Ujian Kesetaraan II Diikuti 1.252 Peserta
MEDAN- Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) periode II tahun 2011 diikuti 1252 siswa. Ribuan peserta itu berasal dari 16 Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di seluruh kota Medan.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Medan Munawar, saat melakukan tinjauan UNPK di SMA Negeri 7 Medan, Selasa (11/10).
“Untuk jumlah peserta paket A atau setingkat SD diikuti sebanyak 67 peserta. Paket B atau setingkat SMP sebanyak 315 peserta dan Paket C setingkat SMA untuk bidang IPA 57 peserta dan IPS 813 peserta,” terangnya.
Adapun kegiatan UNPK tersebut akan digelar selama empat hari yakni terhitung dari Selasa (11/10) hingga Jumat (14/10) mendatang, yang berlangsung di tiga sekolah yakni SMAN 7 di Jalan Timor no 36 Medan Timur, SMAN 2 di Jalan Karangsari No 435 Medan Polonia, dan SMAN 16 di Jalan Pulau Pandan Medan.
Sedangkan untuk pelaksanaan ujian di lokasi SMA Negeri 7 Medan diikuti oleh siswa yang berasal dari PKBM Puspa, Kreatif, Teladan, Azizi, dan An-Nur, Ester, dan Anugrah.
Sedangkan di SMA Negeri 2 Medan yakni PKBM Pakpak Mandiri, Hanuba, Empati, Agape, Econom, dan SMA Negeri 16 Medan diikuti siswa dari PKBM Anak Bangsa, Kumala, Putra Pesisir, Cahaya Insani dan Pedal.
Menurut Munawar, pada UNPK periode I yang digelar pada 5-15 Juli lalu, dari 1.901 siswa yag mengikuti ujian sebanyak 1.423 siswa dinyatakan lulus “Sebagian besar yang tidak lulus UNPK periode I lalu mengikuti UNPK II ini. Kita berharap kepada para peserta yang mengikuti kedua ini bisa lulus seluruhnya,” ungkapnya.
Disinggung mengenai pendistribusian ijazah, kata Munawar hingga saat ini belum menerima blanko ijazah dari pusat. Munawar berharap siswa UNPK periode I bisa bersabar.
Dalam ksempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan Medan Hasan Basri menganggap kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannnya mulai terlihat dari banyak jumlah peserta yang mengikuti ujian. “Ini langkah yang positif, tidak hanya anak-anak usia sekolah saja yang ingin meningkatkan kualitas pendidikannya namun mereka yang putus sekolah juga mau peduli akan pendidikan,” sebutnya.
Hasan berharap para siswa yang belajar di program pendidikan kesetaraan saat ini bisa diterima dunia kerja. Sesuai aturan tidak boleh ada diskriminasi bagi masyarakat yang menempuh pendidikan kesetaraan. (uma)