SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia sudah bertolak ke Singapura, Selasa (6/11) untuk menghadapi ujian perdananya di Piala AFF 2018. Berbekal persiapan intensif sepekan terakhir, Garuda berharap bisa mengawali turnamen dengan start mulus.
Timnas sudah mempelajari kekuatan lawan. Terlihat sesi latihan terakhir di Stadion Wibawa Mukti, Selasa (6/11) berlangsung sangat serius. Fokus latihan hanya kepada variasi-variasi saat set piece bola mati.
Menurut pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti, sesi latihan ini menjadi penting agar para penggawa Garuda memiliki banyak opsi untuk memaksimalkan peluang bola mati menjadi gol.
“Hari ini kami hanya latihan bagaimana set piece, baik corner kick, free kick, dalam kondisi menyerang maupun bertahan. Karena nanti di Singapura kita tidak ada latihan itu lagi,” terangnya, usai sesi latihan.
Bima meyakinkan, bahwa timnya sudah siap dan tinggal mematangkan beberapa hal dalam organisasi permainan saja. “Nanti di Singapura kami hanya mau fokus terhadap organisasi permainan menyerang dan bertahan. Tujuannya agar semua pemain mengerti posisinya saat ada situasi seperti ini, atau itu, sudah ditentukan tanggung jawab masing-masing,” ungkapnya.
Indonesia sendiri akan memulai perjuangan di fase grup melawan Singapura di National Stadium, Kallang, Singapura, pada 9 November mendatang. Tiga poin menjadi incaran mutlak yang ingin diraih skuat Garuda.
Skuat Garuda sempat menggelar doa bersama dan foto satu tim di lounge hotel sebelum masuk ke dalam bus. Saat momen itulah, beberapa pengunjung dan petugas hotel tampak berebut untuk berfoto bersama.
Di sisi lain sebelum berangkat ada pemandangan menarik saat Saddil Ramdani secara gentleman mendatangi skuad Timnas Indonesia. Dia langsung meminta maaf sedalam-dalamnya karena masalah pribadinya itu sempat mengganggu persiapan Indonesia di Piala AFF 2018.
Kasusnya dikabarkan selesai secara damai. Saddil pun tetap berangkat ke Jakarta. Namun, bukan untuk gabung Timnas Indonesia. Dia datang untuk meminta maaf secara langsung kepada Bima Sakti. “Kami bersyukur masalah Saddil selesai. Kami berharap ini jadi pembelajaran buat Saddil. Dia sudah minta maaf kepada saya, PSSI, dan teman-temannya,” bilang Bima Sakti.
Menurut Bima, yang dilakukan Saddil patut diapresiasi. “Tapi, ini menjadi pembelajaran dan dia berjanji bangkit di kemudian hari, serta tidak mengulangi kejadian kemarin,” tandas Bima. (dkk/jpnn/don)