SUMUTPOS.CO – Belum genap dua bulan menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah atau Ijeck akan kembali turun ke lintasan reli. Hobi yang sudah ia geluti sejak remaja itu, akan kembali tersalurkan dalam even nasional Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2018, dimana Sumut dipercaya sebagai tuan rumah.
Keinginan Ijeck yang bersedia ‘turun gunung’ lagi pada balapan reli, diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis.
Usai melaporkan dan memaparkan rangkaian even PRB kepada Wagub, Senin (22/10) sore, Riadil menyebut sambutan suami Sri Ayu Mihari tersebut ternyata sangat positif.
“Pak Wagub bersedia dan akan memimpin reli dan offroad dalam rangkaian Peringatan Bulan PRB 2018 pada 25 Oktober ini. Bahkan beliau mau ikut sebagai peserta,” katanya.
Adapun rute untuk kegiatan reli nantinya, sebut dia, akan melintasi tiga daerah yakni Medan, Binjai dan Lang kat. Disamping itu, pihaknya akan turut mengajak seluruh peserta PRB se Indonesia untuk melihat hutan dan mangrove yang ada di wilayah lintasan reli sampai finish di Tongging, serta kegiatan menanam pohon.
“Di saat bersamaan itu nantinya kita melakukan penggalangan dana untuk saudara-saudara kita di Palu, Sulawesi Tengah. Jadi sembari peserta asyik menikmati pemandangan, kita akan gugah rasa empati sesama saudara sebangsa dan setanah air. Wagub bersedia memimpin kegiatan tersebut,” katanya yang menyebut reli akan diikuti 100 lebih kendaraan roda empat, dan 60 sepeda motor trail,” kata dia.
Seperti diketahui, setelah menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-27, Sumut kembali terpilih sebagai provinsi untuk even skala nasional yakni Peringatan Bulan PRB. Even diselenggarakan mulai 21-25 Oktober 2018 yang tersebar di beberapa tempat di Sumut.
Peringatan Bulan PRB merupakan kegiatan rutin tahunan yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Untuk kegiatan pameran PRB akan diselenggarakan di Astaka, Jalan Willem Iskandar/Pancing Medan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi indeks risiko bencana sedang hingga tinggi pada kabupaten/kota di Indonesia. Dengan kegiatan ini diharapkan ada pemahaman yang sama pada konsep PRB,” imbuh mantan kepala Bappeda Sumut itu.
PRB juga selaras dengan aktivitas global yang dimotori Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations International Strategy for Disaster Reductions (UNISDR) yang telah menetapkan 13 Oktober sebagai hari peringatan PRB internasional. Adapun tema yang diangkat di PRB ke-6 ini; “Aksi Solidaritas Untuk (NTB) dan (Sulteng) Melalui Kemitraan Pemerintah, Masyarakat Dan Lembaga Usaha.”
Tema ini menurut Riadil diangkat sebagai bentuk solidaritas para pelaku penanggulangan bencana di seluruh Indonesia terhadap masyarakat di NTB dan Sulteng yang baru saja tertimpa musibah.
“Peringatan Bulan PRB bertujuan untuk membangun kesiapsiagaan dan memperkuat aksi-aksi pengurangan risiko bencana, membangun kerjasama dan meningkatkan komitmen pemangku kepentingan untuk pengurangan risiko bencana dan membangun ketangguhan,” katanya.
Selain pameran dan reli, PRB diisi dengan jalan sehat, lomba pengenalan kebencanaan kepada remaja, kampanye PRB, rally and field trip kemanusiaan dari Medan ke Parapat serta tangguh award.
“Peserta kegiatan ini diperkirakan berjumlah lebih 4 ribu orang yang ter diri dari kepala daerah, DPR/DPD/DPRD, kementrian/lembaga, pejabat OPD provinsi dan kabupaten/kota, pejabat dan staf organisasi nasional/daerah/internasional, Forum PRB, praktisi kebencanaan, akademisi dari perguruan tinggi, pelaku lembaga usaha dan tokoh masyarakat,” pungkasnya. (prn/han)