26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tunjukkan Boarding Pass, Naik Damri Gratis

Trans Mebidang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar gembira bagi para wisatawan nusantara maupun mancanegara yang ingin berlibur ke Danau Toba. Selama libur Natal dan Tahun Baru, para wisatawan akan mendapatkan fasilitas gratis berkeliling menggunakan shuttle bus Damri hanya dengan menunjukkan boarding pass. Fasilitas tersebut akan memudahkan wisatawan berkunjung ke tempat-tempat atraksi di Danau Toba.

Fasilitas transportasi ini buah dari kerja sama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dengan Damri yang menyelenggarakan paket wisata agar wisatawan bisa bergerak di Danau Toba. Di mana, alat transportasi juga menjadi isu penting dalam pariwisata Danau Toba. Apalagi selama ini, banyak masyarakat yang juga menggunakan kendaraan pribadi ke Danau Toba. Sehingga, di saat tertentu bisa menyebabkan kemacetan.

Karenanya, BPODT menyediakan transportasi terjadwal yang gratis untuk wisatawan dengan bus DAMRI selama Bulan Desember dan cukup menunjukkan boarding pass.

“Kita bikin empat rute, Silangit-Parapat, Silangit-Hutaginjang jadi ada shuttle return. Lalu ada shuttle yang berkeliling di Balige dan Parapat,” kata Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo kepada wartawan dalam Seminar Menggali Narasi Toba di Gaharu Room, Hotel Grand Aston, Kamis (13/12).

Dia berharap, dengan adanya bus Damri ini, wisatawan bergerak sehingga hotel dan restoran semakin banyak mendapatkan tamu.

“Jadi nanti wisatawan tidak perlu membawa kendaraan pribadi, karena sudah ada DAMRI. Rute ini kita arahkan untuk datang ke tempat atraksi. Misalnya kita mau promosi monkey forest di Parapat. Nah, shuttle ini akan ke sana sehingga monkey forest akan terpromosikan lagi dan bicara ekonomi, tentunya akan terpengaruh,” katanya

Berbicara infrastruktur, menurutnya tahun 2019 akan selesai. Pemerintah membangun infrastruktur untuk menjawab target 1 juta wisatawan. Jalan tol pasti akan jadi di Medan-Tebingtinggi selesai dan kemungkinan 2019 akan sampai Pematangsiantar.

“Kalau sampai Siantar akan sangat berbeda melihat pariwisata ke Danau Toba. Dinas Perhubungan juga sudah menganggarkan perbaikan kereta api dari Medan-Siantar sehingga waktu tempuh akan lebih cepat,” katanya.

Begitu juga dengan pelabuhan. Nantinya, pelabuhan akan dikelola secara profesional. Kapal Ihan Batak, tanggal 20 Desember sudah bisa beroperasi. Menurutnya, menyambut libur akhir tahun ini masyarakat maupun wisatawan tidak perlu antre dan kehilangan waktunya di antrean sehingga kelelahan dan menyebabkan sepinya hotel dan restoran. “Mereka harus punya waktu untuk membelanjakan uangnya mengunjungi tempat-tempat yang menarik,” sebutnya.

Selain infrastruktur, yang juga perlu dipersiapkan adalah sumber daya manusianya. Selain itu, industri travel operator lokal yang siap melayani wisatawan, lebih banyak restoran yang menyajikan beragam. “Tidak hanya kuliner lokal. Kalau kita ke Bali juga tak setiap hari kita disajikan makanan Bali. Ada Chinnese food, European & American food, Thailand food,” ungkapnya.

Arie juga menyebutkan, sudah ada dua akses atau pintu gerbang untuk berwisata ke Danau Toba, yakni Bandara Intenasional Kualanamu dan Bandara Internasional Silangit. Untuk Bandara Silangit, sudah ada penerbangan langsung dari Malaysia sebanyak 4 kali seminggu.

Dia berharap, akan ada penambahan frekuensi maupun airline yang baru, baik dari Malaysia dan lainnya. Pasalnya, market pertama pariwisata Danau Toba adalah Malaysia dan Singapura. Saat ini pihaknya sedang membangun koneksi dengan Tiongkok.

Selain Malaysia, Singapura dan Tiongkok, market lainnya adalah Thailand, Eropa dan Amerika. Namun untuk Eropa dan Amerika, menurutnya bisa transit di beberapa hub yang established seperti Singapura dan Malaysia.

“Kualanamu sendiri sudah bertambah, ada penerbangan langsung dari Hongkong setiap hari. Penang, Thailand dan Singapura juga sudah ada. Begitu juga dengan India yang sebenarnya juga market potensial. Dengan adanya penerbangan langsung dari sana, bisa ada peningkatan kunjungan wisata,” bebernya.

Arie menambahkan, dari target kunjungan wisata baik dari dalam dan mancanegara sebanyak 1 juta orang hingga 2019, tahun ini ditargetkan sebanyak 300.000 wisatawan asing. Sedangkan wisatawan dalam negeri, dia tidak disebutkannya. “Tapi tetap lebih tinggi angkanya dari wisatawan mancanegara,” katanya.(bbs/adz)

Trans Mebidang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar gembira bagi para wisatawan nusantara maupun mancanegara yang ingin berlibur ke Danau Toba. Selama libur Natal dan Tahun Baru, para wisatawan akan mendapatkan fasilitas gratis berkeliling menggunakan shuttle bus Damri hanya dengan menunjukkan boarding pass. Fasilitas tersebut akan memudahkan wisatawan berkunjung ke tempat-tempat atraksi di Danau Toba.

Fasilitas transportasi ini buah dari kerja sama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dengan Damri yang menyelenggarakan paket wisata agar wisatawan bisa bergerak di Danau Toba. Di mana, alat transportasi juga menjadi isu penting dalam pariwisata Danau Toba. Apalagi selama ini, banyak masyarakat yang juga menggunakan kendaraan pribadi ke Danau Toba. Sehingga, di saat tertentu bisa menyebabkan kemacetan.

Karenanya, BPODT menyediakan transportasi terjadwal yang gratis untuk wisatawan dengan bus DAMRI selama Bulan Desember dan cukup menunjukkan boarding pass.

“Kita bikin empat rute, Silangit-Parapat, Silangit-Hutaginjang jadi ada shuttle return. Lalu ada shuttle yang berkeliling di Balige dan Parapat,” kata Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo kepada wartawan dalam Seminar Menggali Narasi Toba di Gaharu Room, Hotel Grand Aston, Kamis (13/12).

Dia berharap, dengan adanya bus Damri ini, wisatawan bergerak sehingga hotel dan restoran semakin banyak mendapatkan tamu.

“Jadi nanti wisatawan tidak perlu membawa kendaraan pribadi, karena sudah ada DAMRI. Rute ini kita arahkan untuk datang ke tempat atraksi. Misalnya kita mau promosi monkey forest di Parapat. Nah, shuttle ini akan ke sana sehingga monkey forest akan terpromosikan lagi dan bicara ekonomi, tentunya akan terpengaruh,” katanya

Berbicara infrastruktur, menurutnya tahun 2019 akan selesai. Pemerintah membangun infrastruktur untuk menjawab target 1 juta wisatawan. Jalan tol pasti akan jadi di Medan-Tebingtinggi selesai dan kemungkinan 2019 akan sampai Pematangsiantar.

“Kalau sampai Siantar akan sangat berbeda melihat pariwisata ke Danau Toba. Dinas Perhubungan juga sudah menganggarkan perbaikan kereta api dari Medan-Siantar sehingga waktu tempuh akan lebih cepat,” katanya.

Begitu juga dengan pelabuhan. Nantinya, pelabuhan akan dikelola secara profesional. Kapal Ihan Batak, tanggal 20 Desember sudah bisa beroperasi. Menurutnya, menyambut libur akhir tahun ini masyarakat maupun wisatawan tidak perlu antre dan kehilangan waktunya di antrean sehingga kelelahan dan menyebabkan sepinya hotel dan restoran. “Mereka harus punya waktu untuk membelanjakan uangnya mengunjungi tempat-tempat yang menarik,” sebutnya.

Selain infrastruktur, yang juga perlu dipersiapkan adalah sumber daya manusianya. Selain itu, industri travel operator lokal yang siap melayani wisatawan, lebih banyak restoran yang menyajikan beragam. “Tidak hanya kuliner lokal. Kalau kita ke Bali juga tak setiap hari kita disajikan makanan Bali. Ada Chinnese food, European & American food, Thailand food,” ungkapnya.

Arie juga menyebutkan, sudah ada dua akses atau pintu gerbang untuk berwisata ke Danau Toba, yakni Bandara Intenasional Kualanamu dan Bandara Internasional Silangit. Untuk Bandara Silangit, sudah ada penerbangan langsung dari Malaysia sebanyak 4 kali seminggu.

Dia berharap, akan ada penambahan frekuensi maupun airline yang baru, baik dari Malaysia dan lainnya. Pasalnya, market pertama pariwisata Danau Toba adalah Malaysia dan Singapura. Saat ini pihaknya sedang membangun koneksi dengan Tiongkok.

Selain Malaysia, Singapura dan Tiongkok, market lainnya adalah Thailand, Eropa dan Amerika. Namun untuk Eropa dan Amerika, menurutnya bisa transit di beberapa hub yang established seperti Singapura dan Malaysia.

“Kualanamu sendiri sudah bertambah, ada penerbangan langsung dari Hongkong setiap hari. Penang, Thailand dan Singapura juga sudah ada. Begitu juga dengan India yang sebenarnya juga market potensial. Dengan adanya penerbangan langsung dari sana, bisa ada peningkatan kunjungan wisata,” bebernya.

Arie menambahkan, dari target kunjungan wisata baik dari dalam dan mancanegara sebanyak 1 juta orang hingga 2019, tahun ini ditargetkan sebanyak 300.000 wisatawan asing. Sedangkan wisatawan dalam negeri, dia tidak disebutkannya. “Tapi tetap lebih tinggi angkanya dari wisatawan mancanegara,” katanya.(bbs/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/