TAPANULI UTARA, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tapanuli Utara (Taput), Hulman Nababan (43), terkapar setelah ditikam empat kali hingga ususnya terburai oleh tetangganya Rommel Parulian Lumbantoruan (43), Rabu (7/11) malam pukul 21.10 WIB. Akibatnya, Hulman harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Tarutung, Taput.
Saat kejadian itu, Hulman dan Rommel bertemu di pinggir jalan dekat kediaman korban di Jalan Sadar, Kelurahan Pasar Siborongborong. Tak lama kemudian terjadi perkelahian antara keduanya, sehingga menyebabkan adanya penikaman.
Kasat Reskrim Polres Tapanuli Utara, AKP Hendro Sutarno mengaku, pihaknya mengetahui kejadian itu ketika seorang bocah mendatangi Polsek Siborongborong, melaporkan ada perkelahian di Jalan Sadar, Kelurahan Pasar Siborongborong. Mendapat laporan itu, personel Polsek setempat langsung mengecek ke lokasi kejadian.
“Sesampainya di lokasi kejadian, petugas mengamankan lokasi serta menemukan barang-barang yang diduga ada kaitannya dengan perkara. Petugas Polsek bersama masyarakat, membawa kedua warga yang berkelahi ke Puskesmas Siborongborong untuk perawatan medis dan visum,” kata AKP Hendro, Kamis (8/11).
Dari lokasi perkelahian, ungkap AKP Hendro, polisi mengamankan barang bukti, yakni 1 bilah parang/pedang dengan ukuran kurang-lebih 1 meter, 1 bilah parang/pedang dengan ukuran-kurang lebih 80 centimeter dan 1 tangkai besi petak berwarna hitam dengan ukuran kurang lebih 2 meter.
Menurut Hendro, penyebab perkelahian diduga sementara akibat balas dendam dan saling ejek di warung tuak, sekitar satu minggu yang lalu. “Perkelahian terjadi karena tersangka diejek minggu lalu saat mereka sama-sama minum tuak di lapo. Saat minum tuak, tersangka dipanggil oleh istrinya sehingga korban mengejeknya,” ungkap Hendro.
Terpisah, Ketua DPRD Taput yang juga Sekretaris DPC PDIP Taput, Ir Poltak Pakpahan menuturkan, Hulman Nababan adalah anggota DPRD dan merupakan Ketua Fraksi PDIP di DPRD Taput. “Saya pagi ini (kemarin) sudah membesuk beliau ke RSUD Tarutung dan kesehatan beliau sudah membaik atau sudah sadar. Perkelahian itu terjadi hanya karena masalah sepele, yaitu masalah ketersinggungan,” tutur Poltak Pakpahan.
Poltak menuturkan, seminggu lalu, Hulman Nababan yang juga maju sebagai calon legislatif 2019 dari PDIP daerah pemilihan 3 Taput, duduk di warung tuak bersama Rommel Parulian Lumbantoruan. “Saat Hulman dan Rommel duduk di warung tuak, istri Rommel datang ke warung itu memanggil dan mengajak suaminya pulang. Dan Hulman mengatakan kepada istri Rommel, duluanlah pulang ‘bere’ (keponakan). Tidak kau segani aku tulang (paman) mu di sini, kata Hulman kepada istri Rommel,” tutur Poltak.
Saat itu, lanjut Poltak, istri Rommel sontak marah-marah di warung itu, seraya menjawab Hulman, tidak ada DPRD-DPRD-nya di sini. Hulman Nababan-pun akhir mengimbau Rommel, agar menuruti ajak istrinya pulang dari warung tuak. “Itulah duduk masalahnya, Rommel mungkin tersinggung, karena Hulman mengimbaunya untuk menuruti ajak istrinya pulang dari warung. Dan pasca pertemuan di warung, sekira Minggu lalu Rommel sudah mendatangi rumah Hulman. Namun saat itu, Hulman sedang berada di Kodya Medan,” pungkas Poltak. (bbs)