30.5 C
Medan
Thursday, October 10, 2024
spot_img

Tonton Film Karya Sineas Medan, Bobby Janji Geliatkan Ekosistem Film di Medan

MEDAN. SUMUTPOS – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, berjanji akan menghidupkan kembali ekosistem film lokal di Kota Medan.
Hal ini dia sampaikan di depan para sineas lokal dan talent, usai menonton premiere film pendek berjudul Pelipur Lara di Bioskop Mini Movieresto Prime, Jalan Seto, Lorong Sipirok No 10, Kelurahan Tegal Sari 2, Kecamatan Medan Area, Selasa (9/5) malam.

“Pemerintah juga sama-sama berbuat, agar dunia perfilman di Medan menjadi ekosistem dan dihidupkan kembali. Ini janji saya,” ungkap Bobby.
Bobby juga menjelaskan, Pemko Medan akan membangkitkan kembali gairah sineas lokal, yang nanti hasilnya akan mampu menghasilkan karya yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, tak hanya Kota Medan namun juga di Indonesia.

“Ekosistem ini bisa berjalan tentunya bukan hanya dari Pemko Medan, tapi bergerak dari komunitas dan nanti kita sama-sama jalan. Saya janji bagi sineas ataupun seniman yang ingin berkarya di Medan, akan kami support penuh, agar penunjang ekosistem dari sineas ini bisa bangkit kembali. Sehingga karya sineas lokal muda ini sama-sama inginkan ada karya sineas Medan yang bisa masuk layar lebar dan festival film,” tuturnya.

Terkait hal ini, Bobby berencana akan mengadakan Festival Film Kota Medan secara rutin, agar para sineas lokal dapat unjuk karya terbaiknya. Dia pun berharap, dengan adanya kalender festival film tiap tahun, akan dapat menghidupkan kembali geliat film lokal, dan mampu menggerakkan roda perekonomian, khususnya dalam dunia ekonomi kreatif.

“Kita mau festival film ada agenda dan kalender tetap yang bisa tiap tahun diadakan, dengan jadwal yang sudah ditentukan. Jadi saya dengar dari teman-teman di sini, jangan sebulan sebelumnya diinfokan, tapi setahun sebelumnya, jadi karya anak sineas benar-benar bisa dinilai dari upaya mereka dengan jangka waktu yang diberikan sangat lengang, dan upaya mereka bukan hanya buat film, tapi menghidupkan ekosisem film,” harap Bobby.

“Kami berharap sineas Medan bukan hanya menghasilkan tontonan tapi juga menghidupkan ekonomi di Medan,” imbuhnya.

Sebelum menonton film Pelipur Lara, Bobby bersama puluhan penonton lainnya, turut menyaksikan 3 film pendek pendamping. Dia turut mengapresiasi karya-karya anak muda tersebut, yang juga diakui sebagai bentuk introspeksi bagi Pemko Medan, yang menurut Bobby masih minim dalam memberikan wadah para sineas untuk berkreasi lebih maksimal.

“Sebagai introspeksi bagi kami Pemko Medan, yang dalam waktu ke belakang ini belum memberikan sebuah ruang yang sangat luar biasa kepada para sineas yang ada di Medan. Sehingga tadi yang saya tanda tangani, 4 film yang ditayangkan itu, ada dari luar Medan,” beber Bobby.

“Ini satu pukulan buat kami, biar bagaimana para sineas ini bisa benar-benar menjadikan Medan ini rumah kreasi,” pungkasnya. (map/saz)

MEDAN. SUMUTPOS – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, berjanji akan menghidupkan kembali ekosistem film lokal di Kota Medan.
Hal ini dia sampaikan di depan para sineas lokal dan talent, usai menonton premiere film pendek berjudul Pelipur Lara di Bioskop Mini Movieresto Prime, Jalan Seto, Lorong Sipirok No 10, Kelurahan Tegal Sari 2, Kecamatan Medan Area, Selasa (9/5) malam.

“Pemerintah juga sama-sama berbuat, agar dunia perfilman di Medan menjadi ekosistem dan dihidupkan kembali. Ini janji saya,” ungkap Bobby.
Bobby juga menjelaskan, Pemko Medan akan membangkitkan kembali gairah sineas lokal, yang nanti hasilnya akan mampu menghasilkan karya yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, tak hanya Kota Medan namun juga di Indonesia.

“Ekosistem ini bisa berjalan tentunya bukan hanya dari Pemko Medan, tapi bergerak dari komunitas dan nanti kita sama-sama jalan. Saya janji bagi sineas ataupun seniman yang ingin berkarya di Medan, akan kami support penuh, agar penunjang ekosistem dari sineas ini bisa bangkit kembali. Sehingga karya sineas lokal muda ini sama-sama inginkan ada karya sineas Medan yang bisa masuk layar lebar dan festival film,” tuturnya.

Terkait hal ini, Bobby berencana akan mengadakan Festival Film Kota Medan secara rutin, agar para sineas lokal dapat unjuk karya terbaiknya. Dia pun berharap, dengan adanya kalender festival film tiap tahun, akan dapat menghidupkan kembali geliat film lokal, dan mampu menggerakkan roda perekonomian, khususnya dalam dunia ekonomi kreatif.

“Kita mau festival film ada agenda dan kalender tetap yang bisa tiap tahun diadakan, dengan jadwal yang sudah ditentukan. Jadi saya dengar dari teman-teman di sini, jangan sebulan sebelumnya diinfokan, tapi setahun sebelumnya, jadi karya anak sineas benar-benar bisa dinilai dari upaya mereka dengan jangka waktu yang diberikan sangat lengang, dan upaya mereka bukan hanya buat film, tapi menghidupkan ekosisem film,” harap Bobby.

“Kami berharap sineas Medan bukan hanya menghasilkan tontonan tapi juga menghidupkan ekonomi di Medan,” imbuhnya.

Sebelum menonton film Pelipur Lara, Bobby bersama puluhan penonton lainnya, turut menyaksikan 3 film pendek pendamping. Dia turut mengapresiasi karya-karya anak muda tersebut, yang juga diakui sebagai bentuk introspeksi bagi Pemko Medan, yang menurut Bobby masih minim dalam memberikan wadah para sineas untuk berkreasi lebih maksimal.

“Sebagai introspeksi bagi kami Pemko Medan, yang dalam waktu ke belakang ini belum memberikan sebuah ruang yang sangat luar biasa kepada para sineas yang ada di Medan. Sehingga tadi yang saya tanda tangani, 4 film yang ditayangkan itu, ada dari luar Medan,” beber Bobby.

“Ini satu pukulan buat kami, biar bagaimana para sineas ini bisa benar-benar menjadikan Medan ini rumah kreasi,” pungkasnya. (map/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/