26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jemaah Haji Asahan Wisata ke Jabal Magnet

Info haji

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Sebelum kembali ke tanah air, jemaah haji asal Asahan yang tergabung dalam Kloter 09/MES, menyempatkan diri berwisata ke Jabal Magnet, Sabtu (8/9). Jabal Magnet terletak 60 kilometer dari kota Madinah.

TPHD Kloter 09/MES, H Subuh Henny, mengatakan jemaah haji terheran-heran saat bus yang mereka tumpangi berjalan sendiri tanpa pengemudi, walaupun adanya tanjakan . Saat memasuki area Jabal Magnet, kecepatan bus perlahan-lahan menurun. Dari sebelumnya berkecepatan mencapai 120 kilometer per jam, terus melambat hingga akhirnya bus berhenti tanpa sopir harus duduk di bangku driver/pengemudi.

Disebutkan Subuh, kawasan Jabal Magnet disebut juga Manthiqa Baidha, yakni perkampungan putih. Di kawasan ini, kendaraan seperti bus dan mobil pribadi bisa berjalan sendiri maupun maju ataupun mundur tanpa dikemudikan. Penyebabnya, area itu mengandung medan magnet yang sangat tinggi. “Silakan perhatikan smartphonenya. Pasti tidak berfungsi dikarenakan pengaruh magnet,” ucap Subuh.

Jemaah haji kemudian turun dari bus dan memperhatikan hilir mudiknya mobil yang melaju tanpa dikemudikan. Para haji percaya itu merupakan suatu kekuasaan Allah SWT. Daya tarik magnet di pegunungan tersebut sangat kuat, hingga dapat terasa sesaat sebelum sampai, ditandai dengan beratnya laju mobil. Bila bus atau mobil yang diparkir tidak dipasang rem tangan, maka bus/mobil akan berjalan mundur bahkan bisa melewati tanjakan.

Selama kunjungan ke Jabal Magnet, jemaah haji  ada yang menunggangi kuda dan ada juga yang menggunakan kenderaan ATV menikmati indahnya kawasan Jabal Magnet . Maklum, pemerintah Arab Saudi telah menjadikan kawasan ini sebagai objek wisata.

Setelah puas menikmati kawasan Jabal Magnet, jemaah haji mengabadikannya dengan berfoto bersama.

Sementara itu, Jemaah haji Kloter 07 Debarkasi Medan (MES) tiba di Bandara Kualanamu Deliserdang dengan selamat pada Sabtu (8/9) pukul 16.44 WIB. Jemaah Haji disambut oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan.

Setelah proses penerimaan di Bandara Kualanamu Deliserdang, jemaah haji kemudian dibawa ke Asrama Haji Medan menggunakan 10 bus dan tiba pukul 18.40 WIB.

Wali Kota Medan diwakili Kabag Agama Kota Medan Adlan dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang kembali ke tanah air kepada jemaah haji. Pak Wali bersyukur karena jemaah haji tiba dalam keadaan selamat dan sehat wal afiat.

“Semoga amal ibadah bapak/ibu selama di tanah suci diterima Allah SWT dan memperoleh haji dan hajjaj yang mabrur dan mabrurah dan selamat berkumpul kembali bersama keluarga,” katanya.

Walikota Medan juga berharap, sekembalinya para jamaah haji ke daerah masing-masing, agar dapat meningkatkan amal ibadah dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta menjadi contoh yang baik di tengah-tengah masyarakat.

TPHI Kkoter 07/MES Fauzan Habib Syahrial dalam laporannya menyampaikan, jemaah haji Kloter 07/MES berjumlah 388 orang. Jumlah itu berasal dari Medan 365 orang, Asahan, 5 orang, Binjai 2 orang, Deli Serdang 7 orang, Tebing Tinggi 1 orang, Mandailing Natal 1 orang, Karo 1 orang, TPHD Medan 1 orang, ditambah 5 orang petugas yang menyertai jemaah.

Fauzan Habib juga melaporkan, satu jemaah haji wafat pada kloter ini an. Rahmawati Muhammad Ibrahim Binti Muhammad Ibrahim (47) warga Jalan Gatot Subroto Gg Kelapa No7 Sei Putih Barat Medan, wafat tanggal 23 Agustus 2018 di Rumah Sakit Arab Saudi.

Sementara itu, Kloter 8/ MES yang berasal dari Tebingtinggi, Tobasa, Tanjungbalai, Madina, Batubara dan Medan, dengan total jumlah jamaah 381 orang diperkirakan mendarat di Bandara Kualanamu, Minggu (9/9) pukul 19.40 WIB.

“Kloter 8 tiba pukul 19.40 WIB, dan sampai di Asrama Haji pukul 22.00 WIB,” ujar Humas PPIH Debarkasi Medan, Imam Mukhair. (man)

Info haji

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Sebelum kembali ke tanah air, jemaah haji asal Asahan yang tergabung dalam Kloter 09/MES, menyempatkan diri berwisata ke Jabal Magnet, Sabtu (8/9). Jabal Magnet terletak 60 kilometer dari kota Madinah.

TPHD Kloter 09/MES, H Subuh Henny, mengatakan jemaah haji terheran-heran saat bus yang mereka tumpangi berjalan sendiri tanpa pengemudi, walaupun adanya tanjakan . Saat memasuki area Jabal Magnet, kecepatan bus perlahan-lahan menurun. Dari sebelumnya berkecepatan mencapai 120 kilometer per jam, terus melambat hingga akhirnya bus berhenti tanpa sopir harus duduk di bangku driver/pengemudi.

Disebutkan Subuh, kawasan Jabal Magnet disebut juga Manthiqa Baidha, yakni perkampungan putih. Di kawasan ini, kendaraan seperti bus dan mobil pribadi bisa berjalan sendiri maupun maju ataupun mundur tanpa dikemudikan. Penyebabnya, area itu mengandung medan magnet yang sangat tinggi. “Silakan perhatikan smartphonenya. Pasti tidak berfungsi dikarenakan pengaruh magnet,” ucap Subuh.

Jemaah haji kemudian turun dari bus dan memperhatikan hilir mudiknya mobil yang melaju tanpa dikemudikan. Para haji percaya itu merupakan suatu kekuasaan Allah SWT. Daya tarik magnet di pegunungan tersebut sangat kuat, hingga dapat terasa sesaat sebelum sampai, ditandai dengan beratnya laju mobil. Bila bus atau mobil yang diparkir tidak dipasang rem tangan, maka bus/mobil akan berjalan mundur bahkan bisa melewati tanjakan.

Selama kunjungan ke Jabal Magnet, jemaah haji  ada yang menunggangi kuda dan ada juga yang menggunakan kenderaan ATV menikmati indahnya kawasan Jabal Magnet . Maklum, pemerintah Arab Saudi telah menjadikan kawasan ini sebagai objek wisata.

Setelah puas menikmati kawasan Jabal Magnet, jemaah haji mengabadikannya dengan berfoto bersama.

Sementara itu, Jemaah haji Kloter 07 Debarkasi Medan (MES) tiba di Bandara Kualanamu Deliserdang dengan selamat pada Sabtu (8/9) pukul 16.44 WIB. Jemaah Haji disambut oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan.

Setelah proses penerimaan di Bandara Kualanamu Deliserdang, jemaah haji kemudian dibawa ke Asrama Haji Medan menggunakan 10 bus dan tiba pukul 18.40 WIB.

Wali Kota Medan diwakili Kabag Agama Kota Medan Adlan dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang kembali ke tanah air kepada jemaah haji. Pak Wali bersyukur karena jemaah haji tiba dalam keadaan selamat dan sehat wal afiat.

“Semoga amal ibadah bapak/ibu selama di tanah suci diterima Allah SWT dan memperoleh haji dan hajjaj yang mabrur dan mabrurah dan selamat berkumpul kembali bersama keluarga,” katanya.

Walikota Medan juga berharap, sekembalinya para jamaah haji ke daerah masing-masing, agar dapat meningkatkan amal ibadah dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta menjadi contoh yang baik di tengah-tengah masyarakat.

TPHI Kkoter 07/MES Fauzan Habib Syahrial dalam laporannya menyampaikan, jemaah haji Kloter 07/MES berjumlah 388 orang. Jumlah itu berasal dari Medan 365 orang, Asahan, 5 orang, Binjai 2 orang, Deli Serdang 7 orang, Tebing Tinggi 1 orang, Mandailing Natal 1 orang, Karo 1 orang, TPHD Medan 1 orang, ditambah 5 orang petugas yang menyertai jemaah.

Fauzan Habib juga melaporkan, satu jemaah haji wafat pada kloter ini an. Rahmawati Muhammad Ibrahim Binti Muhammad Ibrahim (47) warga Jalan Gatot Subroto Gg Kelapa No7 Sei Putih Barat Medan, wafat tanggal 23 Agustus 2018 di Rumah Sakit Arab Saudi.

Sementara itu, Kloter 8/ MES yang berasal dari Tebingtinggi, Tobasa, Tanjungbalai, Madina, Batubara dan Medan, dengan total jumlah jamaah 381 orang diperkirakan mendarat di Bandara Kualanamu, Minggu (9/9) pukul 19.40 WIB.

“Kloter 8 tiba pukul 19.40 WIB, dan sampai di Asrama Haji pukul 22.00 WIB,” ujar Humas PPIH Debarkasi Medan, Imam Mukhair. (man)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/