ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan berusaha menjadikan Kota Kisaran sebagai kota yang ramah lingkungan.
Dua tembok panjang di Jalan Panglima Polem dan Pasar Bhakti di Kecamatan Timur dan Barat, menjadi tempat para seniman mural bebas mengeluarkan ekspresinya di tembok tersebut.
Kata-kata dan pesan moral bermakna imbauan, tertera dalam sebuah lukisan. Di antaranya, tampak sepotong tangan yang menarik rambut seorang anak yang terlihat mengerang kesakitan.
Lukisan berisi imbauan untuk melindungi anak-anak dari kekerasan itu, merupakan salah satu dari deretan panjang lukisan mural yang terpampang di tembok-tembok pagar milik warga.
Camat Kecamatan Kisaran Barat, Agus Jaka Putra Ginting, Jumat (24/11) kepada Sumut Pos, tujuan pembuatan lukisan mural tersebut untuk mempercantik Kota Kisaran, khususnya Kecamatan Kisaran Barat.
“Melukis tembok tersebut merupakan gagasan dari Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Asahan Ny Winda Fitrika Taufan Gama, “kata Agus.
Ditambahkannya, pihaknya juga menggandeng komunitas mural yang ada di Kabupaten Asahan. Sehingga anak-anak muda yang memiliki hobi melukis bisa menyalurkan bakatnya dalam kegiatan yang positif.
“Rencananya, lokasinya akan kita tambah lagi. Titiknya akan kita cari lagi di Kelurahan Kisaran Barat. Dan bagi anak muda yang ingin menyalurkan bakatnya melukis, bisa berkoordinasi dengan kami (kecamatan) atau langsung kepada pemilik tembok,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, penggiat seni mural di Asahan, Wahyu mengapresiasi hal tersebut dimana mural di kota kota besar dijadikan bahan penyampaian pesan kepada masyarakat lewat seni melukis tembok di jalanan.
“Saya pribadi sangat mengapresiasi sekali kalau Pemda setempat mem fasilitasi para seniman mural khususnya di Kabupaten Asahan. Kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dan kerjasama. Kami para seniman bisa menuangkan ruang ekspresi sementara Pemerintah memfasilitasi dan menyampaikan pesan tersirat kepada warganya melalui lukisan tembok,”bilangnya. (omi/han)