31 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Satu Tewas, Dua Kritis

Ilustrasi penembakan

SUMUTPOS.CO – Tiga nelayan tradisional asal Tanjungbalai diberondong peluru oleh orang tak dikenal (OTK) saat menangkap kerang, di perairan Bagan Siapiapi, Kepulauan Riau, Minggu (9/9) sekira pukul 22.00 WIB. Seorang di antaranya tewas, dan dua rekannya kritis.

Ketiga nelayan tersebut adalah Suharsono (38), warga Jalan Terisi Lingkungan II, Kelurahan Pematang Pasir, Kecamatan Teluk Nibung, Tanjungbalai.

Suharsono tewas dengan luka tembak di bagian dada. Sedangkan dua rekannya, yakni Irwansyah (31) dan Agus Salim (30), keduanya warga Jalan Rel Kereta Api, Lingkungan II, Kelurahan Pematang Pasir, Kecamatan Teluk Nibung, Tanjungbalai.

Irwansyah mengalami luka tembak di paha kaki sebelah kanan, sedangkan Agus Salim pada bagian pelipis kanan.

Informasi yang dihimpun, aksi koboi tersebut terjadi saat kapal boat tank kerang yang ditekongi (dinahkodai) oleh Sumpal dengan 10 Anak Buah Kapal (ABK) sedang mencari kerang di perairan tersebut.

Tiba-tiba, 1 unit kapal boat nelayan jaring merapat dan langsung melakukan penembakan ke arah kapal boat nelayan tank kerang. Usai insiden penembakan, Sumpal mengarahkan kapalnya dan melaporkan ke Polsek Pasir Limau Kapas, Polres Rokan Hilir, Riau.

Selanjutnya, Senin (10/9), ketiga korban tiba di Tangkahan Sei Loba Jalan Asahan, Kota Tanjungbalai dengan menggunakan 1 unit kapal ferry yang dikawal personel Polsek Pasir Limau Kapas. Ketiga korban langsung dilarikan ke RSU Tengku Mansyur, Kota Tanjungbalai, guna dilakukan visum.

Kapolres Tanjungbalai, AKBP Irfan Rifai SH SIK membenarkan kejadian itu. “Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Dumai, Provinsi Riau dan korbannya nelayan warga Teluk Nibung,” jawabnya singkat.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto yang dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan pihaknya tidak berwenang mengusut kasus penembakan itu. Ia berdalih, penembakan terjadi di wilayah hukum Kepulauan Riau.

“Sudah ditangani Polda Kepri, lokos (lokasi kejadian) dan tempos (waktu) nya di sana. Jadi bukan wewenang kita,”terangnya kepada Sumut Pos.

Sementara itu, dua nelayan yang selamat kini tengah ditangani di Rumah Sakit H Adam Malik di antaranya Irwansyah (31) dan Agus Salim.

Kabag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak membenarkan hal itu. Ia mengatakan keduanya masuk, Senin (10/9).

Dikatakan Rosario, kondisi Irwansyah sudah mulai stabil dan dirawat di rumah sakit kamar bedah. “Kalau keadaan terus membaik akan dipindah ke ruang rawat inap biasa. Irwansyah ditangani oleh dokter spesialis bedah orthopedi,” ungkapnya.

Sementara itu, kondisi Agus Salim masih dirawat intensif di ICU. Menurutnya, luka yang dialami Agus cukup serius.

“Ia masih menggunakan ventilator dan ditangani oleh dokter spesialis bedah syaraf,” tuturnya.

Informasi dihimpun, penembakan kapal nelayan itu dikabarkan oleh Satuan Polisi Air Polres Rokan Hilir (Rohil) lantaran diduga melakukan ilegal fishing dengan mencuri kerang.

Kapolres Rohil, AKBP Sigit Adiwuryanto membenarkan aksi penembakan itu terjadi, Minggu (9/9) sekitar pukul 22.40 WIB. Lokasinya di Perairan Pulau Panipahan, Kecamatan Palika dengan Perairan Pulau Halang di Kecamatan Kubu, Rohil, Riau. Tepatnya di titik koordinat N. 02°26.772 – E. 100°38.191.

Saat itu, petugas yang melakukan penindakan adalah Bripka Yoyon, Brigadir Naibaho dan Brigadir Alex Sitanggang.

xBegitu mendapatkan informasi tersebut, ketiga polisi melakukan pengejaran terhadap kapal pelaku.

Dikarenakan kapal satpolair tidak memungkinkan untuk melakukan pengejaran, personil satpolair meminjam kapal masyarakat yang lebih besar untuk melakukan pengejaran, setelah sampai di perairan sekitar Pulau Halang.

Di sana, personel melakukan penghadangan dan memberikan tembakan peringatan ke atas. Tetapi tidak digubris oleh para pelaku. Malahan, mereka mencoba menabrak kapal yang dibawa polisi.

Alhasil, polisi menembak tepat ke arah kapal pelaku. Tembakan mengenai badan kapal dan mengenai ketiga nelayan. Meski telah dilumpuhkan, kata Kapolres, pelaku masih berupaya kabur ke wilayah Panipahan. Tak ingin buruannya kabur, polisi mengumpulkan informasi. Akhirnya didapat informasi dari Polsek Panipahan, bahwa pelaku yang tertembak dibawa ke puskesmas sekitar untuk berobat.

Sementara itu, ada 8 orang rekan mereka yang diamankan. Diantaranya Sumiran alias Sumpel, 41, Izil alias Geleng, 34, Nuryadin Saputra, 23, Zulkifli alias Ikip, 24, Hery, Herman, 25, Karlan dan Safrudin, 25. Mereka semua berasal dari Asahan, Sumatera Utara.

Adapun barang bukti yang diamankan dari para pelaku adalah kapal penangkap kerang milik seorang perempuan bernama Omsi, 39. Ada juga 50 goni berisi kerang dan tiga unit alat penangkap kerang atau tank kerang. (dvs/han)

Ilustrasi penembakan

SUMUTPOS.CO – Tiga nelayan tradisional asal Tanjungbalai diberondong peluru oleh orang tak dikenal (OTK) saat menangkap kerang, di perairan Bagan Siapiapi, Kepulauan Riau, Minggu (9/9) sekira pukul 22.00 WIB. Seorang di antaranya tewas, dan dua rekannya kritis.

Ketiga nelayan tersebut adalah Suharsono (38), warga Jalan Terisi Lingkungan II, Kelurahan Pematang Pasir, Kecamatan Teluk Nibung, Tanjungbalai.

Suharsono tewas dengan luka tembak di bagian dada. Sedangkan dua rekannya, yakni Irwansyah (31) dan Agus Salim (30), keduanya warga Jalan Rel Kereta Api, Lingkungan II, Kelurahan Pematang Pasir, Kecamatan Teluk Nibung, Tanjungbalai.

Irwansyah mengalami luka tembak di paha kaki sebelah kanan, sedangkan Agus Salim pada bagian pelipis kanan.

Informasi yang dihimpun, aksi koboi tersebut terjadi saat kapal boat tank kerang yang ditekongi (dinahkodai) oleh Sumpal dengan 10 Anak Buah Kapal (ABK) sedang mencari kerang di perairan tersebut.

Tiba-tiba, 1 unit kapal boat nelayan jaring merapat dan langsung melakukan penembakan ke arah kapal boat nelayan tank kerang. Usai insiden penembakan, Sumpal mengarahkan kapalnya dan melaporkan ke Polsek Pasir Limau Kapas, Polres Rokan Hilir, Riau.

Selanjutnya, Senin (10/9), ketiga korban tiba di Tangkahan Sei Loba Jalan Asahan, Kota Tanjungbalai dengan menggunakan 1 unit kapal ferry yang dikawal personel Polsek Pasir Limau Kapas. Ketiga korban langsung dilarikan ke RSU Tengku Mansyur, Kota Tanjungbalai, guna dilakukan visum.

Kapolres Tanjungbalai, AKBP Irfan Rifai SH SIK membenarkan kejadian itu. “Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Dumai, Provinsi Riau dan korbannya nelayan warga Teluk Nibung,” jawabnya singkat.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto yang dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan pihaknya tidak berwenang mengusut kasus penembakan itu. Ia berdalih, penembakan terjadi di wilayah hukum Kepulauan Riau.

“Sudah ditangani Polda Kepri, lokos (lokasi kejadian) dan tempos (waktu) nya di sana. Jadi bukan wewenang kita,”terangnya kepada Sumut Pos.

Sementara itu, dua nelayan yang selamat kini tengah ditangani di Rumah Sakit H Adam Malik di antaranya Irwansyah (31) dan Agus Salim.

Kabag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak membenarkan hal itu. Ia mengatakan keduanya masuk, Senin (10/9).

Dikatakan Rosario, kondisi Irwansyah sudah mulai stabil dan dirawat di rumah sakit kamar bedah. “Kalau keadaan terus membaik akan dipindah ke ruang rawat inap biasa. Irwansyah ditangani oleh dokter spesialis bedah orthopedi,” ungkapnya.

Sementara itu, kondisi Agus Salim masih dirawat intensif di ICU. Menurutnya, luka yang dialami Agus cukup serius.

“Ia masih menggunakan ventilator dan ditangani oleh dokter spesialis bedah syaraf,” tuturnya.

Informasi dihimpun, penembakan kapal nelayan itu dikabarkan oleh Satuan Polisi Air Polres Rokan Hilir (Rohil) lantaran diduga melakukan ilegal fishing dengan mencuri kerang.

Kapolres Rohil, AKBP Sigit Adiwuryanto membenarkan aksi penembakan itu terjadi, Minggu (9/9) sekitar pukul 22.40 WIB. Lokasinya di Perairan Pulau Panipahan, Kecamatan Palika dengan Perairan Pulau Halang di Kecamatan Kubu, Rohil, Riau. Tepatnya di titik koordinat N. 02°26.772 – E. 100°38.191.

Saat itu, petugas yang melakukan penindakan adalah Bripka Yoyon, Brigadir Naibaho dan Brigadir Alex Sitanggang.

xBegitu mendapatkan informasi tersebut, ketiga polisi melakukan pengejaran terhadap kapal pelaku.

Dikarenakan kapal satpolair tidak memungkinkan untuk melakukan pengejaran, personil satpolair meminjam kapal masyarakat yang lebih besar untuk melakukan pengejaran, setelah sampai di perairan sekitar Pulau Halang.

Di sana, personel melakukan penghadangan dan memberikan tembakan peringatan ke atas. Tetapi tidak digubris oleh para pelaku. Malahan, mereka mencoba menabrak kapal yang dibawa polisi.

Alhasil, polisi menembak tepat ke arah kapal pelaku. Tembakan mengenai badan kapal dan mengenai ketiga nelayan. Meski telah dilumpuhkan, kata Kapolres, pelaku masih berupaya kabur ke wilayah Panipahan. Tak ingin buruannya kabur, polisi mengumpulkan informasi. Akhirnya didapat informasi dari Polsek Panipahan, bahwa pelaku yang tertembak dibawa ke puskesmas sekitar untuk berobat.

Sementara itu, ada 8 orang rekan mereka yang diamankan. Diantaranya Sumiran alias Sumpel, 41, Izil alias Geleng, 34, Nuryadin Saputra, 23, Zulkifli alias Ikip, 24, Hery, Herman, 25, Karlan dan Safrudin, 25. Mereka semua berasal dari Asahan, Sumatera Utara.

Adapun barang bukti yang diamankan dari para pelaku adalah kapal penangkap kerang milik seorang perempuan bernama Omsi, 39. Ada juga 50 goni berisi kerang dan tiga unit alat penangkap kerang atau tank kerang. (dvs/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/