Perpaduan alunan musik jazz dengan keindahan Danau Toba tersaji dalam Samosir Jazz Season (SJS) 2018 di Pangururan, Kabupaten Samosir, Sabtu (27/10) malam. Penampilan musisi dalam dan luar negeri, menghipnotis lima ribuan penonton yang hadir. Ini adalah kali kedua, Samosir menggelar event musik berkelas dunia.
SJS 2018 masuk dalam kalender even Horas Samosir Fiesta 2018 yang merupakan ide kreatif dari Bupati Samosir, Rapidin Simbolon dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Ombang Siboro. Sederetan nama musisi ternama ikut mengisi acara tersebut, diantaranya, Dian Permana Poetra; Syaharani & Queenfireworks; De Profesor USU Band dan Erucakra Mahameru & C Man.ý Selain itu, event musik tahun ini, juga dihadiri Rodrigo Parejo asal Spanyol dan asal Amerika Serikat, Edward Van Ness. Mereka menampilkan kualitas jazz yang apik.
Dari sederetan musisi yang tampil, penampilan Dian Permana Poetra mampu menarik perhatian Sumut Pos yang hadir di acara itu. Meski tak muda lagi dan dalam kondisi sakit, namun penampilan Dian masih cukup energik dan mampu menunjukkan penampilan terbaiknya dengan membawakan lagu-lagu hitsnya.
“Saya sedang sakit. Kalau saya nyanyi sambil duduk tidak apa-apakan? Walau saya sakit, saya paksakan untuk datang ke acara ini di Samosir. Daerah yang indah di Danau Toba ini,” ucap Dian disambut riuh tempuk tangan penonton.
Pria kelahiran 2 April 1961 ini membukan performanya di Samosir Jazz Season 2018 dengan lagu “Masih Ada”, dilanjutkan dengan “Biru”. Di sela-sela penampilannya, musisi kelahiran Kota Medan itu, meminta para penonton untuk mendoakan dan memberikan semangat kepada korban bencana alam di Palu, Donggola, Sulawesi Tengah, termasuk juga korban bencana longsor dan banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). “Mari kita doakan dan berikan semangat kepada saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana alam, yang baru-baru ini melanda di Indonesia,” ucap mantan rekan duet Deddy Dhukun ini.
Hanyut dalam penampilannya, tak terasa 10 lagu telah dibawakan Dian dalam event SJS 2018 ini. Sebelum mengakhiri penampilannya, Dian bercerita kalau dirinya memiliki kedekatan dengan masyarakat Sumatera Utara, bahkan darah Batak mengalir dalam tubuhnya. Apalagi sebelum dia hijrah ke Jakarta dan menjadi artis, Dian sempat tinggal di Medan bersama keluarganya. Karenanya, dia sangat merasa bangga dan tetap memaksakan hadir di acara ini meski kondisinya sedang dalam keadaan sakit. “Mari kita jadikan Danau Toba sebegai tujuan wisata dunia dengan keindahan alamnya,” tandas Dian.
Sebelumnya, Bupati Samosir Rapidin Simbolon mengungkapkan kebangganya atas terselenggarakan event musik berkelas dunia ini. Menurutnya, digelarnya event musik jazz ini sebagai daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Danau Toba, khususnya di Kabupaten Samosir. “Ini musik jazz internasional. Kalau di kota-kota memiliki kelas tersendiri, kelas ekonomi menengah ke atas. Inilah, Samosir Negeri Indah, Kepingan Surga,ý” kata Bupati Samosir, Rapidin Simbolon.
Rapidin menjelaskan, ýada 10 event yang dikemas dalam Horas Samosir Fiesta 2018. Event-event itu, diselenggarakan dari konten budaya, sport tourisme, show music global dan celebretion. Setiap tahunnya, Kabupaten Samosir memiliki event-event berkelas nasional dan internasional yang digelar.
ý”Tujuan event-event ini digelar, untuk mempromosikan Samosir menjadi Kabupaten Pariwisata. Yang mana visi dan misi kita, dalam pembangunannya berfokus dengan Pariwisata dan Pertanian. Dengan ini, daerah ini diperkokoh menjadi daerah Pariwisata. Kita bangunan memperbaiki infrastruktur, penambah pengiat pertanian kita. Kalau itu, terjadi. Kita sudah sejajar dengan daerah-daerah lainnya yang sudah maju,” jelas Rapidin.
ýDirektur Utama (Dirut) Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo mengungkapkan apresiasi atas panggelaran Samosir Jazz Season 2018, yang digagas langsung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir. “Samosir Jazz Season 2018 adalah, pelaksanaan yang kedua. Ini event yang keren. Event yang menyajikan musik berkelas. Bintang tamu yang dilibatkan juga tidak sembarangan. Syaharani dan Dian Pramana Poetra adalah musisi berkualitas dan sudah punya nama. Dan ini menjadi jaminan serunya acara,” tutur Arie.
Arie menilai, ýSamosir Jazz Season 2018 memberikan poin khusus sebuah kemasan show dalam bentuk musik dilakukan Pemkab Samosir. Sebelumnya, juga diselenggarakan Samosir Musin Internasional. “Coba bayangkan, eksotisme pemandangan Danau Toba akan dibalut sejuknya udara, sambil menikmati alunan musik jazz berkelas internasional. Ini pengalaman indah tiada terlupakan. Itulah suasana yang ditawarkan oleh perhelatan bertajuk, Samosir Jazz Season 2018,” tandasnya.
Event SJS 2018 ini juga mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Minggu (28/10) pagi, Arif Yahya mengaku bangga dengan apa dilakukan Pemkab Samosir ini. Apalagi, Danau Toba ini menjadi destinasi prioritas pariwisata nasional. Dimana, Danau Toba membutuhkan banyak atraksi sebagai daya tarik wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara untuk berkunjung ke danau vulkanik terbesar di dunia ini.
“Danau Toba menjadi salah satu andalan untuk menggenjot wisatawan mancanegara. Karenanya, atraksi berkualitas memang dibutuhkan. Atraksi yang bisa menggoda wisatawan untuk datang ke sana,” kata Arief.
Di samping itu, Pemerintah Indonesia terus melakukan pembenahan dan pembangunan infrastruktur untuk memudah akses wisatawan menuju dan berkunjung ke Danau Toba. Baik itu, melalui darat dan udara. “Potensi Danau Toba sangat besar. Apalagi sudah ada direct flight internasional ke Bandara Silangit yang dekat dengan Danau Toba,” tutup Arief.(gus)