25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Majukan INOVASI Praktik Pembelajaran Baik

KERJA SAMA: Perjanjian kerja sama LP Maarif NU dan INOVASI.8

SUMUTPOS.CO – Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia ( INOVASI), program kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan 2 organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) dan Muhammadiyah.

Ini merupakan suatu bentuk kemitraan baru yang dilakukan dalam rangka memperkuat mutu pendidikan di Indonesia, terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar literasi dan numerasi siswa jenjang pendidikan dasar.

Jaringan sekolah dasar dan madrasah organisasi Melalui kemitraan ini, LP Ma’arif NU dan Muhammadiyah akan mendukung penyebaran praktik-praktik baik dari program rintisan INOVASI, yakni memanfaatkan jaringan sekolah yang ada di bawah masing-masing organisasi, baik itu di tingkat daerah maupun secara nasional.

INOVASI bersepakat dengan kedua lembaga tersebut untuk membantu meningkatkan kapasitas lembaga dalam hal program-program literasi, numerasi dan juga inklusi, sebagai dasar menyebarluaskan praktik-praktik baik yang terbukti berhasil meningkatkan hasil belajar siswa SD/MI kelas awal ke lembaga pendidikan mereka, terutama di Jawa timur dan NTB.

Di tingkat sekolah dasar, Muhammadiyah memiliki banyak sekolah dasar di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sementara LP Ma’arif NU menaungi madrasah di bawah Kementerian Agama. Ma’arif NU yang nantinya akan terlibat langsung dalam pelaksanaan program terbanyak ada di Kabupaten Pasuruan, Sumenep, dan Sidoarjo sedangkan Muhammadiyah saat ini sedang dilakukan identifikasi di Kabupaten Sidoarjo, Probolinggo dan Kota Batu. Dukungan kedua organisasi ini tentu memberikan dampak positif dalam memperluas dan melanjutkan praktik-praktik baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Direktur Program INOVASI Mark Heyward, mengatakan, INOVASI bertujuan menemukan berbagai praktik meningkatkan hasil pembelajaran siswa Indonesia. Kemitraan ini adalah kesempatan luar biasa untuk mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan Islam, dan bekerja langsung dengan mitra dalam mengembangkan dan menguji coba pendekatan baru di madrasah dan sekolah Islam.

”Pendekatan yang dilakukan akan serupa dengan yang INOVASI lakukan saat ini, yaitu solusi lokal untuk tantangan lokal. Sasaran program INOVASI bersama di Ma’arif NU dan Muhammadiyah adalah sekolah (SD Muhammadiyah, Sekolah Dasa Islam Terpadu) dan madrasah (MI dan MINU) berstatus swasta,” ujarnya.

Kedua jenis lembaga tersebut memiliki izin operasional dari Kemendikbud dan Kemenag dan merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional dengan tambahan mata pelajaran ciri khas Islam. Selama ini, lembaga pendidikan informal, dalam hal ini pesantren dan pendidikan keagaaman, belum menjadi sasaran program INOVASI.

INOVASI memandang NU dan Muhammadiyah memiliki sekolah dan madrasah dengan jumlah besar dan tersebar diseluruh Indonesia. Mereka juga memiliki struktur organisasi yang bertanggung jawab mengurus pendidikan dari pusat sampai kecamatan. Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, KH Arifin Junaidi menyampaikan pandangan positifnya terhadap kemitraan baru ini. “Ma’arif NU siap bekerja sama dengan program INOVASI, melalui madrasah dan sekolah kami yang menjadi target dari program kemitraan ini,” ujar KH Arifin.

Ia menambahkan, NU juga akan melaksanakannya melalui jaringan Ma’arif di provinsi dan kabupaten di seluruh Indonesia. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, H Abdul Mu’ti mengatakan, “Kemitraan antara INOVASI dan Muhammadiyah ini sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran anak-anak Indonesia.

” “Kami berharap, praktik-praktik yang terbukti berhasil meningkatkan hasil belajar siswa melalui program rintisan yang dilakukan INOVASI dapat semakin luas disebarkan ke lembaga pendidikan di bawah Ma’arif NU dan Muhammadiyah,” tutup Mark Heyward. (bbs/ila)

KERJA SAMA: Perjanjian kerja sama LP Maarif NU dan INOVASI.8

SUMUTPOS.CO – Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia ( INOVASI), program kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Australia dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan 2 organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) dan Muhammadiyah.

Ini merupakan suatu bentuk kemitraan baru yang dilakukan dalam rangka memperkuat mutu pendidikan di Indonesia, terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar literasi dan numerasi siswa jenjang pendidikan dasar.

Jaringan sekolah dasar dan madrasah organisasi Melalui kemitraan ini, LP Ma’arif NU dan Muhammadiyah akan mendukung penyebaran praktik-praktik baik dari program rintisan INOVASI, yakni memanfaatkan jaringan sekolah yang ada di bawah masing-masing organisasi, baik itu di tingkat daerah maupun secara nasional.

INOVASI bersepakat dengan kedua lembaga tersebut untuk membantu meningkatkan kapasitas lembaga dalam hal program-program literasi, numerasi dan juga inklusi, sebagai dasar menyebarluaskan praktik-praktik baik yang terbukti berhasil meningkatkan hasil belajar siswa SD/MI kelas awal ke lembaga pendidikan mereka, terutama di Jawa timur dan NTB.

Di tingkat sekolah dasar, Muhammadiyah memiliki banyak sekolah dasar di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sementara LP Ma’arif NU menaungi madrasah di bawah Kementerian Agama. Ma’arif NU yang nantinya akan terlibat langsung dalam pelaksanaan program terbanyak ada di Kabupaten Pasuruan, Sumenep, dan Sidoarjo sedangkan Muhammadiyah saat ini sedang dilakukan identifikasi di Kabupaten Sidoarjo, Probolinggo dan Kota Batu. Dukungan kedua organisasi ini tentu memberikan dampak positif dalam memperluas dan melanjutkan praktik-praktik baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Direktur Program INOVASI Mark Heyward, mengatakan, INOVASI bertujuan menemukan berbagai praktik meningkatkan hasil pembelajaran siswa Indonesia. Kemitraan ini adalah kesempatan luar biasa untuk mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan Islam, dan bekerja langsung dengan mitra dalam mengembangkan dan menguji coba pendekatan baru di madrasah dan sekolah Islam.

”Pendekatan yang dilakukan akan serupa dengan yang INOVASI lakukan saat ini, yaitu solusi lokal untuk tantangan lokal. Sasaran program INOVASI bersama di Ma’arif NU dan Muhammadiyah adalah sekolah (SD Muhammadiyah, Sekolah Dasa Islam Terpadu) dan madrasah (MI dan MINU) berstatus swasta,” ujarnya.

Kedua jenis lembaga tersebut memiliki izin operasional dari Kemendikbud dan Kemenag dan merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional dengan tambahan mata pelajaran ciri khas Islam. Selama ini, lembaga pendidikan informal, dalam hal ini pesantren dan pendidikan keagaaman, belum menjadi sasaran program INOVASI.

INOVASI memandang NU dan Muhammadiyah memiliki sekolah dan madrasah dengan jumlah besar dan tersebar diseluruh Indonesia. Mereka juga memiliki struktur organisasi yang bertanggung jawab mengurus pendidikan dari pusat sampai kecamatan. Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, KH Arifin Junaidi menyampaikan pandangan positifnya terhadap kemitraan baru ini. “Ma’arif NU siap bekerja sama dengan program INOVASI, melalui madrasah dan sekolah kami yang menjadi target dari program kemitraan ini,” ujar KH Arifin.

Ia menambahkan, NU juga akan melaksanakannya melalui jaringan Ma’arif di provinsi dan kabupaten di seluruh Indonesia. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, H Abdul Mu’ti mengatakan, “Kemitraan antara INOVASI dan Muhammadiyah ini sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran anak-anak Indonesia.

” “Kami berharap, praktik-praktik yang terbukti berhasil meningkatkan hasil belajar siswa melalui program rintisan yang dilakukan INOVASI dapat semakin luas disebarkan ke lembaga pendidikan di bawah Ma’arif NU dan Muhammadiyah,” tutup Mark Heyward. (bbs/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/