JAKARTA-Tidak ada alasan khusus mengapa Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menjatuhkan pilihan pada pakaian adat Nanggroe Aceh Darussalam saat mengikuti Upacara Peringatan Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (17/8).
Jokowi mengatakan, Indonesia terdiri dari 714 suku yang berdiam di 43 provinsi, serta 154 kota dan kabupaten. Hampir setiap suku punya pakaian adat. Ia pun hanya ingin menunjukkan, betapa kayanya Indonesia akan ragam adat budaya.
“Negara kita kan tradisinya banyak sekali. Pakaian adatnya ratusan, bahkan mungkin ribuan. Jadi banyak pilihan dan yang saya pilih, ini (Aceh),” tutur Jokowi, sesaat sebelum mengikuti upacara bendera.
Busana yang Jokowi kenakan bukan sewa, tidak pula beli. Supaya tetap pas di badan, ia menjahit busana itu sendiri. Ibu Negara Iriana Jokowi, juga mengenakan busana adat. Iriana memilih mengenakan busana adat Minangkabau, Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelum mengikuti rangkaian upacara, Iriana sempat mengabadikan momen dirinya bersama Jokowi dengan ponsel. Swafoto itu dilakukan di dalam ruangan kerja presiden, persis di balik pintu.
Tidak hanya Presiden Jokowi dan Iriana saja yang mengenakan busana adat, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), ajudan, beserta sekretaris presiden, juga tampak mengenakan busana adat berbagai daerah.
Ada yang mengenakan busana adat Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Bali, dan Jawa Timur. Diberitakan, Istana Kepresidenan kembali menggelar upacara bendera dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-73 RI, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat pagi. Ada 6.250 tamu yang diundang ke istana. Sebanyak 35 persen adalah para pejabat negara, sementara 65 persen adalah masyarakat.
Upacara dimulai dengan tembakan meriam, lalu dilanjutkan dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo.
Presiden Jokowi selaku inspektur upacara lalu mengajak semua hadirin untuk mengheningkan cipta untuk para pahlawan yang gugur saat berjuang membawa Indonesia merebut kemerdekaan.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Setelah itu, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) beraksi. Tim Nusa, demikian nama yang disematkan, berhasil mengibarkan Sang Saka Merah Putih menjulang di halaman Istana Merdeka. (kps/saz)