25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rahudman Ajak Industri Sawit Pakai Teknologi Canggih

Peresmian Palmex Indonesia 2011

Dalam sambutannya, Rahudman mengatakan Indonesia merupakan satu negara penghasil komiditas kelapa sawit terbesar di dunia dan saat ini menempati peringkat satu. Sedangkan Sumut sebagai satu sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang turut memberikan sumbangan, yang tidak kalah dalam hal kualitas produksinya.

Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM secara resmi membuka Palm Oil Expedition (Palmex) Indonesia 2011 yang merupakan pameran industri minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia. Pada pameran itu menampilkan teknologi terbaru yang menambah efektifitas dan efisiensi kerja pabrik kelapa sawit, Rabu (12/10) siang, di Griya Dome Convention Centre Jalan T Amir Hamzah Medan.

Itu sebabnya, paparnya pertumbuhan ekonomi nasional ditopang industri  kelapa sawit. Karenanya, pemerintah yang gencar melakukan perluasan perkebunan kelapa sawit ke wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Langkah itu diharapkan mampu membawa dampak positif bagi peningkatan perekonomian Indonesia. Di samping meningkatkan pendapatan negara , bisa meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga taraf hidup masyarakat meningkat.
“Untuk meningkatkan produktifitas kelapa sawit tak terlepas dari penggunaan mesin-mesin industri berkualitas tinggi dengan pendekatan teknologi industri. Dengan menggunakan teknologi tinggi, maka hasil industri kelapa sawit diharapkan semakin baik pada akan datang,” katanya.

Rahudnman berharap Palmex Indonesia 2011 dapat memberikan gambaran dan pengetahuan kepada masyarakat, petani serta perkebunan kelapa sawit untuk perkembangan teknologi terbaru di industri kelapa sawit yang bisa memberikan manfaat. “Semoga pameran ini memberikan inspirasi bagi para pengusaha untuk lebih meningkatkan produksi turunan kelapa sawit dan mempererat hubungan baik antara pengusaha dan pemerintah guna mengakselerasikan pertumbuhan industri kelapa sawit,” harapnya.

Untuk mendukung industri  kelapa sawit, lanjut Rahudman, harus didukung infrastruktur yang baik. Satu diantaranya, meningkatkan infrastruktur di Pelabuhan Belawan sehingga arus industri kelapa sawit baik lokal maupun mancanegara berjalan lancar.

Direktur Utama Fireworks Indonesia, Susan Tricia selaku penyelenggara Palmex Indonesia 2011 menjelaskan kegiatan untuk ketiga kalinya digelar sehingga diberi title The3rd Palmex Indonesia 2011. Kegiatan  ini diikuti sekitar 70 perusahaan yang bergerak di industri kelapa sawit lokal maupun internasional berlangsung mulai 12-14 Oktober.
Dia menyebutkan  Palmex Indonesia 2011 menghadirkan perusahaan-perusahaan, baik yang bergerak di hulu maupun hilir industri sawit dunia. Karenanya, para purchaser dan engineer  dapat membeli atau mengganti mesin lama dengan mesin baru.

Rahudman bersama  Direktur Industri Hasil Hutan & perkebunan Jenderal Industri Agro Kementrian Perindustrian, Ir Aryan Warga Dalam MA, Susan Tricia serta pimpinan SKPD Pemko Medan meninjau pameran. (adl)

Peresmian Palmex Indonesia 2011

Dalam sambutannya, Rahudman mengatakan Indonesia merupakan satu negara penghasil komiditas kelapa sawit terbesar di dunia dan saat ini menempati peringkat satu. Sedangkan Sumut sebagai satu sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang turut memberikan sumbangan, yang tidak kalah dalam hal kualitas produksinya.

Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM secara resmi membuka Palm Oil Expedition (Palmex) Indonesia 2011 yang merupakan pameran industri minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia. Pada pameran itu menampilkan teknologi terbaru yang menambah efektifitas dan efisiensi kerja pabrik kelapa sawit, Rabu (12/10) siang, di Griya Dome Convention Centre Jalan T Amir Hamzah Medan.

Itu sebabnya, paparnya pertumbuhan ekonomi nasional ditopang industri  kelapa sawit. Karenanya, pemerintah yang gencar melakukan perluasan perkebunan kelapa sawit ke wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Langkah itu diharapkan mampu membawa dampak positif bagi peningkatan perekonomian Indonesia. Di samping meningkatkan pendapatan negara , bisa meningkatkan penyerapan tenaga kerja sehingga taraf hidup masyarakat meningkat.
“Untuk meningkatkan produktifitas kelapa sawit tak terlepas dari penggunaan mesin-mesin industri berkualitas tinggi dengan pendekatan teknologi industri. Dengan menggunakan teknologi tinggi, maka hasil industri kelapa sawit diharapkan semakin baik pada akan datang,” katanya.

Rahudnman berharap Palmex Indonesia 2011 dapat memberikan gambaran dan pengetahuan kepada masyarakat, petani serta perkebunan kelapa sawit untuk perkembangan teknologi terbaru di industri kelapa sawit yang bisa memberikan manfaat. “Semoga pameran ini memberikan inspirasi bagi para pengusaha untuk lebih meningkatkan produksi turunan kelapa sawit dan mempererat hubungan baik antara pengusaha dan pemerintah guna mengakselerasikan pertumbuhan industri kelapa sawit,” harapnya.

Untuk mendukung industri  kelapa sawit, lanjut Rahudman, harus didukung infrastruktur yang baik. Satu diantaranya, meningkatkan infrastruktur di Pelabuhan Belawan sehingga arus industri kelapa sawit baik lokal maupun mancanegara berjalan lancar.

Direktur Utama Fireworks Indonesia, Susan Tricia selaku penyelenggara Palmex Indonesia 2011 menjelaskan kegiatan untuk ketiga kalinya digelar sehingga diberi title The3rd Palmex Indonesia 2011. Kegiatan  ini diikuti sekitar 70 perusahaan yang bergerak di industri kelapa sawit lokal maupun internasional berlangsung mulai 12-14 Oktober.
Dia menyebutkan  Palmex Indonesia 2011 menghadirkan perusahaan-perusahaan, baik yang bergerak di hulu maupun hilir industri sawit dunia. Karenanya, para purchaser dan engineer  dapat membeli atau mengganti mesin lama dengan mesin baru.

Rahudman bersama  Direktur Industri Hasil Hutan & perkebunan Jenderal Industri Agro Kementrian Perindustrian, Ir Aryan Warga Dalam MA, Susan Tricia serta pimpinan SKPD Pemko Medan meninjau pameran. (adl)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/