BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Pasca sekeluarga ditabrak kereta api, Selasa (6/11), masyarakat mendesak PT Kereta Api Indonesia (KAI) membangun palang perlintasan rel di kawasan Medan Utara. Sebab, beberapa titik perlintasan kereta api tanpa palang di ujung utara kota Medan banyak memakan korban jiwa.
“Kita minta PT KAI harus memasang palang kereta api, ada beberapa titik di Medan Utara tidak ada palang. Jangan ini dibiarkan terus, karena akan memakan korban lagi,” kata Tokoh Masyarakat Medan Utara, Rion Aritonang SH, Selasa (7/11).
Dijelaskan Rion, dengan terjadinya musibah kecelakaan kereta api menewaskan 3 orang, sudah menjadi catatan penting bagi PT KAI dan pihak Kepolisian. Itu agar segera mengevaluasi seluruh titik perlintasan yang tidak memiliki palang.
“Tidak ada alasan bagi PT KAI untuk menunda pemasangan palang. Kalau memang terkendala dana, perusahaan BUMN itu bisa memohon ke Menteri Keuangan atau BUMN, tidak ada masalah yang tidak ada solusinya,” beber Rion.
Rion mengharapkan, dengan terlaksananya pembangunan palang di perlintasan kereta api, akan menyelamatkam jiwa masyarakat dari ancaman kecelakaan.
“Ini adalah wujud program nawacitanya presiden, untuk tentu memprioritaskan program-program yang untuk penyelamatan jiwa masyarakat,” ungkap Rion.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Polres Pelabuhan Belawan, AKP MH Sitorus SH mengatakan, pembangunan palang itu adalah wewenang PT KAI. Dengan adanya kecelakaan akibat tidak ada palang, pihaknya sudah menyurati PT KAI.
“Melalui Ditlantas, sudah disurati. Kita sudah tegaskan, agar palang segera dibangun. Mengingat, banyak korban yang terjadi selama ini,” ungkap MH Sitorus.
Diberitakan sebelumnya, mobil Suzuki Ertiga BK 1525 HE bermuatan satu keluarga ditabrak kereta api (KA) tanpa gerbong. Akibatnya, 3 penumpang tewas. Sedangkan 10 lainnya luka-luka.
Peristiwa terjadi di perlintasan KA, Jalan Iliyas, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Selasa (6/11) pukul 00.45 WIB.(fac/ala)