26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gubsu: ASN Jangan Suka Berbohong

istimewa/sumut pos
MOTIVASI: Gubsu saat memberikan motivasi kepada ASN dalam acara temu ramah ASN.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memberikan motivasi dalam acara temu ramah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Setdaprovsu), di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Jalan P Diponegoro Medan, Senin (29/10).

Salah satu pesan yang ditekankan Gubsu kepada ASN yaitu jangan lagi suka berbohong. Menurutnya, ASN digaji setiap bulan dan sebelum bekerja oleh negara. Untuk itu jangan lagi melalaikan tugas terlebih tidak disiplin untuk urusan jam kerja. “Kalau digaji tapi gak kerja, dosalah kalian,” ujarnya di hadapan ratusan ASN yang hadir dalam acara itu.

Diungkapkannya, selama 52 hari menjalani tugas sebagai gubernur Sumut, ia masih mengamati segala situasi, baik di jajaran ASN Setdaprovsu maupun organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada. “Saya sudah keliling di lima OPD. Saya katakana, saya tak puas melihat ini. Masih banyak ASN yang berleha-leha dengan tugasnya. Bahkan ada yang tidak tahu apa yang harus dikerjakannya tiap hari. Sudah cukuplah kita membohongi diri, kacau nanti Sumut ini kalau kita tidak berubah,” tegasnya.

Menurut Edy, Sumut punya sumber daya alam yang melimpah. Dan itu merupakan karunia yang luar biasa dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun, kalau tidak dibarengi kualitas sumber daya manusia mumpuni untuk mengelolanya, maka kesejahteraan rakyat tidak akan dapat diwujudkan.

“Sumut ini besar. Kita punya jajaran 33 kabupaten dan kota. Saya tidak akan mampu bekerja sendiri tanpa bantuan saudara-saudara semua. Mulai besok kantongi tugasnya masing-masing. Kepala biro/kepala badan bertanggungjawab atas itu. Dilaminating dan kantongi (kertas tupoksi yang mau dikerjakan). Nanti setiap saya ketemu akan tanya mana tupoksimu,” ujar mantan Pangdam I/BB dan Pangkostrad itu.

Pernyataan itu ia lontarkan karena sebelumnya waktu menanyakan kepada salah seorang ASN mengenai tupoksinya, si ASN malah terdiam alias tak bisa menjawab. “Ini untuk kerja dia, mau digaji malah gak ngerti dia mau kerjai apa. Sekitar 14,6 juta sekarang penduduk Sumut ini. Belum lagi yang miskin untuk makan saja susah. Ada gubernur, ada bupati, ada camatnya tapi rakyat masih tetap miskin. Waduh kacau kita ini. Ampun juga saya (kalau ASN tak mengerti tupoksinya),” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Gubsu turut memutar beberapa video untuk memotivasi semangat ASN dalam bekerja dan meraih prestasi. Salah satunya video tentang seorang pelari tercepat dunia yang selama 8 tahun tidak pernah terkalahkan, justru mengalami cidera, otot kakinya tertarik waktu sedang bertanding.

Tapi dengan semangat dari sang pelatih, ia dipapah menuju garis finish mesti dalam kondisi kaki pincang dan meringis kesakitan. Bahkan berulang kali pihak panitia menyuruh sang juara dunia untuk keluar dari arena lomba, pelatih mengusir si panitia tersebut.

“Semangat ini yang harus kita tularkan bersama. Gak ada tantangan dan masalah yang tidak bisa kita hadapi bersama-sama. Harapan akan selalu ada jika kita punya kemauan kuat,” ujar Edy yang disambut tepuk tangan seluruh ASN.

Dia akhir motivasinya, ia menyebut bahwa pemerintah dan ASN punya peran vital untuk mengatur perekonomian masyarakat. Membangkitkan geliat dunia usaha melalui pengurusan izin yang dikeluarkan pemerintah.

“Saya bicara seperti ini karena saya sayang dengan saudara-saudara saya. Walaupun satu lembar kertas (tupoksi) ditulis setiap hari, tapi ada yang dikerjakan. Sama seperti kayak kita sekolah dulu, malamnya kita pasti sudah menyusun buku pelajaran sesuai roster untuk dipelajari besoknya,” katanya. (prn/ila)

istimewa/sumut pos
MOTIVASI: Gubsu saat memberikan motivasi kepada ASN dalam acara temu ramah ASN.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi memberikan motivasi dalam acara temu ramah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Setdaprovsu), di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu, Jalan P Diponegoro Medan, Senin (29/10).

Salah satu pesan yang ditekankan Gubsu kepada ASN yaitu jangan lagi suka berbohong. Menurutnya, ASN digaji setiap bulan dan sebelum bekerja oleh negara. Untuk itu jangan lagi melalaikan tugas terlebih tidak disiplin untuk urusan jam kerja. “Kalau digaji tapi gak kerja, dosalah kalian,” ujarnya di hadapan ratusan ASN yang hadir dalam acara itu.

Diungkapkannya, selama 52 hari menjalani tugas sebagai gubernur Sumut, ia masih mengamati segala situasi, baik di jajaran ASN Setdaprovsu maupun organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada. “Saya sudah keliling di lima OPD. Saya katakana, saya tak puas melihat ini. Masih banyak ASN yang berleha-leha dengan tugasnya. Bahkan ada yang tidak tahu apa yang harus dikerjakannya tiap hari. Sudah cukuplah kita membohongi diri, kacau nanti Sumut ini kalau kita tidak berubah,” tegasnya.

Menurut Edy, Sumut punya sumber daya alam yang melimpah. Dan itu merupakan karunia yang luar biasa dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun, kalau tidak dibarengi kualitas sumber daya manusia mumpuni untuk mengelolanya, maka kesejahteraan rakyat tidak akan dapat diwujudkan.

“Sumut ini besar. Kita punya jajaran 33 kabupaten dan kota. Saya tidak akan mampu bekerja sendiri tanpa bantuan saudara-saudara semua. Mulai besok kantongi tugasnya masing-masing. Kepala biro/kepala badan bertanggungjawab atas itu. Dilaminating dan kantongi (kertas tupoksi yang mau dikerjakan). Nanti setiap saya ketemu akan tanya mana tupoksimu,” ujar mantan Pangdam I/BB dan Pangkostrad itu.

Pernyataan itu ia lontarkan karena sebelumnya waktu menanyakan kepada salah seorang ASN mengenai tupoksinya, si ASN malah terdiam alias tak bisa menjawab. “Ini untuk kerja dia, mau digaji malah gak ngerti dia mau kerjai apa. Sekitar 14,6 juta sekarang penduduk Sumut ini. Belum lagi yang miskin untuk makan saja susah. Ada gubernur, ada bupati, ada camatnya tapi rakyat masih tetap miskin. Waduh kacau kita ini. Ampun juga saya (kalau ASN tak mengerti tupoksinya),” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Gubsu turut memutar beberapa video untuk memotivasi semangat ASN dalam bekerja dan meraih prestasi. Salah satunya video tentang seorang pelari tercepat dunia yang selama 8 tahun tidak pernah terkalahkan, justru mengalami cidera, otot kakinya tertarik waktu sedang bertanding.

Tapi dengan semangat dari sang pelatih, ia dipapah menuju garis finish mesti dalam kondisi kaki pincang dan meringis kesakitan. Bahkan berulang kali pihak panitia menyuruh sang juara dunia untuk keluar dari arena lomba, pelatih mengusir si panitia tersebut.

“Semangat ini yang harus kita tularkan bersama. Gak ada tantangan dan masalah yang tidak bisa kita hadapi bersama-sama. Harapan akan selalu ada jika kita punya kemauan kuat,” ujar Edy yang disambut tepuk tangan seluruh ASN.

Dia akhir motivasinya, ia menyebut bahwa pemerintah dan ASN punya peran vital untuk mengatur perekonomian masyarakat. Membangkitkan geliat dunia usaha melalui pengurusan izin yang dikeluarkan pemerintah.

“Saya bicara seperti ini karena saya sayang dengan saudara-saudara saya. Walaupun satu lembar kertas (tupoksi) ditulis setiap hari, tapi ada yang dikerjakan. Sama seperti kayak kita sekolah dulu, malamnya kita pasti sudah menyusun buku pelajaran sesuai roster untuk dipelajari besoknya,” katanya. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/