25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Benahi Pertahanan

doni hermawan/sumut pos
RAPUH: Pertahanan yang digalang Alexandros Tanidis dkk masih rapuh dan menjadi bahan perbaikan jelang hadapi Sriwijaya FC.

SUMUTPOS.CO – PSMS masih punya pekerjaan rumah jelang lawatan ke markas Sriwijaya FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Kamis (18/4) mendatang. Lini pertahanan yang rapuh masih harus memusingkan Pelatih PSMS, Peter Butler.

hingga pekan ke-24, skuad besutan Peter Butler ini telah kebobolan 45 gol dan memasukkan 31 gol. Tim berjuluk Ayam Kinantan ini urutan kedua terbanyak kebobolan di antara kontestan Liga 1, setelah PS Tira (47 kemasukan lawan). Artinya PSMS kebobolan hampir 2 gol per laga.

Bahkan dari dua laga terakhir, PSMS kemasukan lima gol. (Lawan Persela 3-2, Barito Putera 3-3).

Pelatih PSMS, Peter Butler mengakui soal rapuhnya lini pertahanan timnya. Namun dia menyebut di sisi lain itu terjadi lantaran timnya fokus untuk meraih tiga poin dengan bermain menyerang sejak menit awal.

“Saya rasa kita ada masalah dari sekarang hingga akhir musim, bagaimana kita mau main itu yang bikin kita sedikit rapuh di belakang. Karena kita mau main offensive,” ujarnya, baru-baru ini.

Butler menambahkan permainan menyerang atau offensive itu dilihat saat PSMS mencetak tiga gol di masing-masing dua laga terakhir.

“Kita bikin peluang sekarang, itu ada risikonya. Kita harus cari penyeimbang. Tidak mungkin dalam waktu cepat, bisa tidak kebobolan. Tentu saya senang jika bisa. Tapi kita tak mungkin bikin peluang, kami harus berani untuk ambil risiko (untuk menyerang),” ungkap eks pelatih Persipura ini.

“Dan kita harus bikin keputusan kapan mau main offensive kapan bermain defensive. Mana lebih baik, menang satu kosong di menit akhir atau menang dan cetak empat atau tiga gol sejak awal,” bebernya.

Saat ini, kemenangan memang menjadi fokus PSMS yang ingin lepas dari zona degradasi. Terlebih, rivalnya di posisi bawah klasemen, PSIS meraih kemenangan kemarin.

Kini, PSMS tertinggal paling bawah dengan poin terendah 24 dengan menyisakan 10 laga lagi, berbeda tiga poin dari peringkat 17 yang dihuni Perseru dengan 27 poin dan PS Tira dengan 28 poin di peringkat 16. (don)

doni hermawan/sumut pos
RAPUH: Pertahanan yang digalang Alexandros Tanidis dkk masih rapuh dan menjadi bahan perbaikan jelang hadapi Sriwijaya FC.

SUMUTPOS.CO – PSMS masih punya pekerjaan rumah jelang lawatan ke markas Sriwijaya FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Kamis (18/4) mendatang. Lini pertahanan yang rapuh masih harus memusingkan Pelatih PSMS, Peter Butler.

hingga pekan ke-24, skuad besutan Peter Butler ini telah kebobolan 45 gol dan memasukkan 31 gol. Tim berjuluk Ayam Kinantan ini urutan kedua terbanyak kebobolan di antara kontestan Liga 1, setelah PS Tira (47 kemasukan lawan). Artinya PSMS kebobolan hampir 2 gol per laga.

Bahkan dari dua laga terakhir, PSMS kemasukan lima gol. (Lawan Persela 3-2, Barito Putera 3-3).

Pelatih PSMS, Peter Butler mengakui soal rapuhnya lini pertahanan timnya. Namun dia menyebut di sisi lain itu terjadi lantaran timnya fokus untuk meraih tiga poin dengan bermain menyerang sejak menit awal.

“Saya rasa kita ada masalah dari sekarang hingga akhir musim, bagaimana kita mau main itu yang bikin kita sedikit rapuh di belakang. Karena kita mau main offensive,” ujarnya, baru-baru ini.

Butler menambahkan permainan menyerang atau offensive itu dilihat saat PSMS mencetak tiga gol di masing-masing dua laga terakhir.

“Kita bikin peluang sekarang, itu ada risikonya. Kita harus cari penyeimbang. Tidak mungkin dalam waktu cepat, bisa tidak kebobolan. Tentu saya senang jika bisa. Tapi kita tak mungkin bikin peluang, kami harus berani untuk ambil risiko (untuk menyerang),” ungkap eks pelatih Persipura ini.

“Dan kita harus bikin keputusan kapan mau main offensive kapan bermain defensive. Mana lebih baik, menang satu kosong di menit akhir atau menang dan cetak empat atau tiga gol sejak awal,” bebernya.

Saat ini, kemenangan memang menjadi fokus PSMS yang ingin lepas dari zona degradasi. Terlebih, rivalnya di posisi bawah klasemen, PSIS meraih kemenangan kemarin.

Kini, PSMS tertinggal paling bawah dengan poin terendah 24 dengan menyisakan 10 laga lagi, berbeda tiga poin dari peringkat 17 yang dihuni Perseru dengan 27 poin dan PS Tira dengan 28 poin di peringkat 16. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/