TEBINGTINGGI,SUMUTPOS.CO – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tebingtinggi melalui komisioner Harirayani Devisi Pengawasan Antar Lembaga (PAL) melibatkan wartawan Tebingtinggi dalam instrumen survei nasional Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2019.
Kegiatan itu dilakukan Bawaslu Tebingtinggi saat berdiskusi dengan wartawan dari berbagai media cetak dan online di Caffe Aqsa Jalan Suprapto, Kota Tebingtinggi, Jumat (24/8).
Dalam penjelasan awalnya, Harirayani menjelaskan tentang organisasi Bawaslu, jika dahulu di tingkat Kabupaten Kota namanya Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih), namun sesuai dengan peraturan yang baru menjadi Bawaslu dan masa priodesasinya 5 tahun, yakni 2018-2023, personelnya 3 orang. “Kami baru dilantik di Jakarta,” ujar Harirayani.
Dijelaskanya, bahwa saat ini Bawaslu seluruh Indonesia sedang melaksanakan instrumen survei nasional melalui Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) tahun 2019 dengan melibatkan unsur rekan-rekan wartawan di masing-masing daerah dengan pengisian quisioner.
“Kami berharap melalui keikut sertaan wartawan atas pengisian quisioner selama pelaksanaan pemilu 2014, apa saja yang terjadi dan menjadi konsumsi publik dalam pemberitaan saat itu, menjadi bahan yang sangat bermanfaat untuk memetakan kerawanan yang terjadi bagi Bawaslu,” katanya.
Disampaikan Harirayani, di Tebingtinggi rekan-rekan wartawan demikian aktif dalam menyampaikan berita setiap kejadian dalam pelaksanaan Pemilu dan ini tentunya sangat membantu Bawaslu dalam melaksanakan fungsinya.
“Ke depan pada Pemilu 2019 kami masih tetap berharap partisipasi dari rekan-rekan wartawan dan kami akan selalu terbuka dalam penyampaian informasi, kita ingin Pemilu 2019 dapat berjalan sukses sesuai dengan harapan kita bersama,” ujarnya. (ian/azw)
TEBINGTINGGI,SUMUTPOS.CO – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tebingtinggi melalui komisioner Harirayani Devisi Pengawasan Antar Lembaga (PAL) melibatkan wartawan Tebingtinggi dalam instrumen survei nasional Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2019.
Kegiatan itu dilakukan Bawaslu Tebingtinggi saat berdiskusi dengan wartawan dari berbagai media cetak dan online di Caffe Aqsa Jalan Suprapto, Kota Tebingtinggi, Jumat (24/8).
Dalam penjelasan awalnya, Harirayani menjelaskan tentang organisasi Bawaslu, jika dahulu di tingkat Kabupaten Kota namanya Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih), namun sesuai dengan peraturan yang baru menjadi Bawaslu dan masa priodesasinya 5 tahun, yakni 2018-2023, personelnya 3 orang. “Kami baru dilantik di Jakarta,” ujar Harirayani.
Dijelaskanya, bahwa saat ini Bawaslu seluruh Indonesia sedang melaksanakan instrumen survei nasional melalui Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) tahun 2019 dengan melibatkan unsur rekan-rekan wartawan di masing-masing daerah dengan pengisian quisioner.
“Kami berharap melalui keikut sertaan wartawan atas pengisian quisioner selama pelaksanaan pemilu 2014, apa saja yang terjadi dan menjadi konsumsi publik dalam pemberitaan saat itu, menjadi bahan yang sangat bermanfaat untuk memetakan kerawanan yang terjadi bagi Bawaslu,” katanya.
Disampaikan Harirayani, di Tebingtinggi rekan-rekan wartawan demikian aktif dalam menyampaikan berita setiap kejadian dalam pelaksanaan Pemilu dan ini tentunya sangat membantu Bawaslu dalam melaksanakan fungsinya.
“Ke depan pada Pemilu 2019 kami masih tetap berharap partisipasi dari rekan-rekan wartawan dan kami akan selalu terbuka dalam penyampaian informasi, kita ingin Pemilu 2019 dapat berjalan sukses sesuai dengan harapan kita bersama,” ujarnya. (ian/azw)