MEDAN,SUMUTPOS.CO -Suksesi penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XVII/2018 tidak terlepas dari publikasi media massa. Untuk itu, sebagai tuan rumah, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara diharapkan mampu mengoptimalkan sinergitas dan kerja sama dengan para awak media selama perhelatan tersebut berlangsung.
“MTQN ini sukses jika media ikut ‘main’ (dilibatkan). Kunci sukses MTQN ke-27 Pemprovsu memafasilitasi dan mendorong masyarakat Sumut mengunjungi dan menyemarakkannya. Juga melalui publikasi media massa,” ujar Akademisi Universitas Islam Negeri Sumut, Syahrin Harahap saat menjadi pembicara di acara Seminar Informasi Aktual Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, di Hotel Grand Antares Medan, Rabu (12/9).
Dalam topik seputar MTQN itu, Syahrin menjelaskan semua elemen masyarakat Sumut harus ikut andil menyukseskan perhelatan tersebut. Bahkan tidak sekadar pemerintah daerah, melainkan dukungan umat nonmuslim dalam hal suksesi MTQN. “Ini (MTQN) bukan semata-mata acara Islam, juga acara pemerintah. Semua pihak harus ikut menyemarakkan dan menyukseskannya,” imbuh dia.
Kembali menyinggung peranan media massa sebagai kunci sukses acara MTQN, Syahrin menyebut tidak ada alasan pemberitaan tentang MTQN yang tidak laik dipublikasikan, sebab sejatinya Alquran merupakan sumber publikasi yang tidak berhingga. “Banyak berita yang bisa diambil dari Alquran.
Ayat-ayat Alquran merupakan intan. Harapannya dari pemberitaan selama MTQN, umat Islam lebih berkomitmen untuk mengamalkan Alquran dan tentunya melalui perhelatan MTQN dapat memberi kontribusi pada kemajuan Sumut,” ungkapnya.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin pada kesempatan itu mengatakan, sejak pertama kali digelar di Makassar pada 1968, Sumut sudah dua kali menjadi pelaksana MTQN. “Sebagai tuan rumah MTQN, dipastikan Sumut akan mendapat banyak keuntungan,” katanya.
Seperti, meningkatnya wisatawan karena yang akan hadir di MTQN itu sekitar 5.000 peserta dari seluruh provinsi di Indonesia. “Hotel, restoran dan usaha kuliner, pengrajin suvenir pasti akan mendapat keuntungan dengan kedatangan peserta MTQN,” katanya.
Dia menegaskan, penyelenggaraan MTQN tahun ini sendiri lebih bergengsi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain menggunakan sistem sensor sidik jari untuk absensi peserta lomba guna menghindari “joki”, panitia juga memberlakukan seleksi untuk penetapan tujuh orang dewan hakim yang akan bertugas. “Dan yang menetapkan dewan hakim menjadi kewenangan kami. Kali ini kami melakukan inovasi dengan merekrut tim dari berbagai kalangan untuk penentuan dewan hakim,” ujarnya.
Sekdaprovsu R Sabrina menegaskan, perlu dukungan semua pihak untuk kesuksesan Sumut sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQN. “Baik buruknya pelaksanaan MTQN merupakan cerminan Sumut. Jadi Pemprov Sumut berharap semua mendukung penuh pelaksanaan MTQN di Sumut agar berjalan aman dan lancar,” katanya.
Untuk itu, harap dia seluruh komponen masyarakat khususnya media massa, diharapkan membantu untuk menyosialiasikan kegiatan akbar tersebut. “Panitia sudah siap menyelenggarakan MTQN dan telah berkoordinasi dengan Kemenag terkait hal tersebut. Khususnya dengan persiapan acara pembukaan MTQN yang akan dihadiri dan dibuka Presiden Joko Widodo. Untuk itu, panitia selanjutnya akan berkoordinasi dengan protokol istana guna menyesuaikan jadwal kunjungan presiden,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Astaka atau arena utama MTQ telah selesai 100 persen. Selain itu, infrastruktur atau sarana jalan menuju Astaka di Jalan Pancing juga telah siap. Pedagang-pedagang yang berada di pinggir jalan juga telah dikondisikan oleh Pemko Medan. (prn/ila)