melalui media.
Namun, karena jumlahnya banyak dan tidak ada nama yang dicari atau kenalan yang maju, ia pun mengabaikan hal itu.
“Saya nanti saja, nunggu suami kasi tahu siapa caleg yang bagus untuk dipilih. Kalau tanggapan masyarakat itu saya nggak tahu sepeti apa prosesnya,” katanya.
Dirinya bahkan mengaku bingung dengan banyaknya nama-nama yang muncul. Apalagi katanya, tidak ada yang dikenal sama sekali.
Sehingga siapapun yang muncul nantinya, akan diketahui dari bahan kampanye yang bisanya muncul di berbagai media.(bal/ala)