28 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Direksi RSUD dr Pirngadi Medan Harus Diaudit

Sutan Siregar/sumut pos

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Persoalan gaji ratusan pegawai honorer RSUD dr Pirngadi Medan masih belum teratasi sepenuhnya. Sebab dari lima bulan yang tertunggak, baru dibayar satu bulan saja. Karenanya, dewan Kota Medan meminta Direksi RSUD dr Pirngadi Medan segera diaudit.

Anggota Komisi B DPRD Medan H Jumadi mengatakan, masih tertunggaknya gaji ratusan tenaga honorer rumah sakit tersebut dinilai mencoreng nama baik Pemerintah Kota Medan. Keadaan ini juga membuktikan buruknya pengelolaan manajemen RSUD dr Pirngadi Medan.”Ini bukti buruknya manajemen Pirngadi. Sebab, masih tersisa tertunggak empat bulan lagi dan mengindikasikan adanya salah urus di dalam tubuh rumah sakit tersebut,” kata Jumadi, akhir pekan lalu.

Jumadi mengaku, Komisi B akan mendalami permasalahan ini. Ia meminta agar direksi diaudit supaya jelas dimana ‘benang merah’ permasalahan yang terjadi setiap tahunnya ini. “Kita minta (direksi) Pirngadi diaudit, karena telah mencoreng marwah Pemko Medan. Sebab, kejadian yang terus berulang ini jelas mempermalukan Pemko Medan,” cetusnya.

Menurut anggota dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Kota Medan ini, persoalan yang terjadi tersebut dinilai sangat tidak manusiawi. Karena, para pegawai memiliki tanggung jawab terhadap keluarganya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. “Kalau terlambat beberapa hari saja mungkin bisa ditolelir. Tapi, dengan belum dibayar honor empat bulan lagi, maka pekerja mau makan pakai apa. Untuk ongkos kerja saja mungkin mereka harus berutang, belum lagi cicilan setiap bulan yang harus dibayar,” ungkapnya.

Sebelumnya, pasca didemo oleh pegawai honor yang belum menerima gaji, manajemen RSUD dr Pirngadi Medan membayarkan satu bulan gaji. Hal itu diakui Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin.“Pembayaran klaim BPJS yang diterima baru Rp6 miliar dari Rp20 miliar tagihan yang diajukan,” ujar Edison.

Oleh karena itu, lanjut dia, Rp1 miliar digunakan membayar 1 bulan gaji 600 pegawai honor. Sisanya membayar obat dan operasional lainnya seperti pengecatan tembok ruangan. (ris/ila)

Sutan Siregar/sumut pos

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Persoalan gaji ratusan pegawai honorer RSUD dr Pirngadi Medan masih belum teratasi sepenuhnya. Sebab dari lima bulan yang tertunggak, baru dibayar satu bulan saja. Karenanya, dewan Kota Medan meminta Direksi RSUD dr Pirngadi Medan segera diaudit.

Anggota Komisi B DPRD Medan H Jumadi mengatakan, masih tertunggaknya gaji ratusan tenaga honorer rumah sakit tersebut dinilai mencoreng nama baik Pemerintah Kota Medan. Keadaan ini juga membuktikan buruknya pengelolaan manajemen RSUD dr Pirngadi Medan.”Ini bukti buruknya manajemen Pirngadi. Sebab, masih tersisa tertunggak empat bulan lagi dan mengindikasikan adanya salah urus di dalam tubuh rumah sakit tersebut,” kata Jumadi, akhir pekan lalu.

Jumadi mengaku, Komisi B akan mendalami permasalahan ini. Ia meminta agar direksi diaudit supaya jelas dimana ‘benang merah’ permasalahan yang terjadi setiap tahunnya ini. “Kita minta (direksi) Pirngadi diaudit, karena telah mencoreng marwah Pemko Medan. Sebab, kejadian yang terus berulang ini jelas mempermalukan Pemko Medan,” cetusnya.

Menurut anggota dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Kota Medan ini, persoalan yang terjadi tersebut dinilai sangat tidak manusiawi. Karena, para pegawai memiliki tanggung jawab terhadap keluarganya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. “Kalau terlambat beberapa hari saja mungkin bisa ditolelir. Tapi, dengan belum dibayar honor empat bulan lagi, maka pekerja mau makan pakai apa. Untuk ongkos kerja saja mungkin mereka harus berutang, belum lagi cicilan setiap bulan yang harus dibayar,” ungkapnya.

Sebelumnya, pasca didemo oleh pegawai honor yang belum menerima gaji, manajemen RSUD dr Pirngadi Medan membayarkan satu bulan gaji. Hal itu diakui Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin.“Pembayaran klaim BPJS yang diterima baru Rp6 miliar dari Rp20 miliar tagihan yang diajukan,” ujar Edison.

Oleh karena itu, lanjut dia, Rp1 miliar digunakan membayar 1 bulan gaji 600 pegawai honor. Sisanya membayar obat dan operasional lainnya seperti pengecatan tembok ruangan. (ris/ila)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/