30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Harga Bawang Turun, Cabai Meroket

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
RAPIKAN: Seorang pedagang cabai merapikan cabai agar terlihat menarik di P asar Petisah Medan, Rabu (7/9).

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Sejumlah komoditi pangan menunjukkan tren penurunan harga di pasar tradisional di Kota Medan. Pantauan dari Tim Pemantau Harga Pangan Sumut menunjukkan, harga bawang, telur dan daging ayam turun. Sedangkan harga cabai masih tinggi.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan penurunan di beberapa komoditas ini dikarenakan permintaan masyarakat yang mulai menurun atau karena stok yang tidak banyak berada di pasaran.

“Komoditas bawang masih berada dikisaran Rp18 ribuan perkilogram. Baik itu bawang merah maupun bawang putih. Sejumlah kebutuhan masyarakat lainnya yang mengalami penurunan adalah harga daging ayam. Dimana Harga daging ayam turun dikisaran Rp 24 ribuan perkilogram,” ujarnya kepada Sumut Pos, Senin (24/9).

Sedangkan untuk harga daging ayam biasanya dijual dikisaran harga Rp27 ribuan perkilogram. Melemahnya harga daging ayam masih dipicu oleh melemahnya permintaan masyarakat terkait daging ayam itu sendiri.

“Kemudian, penurunan harga daging ayam tersebut bersamaan dengan turunnya harga telur ayam. Dimana harga telur ayam juga anjlok dikisaran 22 ribu perkilogram atau mengalami penurunan sebesar Rp 200 perbutirnya,” tutur Dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

Gunawan mengungkapkan harga cabai sejauh ini masih bertahan mahal dikisaran Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu perkilogram. Harga cabai merah mengalami kenaikan yang cukup besar setelah musim penghujan yang melanda wilayah Sumatera Utara.

“Harga cabai merah sejauh ini masih bertahan mahal. Sementara itu, hal yang sama juga terjadi pada harga cabai rawit. Dimana cabai rawit ini harganya bertahan mahal dikisaran Rp 40 ribuan perkilogram,” sebut Gunawan.

Dengan itu, ia optimis laju tekanan inflasi masih akan terkendali. Harga cabai merah sangat berpeluang menjadi penyumbang inflasi. Sementara itu, komoditas bawang akan memberikan sumbangan penurunan harga atau deflasi.

“Sama halnya juga dengan harga daging ayam. Melihat besarannya, potensi deflasi akan terjadi sebesar -0.1 persen, sementara inflasi tidak lebih dari 0.2 persen sejauh ini. Meski demikian masih ada beberapa hari lagi hingga menjelang penutupan akhir bulan September. Dimana harga-harga masih berpeluang untuk berfluktuasi,” tandasnya.(gus/ram)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
RAPIKAN: Seorang pedagang cabai merapikan cabai agar terlihat menarik di P asar Petisah Medan, Rabu (7/9).

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Sejumlah komoditi pangan menunjukkan tren penurunan harga di pasar tradisional di Kota Medan. Pantauan dari Tim Pemantau Harga Pangan Sumut menunjukkan, harga bawang, telur dan daging ayam turun. Sedangkan harga cabai masih tinggi.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan penurunan di beberapa komoditas ini dikarenakan permintaan masyarakat yang mulai menurun atau karena stok yang tidak banyak berada di pasaran.

“Komoditas bawang masih berada dikisaran Rp18 ribuan perkilogram. Baik itu bawang merah maupun bawang putih. Sejumlah kebutuhan masyarakat lainnya yang mengalami penurunan adalah harga daging ayam. Dimana Harga daging ayam turun dikisaran Rp 24 ribuan perkilogram,” ujarnya kepada Sumut Pos, Senin (24/9).

Sedangkan untuk harga daging ayam biasanya dijual dikisaran harga Rp27 ribuan perkilogram. Melemahnya harga daging ayam masih dipicu oleh melemahnya permintaan masyarakat terkait daging ayam itu sendiri.

“Kemudian, penurunan harga daging ayam tersebut bersamaan dengan turunnya harga telur ayam. Dimana harga telur ayam juga anjlok dikisaran 22 ribu perkilogram atau mengalami penurunan sebesar Rp 200 perbutirnya,” tutur Dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

Gunawan mengungkapkan harga cabai sejauh ini masih bertahan mahal dikisaran Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu perkilogram. Harga cabai merah mengalami kenaikan yang cukup besar setelah musim penghujan yang melanda wilayah Sumatera Utara.

“Harga cabai merah sejauh ini masih bertahan mahal. Sementara itu, hal yang sama juga terjadi pada harga cabai rawit. Dimana cabai rawit ini harganya bertahan mahal dikisaran Rp 40 ribuan perkilogram,” sebut Gunawan.

Dengan itu, ia optimis laju tekanan inflasi masih akan terkendali. Harga cabai merah sangat berpeluang menjadi penyumbang inflasi. Sementara itu, komoditas bawang akan memberikan sumbangan penurunan harga atau deflasi.

“Sama halnya juga dengan harga daging ayam. Melihat besarannya, potensi deflasi akan terjadi sebesar -0.1 persen, sementara inflasi tidak lebih dari 0.2 persen sejauh ini. Meski demikian masih ada beberapa hari lagi hingga menjelang penutupan akhir bulan September. Dimana harga-harga masih berpeluang untuk berfluktuasi,” tandasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/