26 C
Medan
Saturday, December 28, 2024
spot_img

Jumlah Kendaraan Keluar Medan Mulai Meningkat, Puncak Arus Balik Diprediksi Besok

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MACET_Ratusan kendaraan terjebak kemacetan di pintu Toll Amplas Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (03/01) Volume kepadatan arus balik libur tahun baru 2019 mulai meningkat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puncak arus balik liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) diprediksi terjadi pada Sabtu (5/1) besok. Namun sejak Kamis (3/1), jumlah kendaraan disejumlah ruas jalan, khususnya di Kota Medan, mulai meningkat.

Berdasarkan amatan Sumut Pos, peningkatan volume kendaraan jelang puncak arus balik terpantau di Jalan Sisingamangaraja Medan, tepatnya di persimpangan jalan menuju Terminal Amplas. Ramai penumpang dari Medan menuju luar kota di sejumlah loket bus.

Lina, seorang penumpang tujuan Riau, ketika dijumpain di loket bus Makmur mengatakan, ia memesan tiket sejak dua hari lalu. Alasannya, ibu dari tiga orang anak ini takut kehabisan tiket. “Saya sudah pesan sejak kemarin, takut kehabisan tiket. Informasinya malah tiket sudah terjual sampai hari Jumat. Nggak kebayang kalau Sabtu (5/1) nanti beli tiket. Bisa nggak dapat kursi,” ungkapnya.

Terpantau hingga Kamis (3/1) sore, volume arus kendaraan di depan pintu Tol Amplas tak sepadat paginya. Meski begitu, antrean kendaraan tampak menumpuk. Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polrestabes Medan, AKBP Juli Prihantini mengatakan, kepadatan arus lalulintas di seputaran Terminal Amplas menurutnya masih dianggap wajar.

Ia menyebut kepadatan kendaraan itu terlebih karena sebagian masyarakat telah masuk kerja. “Arus balik libur Natal dan Tahun Baru itu puncaknya Sabtu. Untuk hari ini kepadatan terjadi karena banyak yang sudah masuk kerja,” ungkap Juli ketika dikonfirmasi Sumut Pos.

Perwira berpangkat dua melati emas ini mengaku dari pantauan yang ia lakukan arus lalu lintas di inti Kota Medan masih dalam kondisi lengang. “Tapi bisa jadi, ya. Orang dari Medan mulai bergerak ke luar kota. Ditambah lagi masih ada yang mungkin berlibur ke luar kota. Apalagi kan sekarang tol sudah sampai ke Tebingtinggi. Jadi banyak yang lewat tol,” katanya.

Juli mengakui, arus lalu lintas pada awal 2019 menurutnya tergolong lancar. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Seperti di arus lalulintas Medan-Berastagi. Juli mengatakan kepadatan hanya terjadi pada pukul 17.00 WIB di tempat wisata Hairos Jalan Jamin Ginting. Untuk memecah kepadatan arus, mereka membuka sistem buka tutup. “Karena kan orang yang dari Hairos keluar, menuju Medan. Arus yang dari Medan kita tutup terus dibuat searah. Itu berlangsung selama 30 menit tiap 10 menit kita buat searah,” katanya. Demikian pula arus lalulintas ke pusat-pusat wisata di Sibolangit dan Berastagi terpantau lancar. “Jadi kalau informasinya tidak seperti tahun lalu. Tahun ini cukup aman. Lancar jaya,” pungkasnya.

Polres Karo Siapkan Jalur Alternatif

Lancarnya arus lalu lintas dari Karo ke Kota Medan juga diakui Kasat Lantas Polres Karo AKP Edward Simamora. Dia juga memprediksi, puncak arus balik akan terjadi besok, Sabtu (5/1). “Sampai hari ini arus lalulintas dari Berastagi-Medan dan sebaliknya terpantau ramai lancar,” ujar AKP Edward Simamora.

Dipaparkan Edward, terhitung dari libur Natal hingga Tahun Baru 2019 ini, jumlah kendaraan yang masuk ke Karo meningkat sekitar 50 persen dibanding hari biasa. Meski demikian, kemacetan di Kota Berastagi hanya terjadi pada 1 Januari 2019 lalu.

Antrean kendaraan ini mengular mulai Pasar Roga, Berastagi, hingga ke kawasan Panatapan. “Kamacetan hanya terjadi di hari pertama kemarin. Hal ini disebabkan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Berastagi, ditambah warga yang mudik. Tapi di hari kedua dan ketiga, arus lalulintas terpantau ramai lancar,” terang Edward.

Dia mengungkapkan, seperti tahun-tahun sebelumnya ada beberapa titik yang rawan macet yang kerap terjadi di jalur sepanjang Berastagi-Medan. Diantara titik tersebut yakni di kawasan Pajak Roga hingga Tugu Kol dan Tugu Perjuangan Berastagi, Desa Peceren, hingga Hotel Bukit Kubu, Tugu Perjuangan Berastagi, Tugu Kol Berastagi dan kawasan Desa Doulu hingga Panatapan.

Untuk mengurai kemacetan pihaknya membuat rekayasa lalulintas dengan sistem buka tutup di kawasan Tugu Perjuangan. Selain itu, berdasarkan informasi sebelumnya, pihaknya juga telah menyediakan papan informasi tentang jalur alternatif di seputar Berastagi. “Karena memang di sini simpul kemacetannya, jadi kita terus berjaga-jaga dan harus membuat sistem buka tutup. Nah kalau di kawasan Bukit Kubu dan Mickie Holiday macet, pengendara kita alihkan ke jalur alternatif via Jaranguda menuju Simpang Pelawi,” bebernya.

Menurut perkiraan Edward, puncak arus balik akan terjadi pada Sabtu dan Minggu (5-6/1) sore. Kepadatan lalu lintas dipastikan terjadi karena para wisatawan yang berlibur ke Tanah Karo akan pulang ke daerahnya masing-masing. Kepadatan ini juga akan terjadi karena anak sekolah mulai masuk pada Senin (7/1) pekan depan. “Sampai hari ini saya dan personel masih berada di lapangan untuk mengantisifasi kemacetan,” katanya.

Pihaknya juga sudah menempatkan personel di objek simpul-simpul jalan yang dianggap rawan, baik kemacetan, lakalantas dan rawan terjadinya kejahatan konvensional, khususnya di daerah wisata. “60 personel Sat Lantas sudah kita kerahkan semua ke lapangan. Mereka dibagi tugas, ada yang di pos Pam dan mengatur arus lalulintas. Kita juga mendapat bantuan dan personel gabungan dari Polres Karo,” tandasnya.

Jika terjadi kemacetan dari Medan menuju Berastagi atau sebaliknya dapat melintasi jalan alternatif, seperti dari arah Berastagi dapat melalui Jalan Jaranguda melalui Berastagi menuju Tahura atau dari Merek, Sidikalang dan Simalungun dapat melalui simpang Tigapanah melalui Tigapanah, Barusjahe dan keluar di Tahura demikian juga sebaliknya.

Ketua Panitia Angkutan Jalan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019, Agustinus Panjaitan mengatakan, pihaknya belum memiliki data rinci dan riil soal jumlah angkutan selama momen arus balik Nataru. Dia hanya menyebut, bahwa ada dua tahapan puncak arus balik Nataru yaitu pada 31 Desember kemarin dan 6 Januari besok. “Datanya kebetulan masih gabung dengan punya PT KAI dan KA Cut Mutya Aceh, jadi kami belum bisa pilah-pilah untuk jumlah penumpangnya. Namun melihat trennya, secara umum sepertinya (jumlah penumpang/pemudik) menurun,” katanya.

Data tersebut akan pihaknya lihat lagi pada puncak kedua arus balik Nataru. Sebab bisa saja pada puncak kedua peningkatan jumlah pemudik akan lebih banyak dari sebelumnya. “Apalagi untuk penumpang pesawat biasanya terjadi di puncak kedua. Karena momen itu kebetulan hari masuknya anak sekolah. Jadi ini yang masih akan kami lihat lagi trennya, meski secara umum bila dibanding Nataru 2017 masih lebih banyak jumlah penumpang. Pun begitu, pantauan kami sejauh ini tidak ada terjadi penumpukan penumpang yang terjadi,” kata Kabid Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut itu.

Sementara saat disinggung jumlah angkutan Nataru 2018 yang melayani penumpang sampai kemarin, Agustinus mengaku pihaknya juga belum punya data valid. Dia hanya menggambarkan, sesuai mapping pihaknya bahwa kebutuhan jumlah armada dipastikan cukup melayani pemudik. “Kesiapan sarana bus kita di Sumut, baik yang AKAP dan AKDP itu tersedia 63.744 kursi perhari. Rinciannya, bus AKAP terdiri dari 1.101 unit untuk jenis bus dengan total kursi 17.616, 835 unit jenis MPO (5.016 seat), dan pemadu moda bandara 346 unit bus serta taksi 5.184 unit dengan total seat 16.512. Sedangkan untuk sarana bus AKAP tersedia 615 unit dengan total kursi atau seat 24.600. Data ini sebelumnya sudah kami paparkan sewaktu rakor bersama Polda Sumut sebelum arus mudik Nataru,” ujarnya.

Besok, KM Kelud Bertolak ke Batam

Puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru melalui jalur laut juga diprediksi bakal terjadi besok, Sabtu (5/1). Ribuan penumpang menggunakan jasa angkutan KM Kelud dari Pelabuhan Belawan, bakal bertolak ke Batam.

Kepala Operasional Pelni Cabang Medan, Irwansyah mengatakan, untuk melayani arus balik pasca libur Nataru, Pelni memfasilitasi pelayanan KM Kelud perdana yang tiba di Belawan yang akan bertolak kembali tujuan Batam. “Besok (hari ini) KM Kelud berangkat dari Batam, akan tiba di Belawan pada Sabtu (5/1), kemudian langsung berangkat kembali ke Batam pukul 12.00 WIB. Berdasarkan data penumpang secara online sudah mencapai 3.000-an orang yang akan bertolak dari Belawan tujuan Batam,” ungkapnya.

Selama arus balik, kata Irwansyah, KM Kelud akan melayani keberangkatan pulang pergi (PP) Batam dan Belawan dari tanggal 5, 7 dan 9 Januari 2019. Kemudian pada 11 Januari keberangkat mulai normal Belawan tujuan Batam dan Tanjung Priok. Dengan jadwal yang sudah ditetapkan, lonjakan penumpang bakal terus terjadi hingga (9/1) mendatang.

“Melihat tahun sebelumnya, penumpang banyak yang balik ke Batam, makanya dilakukan rute pulang pergi (PP) Belawan dan Batam. Kita juga membatasi kapasitas penumpang yang akan diangkut KM kelud. Berdasarkam ketetapan dispensasi yang diputuskan Kementrian Perhubungan dengan daya angkut penumpang maksimal 3.164 orang,” jelas Irwansyah.

Untuk melayani penumpang menikmati jasa angkutan KM Kelud, PT Pelni telah menerapkan pelayanan tiket melalui online, agar menghindari calo. Selain itu, pihaknya berharap, kepada penumpang yang akan berangkat untuk tiba di terminal 2 jam sebelum keberangkatan, agar tidak terjadi desakan saat nail ke KM Kelud. “Kita tekankan tidak ada penjualan tiket secara manual, jadi penumpang jangan tertipu dengan calo – calo tiket. Untuk keberangkatan perdana KM Kelud, sejauh ini belum ada kendala masalah waktu dan persiapan armada,” terang Irwansyah.

Sementara itu, Humas Otoritas Pelabuhan Belawan, Nurleli Nasution menjelaskan, pelayanan pengamanan gabungan di Terminal Bandar Deli untuk arus balik, dilakukan hingga Senin (7/1). Selain itu, pelayanan posko juga akan berakhir pada waktu yang sama. “Untuk pengamanan secara kordinasi dengan bersinergi instansi lain, terus kita lakukan. Yang pasti, untuk pengamanan di dalam dan luar terminal terus kita siagakan, agar memberikan pelayanan kepada penumpang yang akan menggunakan jasa KM Kelud,” jelas Nurleli.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
MACET_Ratusan kendaraan terjebak kemacetan di pintu Toll Amplas Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (03/01) Volume kepadatan arus balik libur tahun baru 2019 mulai meningkat.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puncak arus balik liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) diprediksi terjadi pada Sabtu (5/1) besok. Namun sejak Kamis (3/1), jumlah kendaraan disejumlah ruas jalan, khususnya di Kota Medan, mulai meningkat.

Berdasarkan amatan Sumut Pos, peningkatan volume kendaraan jelang puncak arus balik terpantau di Jalan Sisingamangaraja Medan, tepatnya di persimpangan jalan menuju Terminal Amplas. Ramai penumpang dari Medan menuju luar kota di sejumlah loket bus.

Lina, seorang penumpang tujuan Riau, ketika dijumpain di loket bus Makmur mengatakan, ia memesan tiket sejak dua hari lalu. Alasannya, ibu dari tiga orang anak ini takut kehabisan tiket. “Saya sudah pesan sejak kemarin, takut kehabisan tiket. Informasinya malah tiket sudah terjual sampai hari Jumat. Nggak kebayang kalau Sabtu (5/1) nanti beli tiket. Bisa nggak dapat kursi,” ungkapnya.

Terpantau hingga Kamis (3/1) sore, volume arus kendaraan di depan pintu Tol Amplas tak sepadat paginya. Meski begitu, antrean kendaraan tampak menumpuk. Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polrestabes Medan, AKBP Juli Prihantini mengatakan, kepadatan arus lalulintas di seputaran Terminal Amplas menurutnya masih dianggap wajar.

Ia menyebut kepadatan kendaraan itu terlebih karena sebagian masyarakat telah masuk kerja. “Arus balik libur Natal dan Tahun Baru itu puncaknya Sabtu. Untuk hari ini kepadatan terjadi karena banyak yang sudah masuk kerja,” ungkap Juli ketika dikonfirmasi Sumut Pos.

Perwira berpangkat dua melati emas ini mengaku dari pantauan yang ia lakukan arus lalu lintas di inti Kota Medan masih dalam kondisi lengang. “Tapi bisa jadi, ya. Orang dari Medan mulai bergerak ke luar kota. Ditambah lagi masih ada yang mungkin berlibur ke luar kota. Apalagi kan sekarang tol sudah sampai ke Tebingtinggi. Jadi banyak yang lewat tol,” katanya.

Juli mengakui, arus lalu lintas pada awal 2019 menurutnya tergolong lancar. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Seperti di arus lalulintas Medan-Berastagi. Juli mengatakan kepadatan hanya terjadi pada pukul 17.00 WIB di tempat wisata Hairos Jalan Jamin Ginting. Untuk memecah kepadatan arus, mereka membuka sistem buka tutup. “Karena kan orang yang dari Hairos keluar, menuju Medan. Arus yang dari Medan kita tutup terus dibuat searah. Itu berlangsung selama 30 menit tiap 10 menit kita buat searah,” katanya. Demikian pula arus lalulintas ke pusat-pusat wisata di Sibolangit dan Berastagi terpantau lancar. “Jadi kalau informasinya tidak seperti tahun lalu. Tahun ini cukup aman. Lancar jaya,” pungkasnya.

Polres Karo Siapkan Jalur Alternatif

Lancarnya arus lalu lintas dari Karo ke Kota Medan juga diakui Kasat Lantas Polres Karo AKP Edward Simamora. Dia juga memprediksi, puncak arus balik akan terjadi besok, Sabtu (5/1). “Sampai hari ini arus lalulintas dari Berastagi-Medan dan sebaliknya terpantau ramai lancar,” ujar AKP Edward Simamora.

Dipaparkan Edward, terhitung dari libur Natal hingga Tahun Baru 2019 ini, jumlah kendaraan yang masuk ke Karo meningkat sekitar 50 persen dibanding hari biasa. Meski demikian, kemacetan di Kota Berastagi hanya terjadi pada 1 Januari 2019 lalu.

Antrean kendaraan ini mengular mulai Pasar Roga, Berastagi, hingga ke kawasan Panatapan. “Kamacetan hanya terjadi di hari pertama kemarin. Hal ini disebabkan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Berastagi, ditambah warga yang mudik. Tapi di hari kedua dan ketiga, arus lalulintas terpantau ramai lancar,” terang Edward.

Dia mengungkapkan, seperti tahun-tahun sebelumnya ada beberapa titik yang rawan macet yang kerap terjadi di jalur sepanjang Berastagi-Medan. Diantara titik tersebut yakni di kawasan Pajak Roga hingga Tugu Kol dan Tugu Perjuangan Berastagi, Desa Peceren, hingga Hotel Bukit Kubu, Tugu Perjuangan Berastagi, Tugu Kol Berastagi dan kawasan Desa Doulu hingga Panatapan.

Untuk mengurai kemacetan pihaknya membuat rekayasa lalulintas dengan sistem buka tutup di kawasan Tugu Perjuangan. Selain itu, berdasarkan informasi sebelumnya, pihaknya juga telah menyediakan papan informasi tentang jalur alternatif di seputar Berastagi. “Karena memang di sini simpul kemacetannya, jadi kita terus berjaga-jaga dan harus membuat sistem buka tutup. Nah kalau di kawasan Bukit Kubu dan Mickie Holiday macet, pengendara kita alihkan ke jalur alternatif via Jaranguda menuju Simpang Pelawi,” bebernya.

Menurut perkiraan Edward, puncak arus balik akan terjadi pada Sabtu dan Minggu (5-6/1) sore. Kepadatan lalu lintas dipastikan terjadi karena para wisatawan yang berlibur ke Tanah Karo akan pulang ke daerahnya masing-masing. Kepadatan ini juga akan terjadi karena anak sekolah mulai masuk pada Senin (7/1) pekan depan. “Sampai hari ini saya dan personel masih berada di lapangan untuk mengantisifasi kemacetan,” katanya.

Pihaknya juga sudah menempatkan personel di objek simpul-simpul jalan yang dianggap rawan, baik kemacetan, lakalantas dan rawan terjadinya kejahatan konvensional, khususnya di daerah wisata. “60 personel Sat Lantas sudah kita kerahkan semua ke lapangan. Mereka dibagi tugas, ada yang di pos Pam dan mengatur arus lalulintas. Kita juga mendapat bantuan dan personel gabungan dari Polres Karo,” tandasnya.

Jika terjadi kemacetan dari Medan menuju Berastagi atau sebaliknya dapat melintasi jalan alternatif, seperti dari arah Berastagi dapat melalui Jalan Jaranguda melalui Berastagi menuju Tahura atau dari Merek, Sidikalang dan Simalungun dapat melalui simpang Tigapanah melalui Tigapanah, Barusjahe dan keluar di Tahura demikian juga sebaliknya.

Ketua Panitia Angkutan Jalan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019, Agustinus Panjaitan mengatakan, pihaknya belum memiliki data rinci dan riil soal jumlah angkutan selama momen arus balik Nataru. Dia hanya menyebut, bahwa ada dua tahapan puncak arus balik Nataru yaitu pada 31 Desember kemarin dan 6 Januari besok. “Datanya kebetulan masih gabung dengan punya PT KAI dan KA Cut Mutya Aceh, jadi kami belum bisa pilah-pilah untuk jumlah penumpangnya. Namun melihat trennya, secara umum sepertinya (jumlah penumpang/pemudik) menurun,” katanya.

Data tersebut akan pihaknya lihat lagi pada puncak kedua arus balik Nataru. Sebab bisa saja pada puncak kedua peningkatan jumlah pemudik akan lebih banyak dari sebelumnya. “Apalagi untuk penumpang pesawat biasanya terjadi di puncak kedua. Karena momen itu kebetulan hari masuknya anak sekolah. Jadi ini yang masih akan kami lihat lagi trennya, meski secara umum bila dibanding Nataru 2017 masih lebih banyak jumlah penumpang. Pun begitu, pantauan kami sejauh ini tidak ada terjadi penumpukan penumpang yang terjadi,” kata Kabid Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut itu.

Sementara saat disinggung jumlah angkutan Nataru 2018 yang melayani penumpang sampai kemarin, Agustinus mengaku pihaknya juga belum punya data valid. Dia hanya menggambarkan, sesuai mapping pihaknya bahwa kebutuhan jumlah armada dipastikan cukup melayani pemudik. “Kesiapan sarana bus kita di Sumut, baik yang AKAP dan AKDP itu tersedia 63.744 kursi perhari. Rinciannya, bus AKAP terdiri dari 1.101 unit untuk jenis bus dengan total kursi 17.616, 835 unit jenis MPO (5.016 seat), dan pemadu moda bandara 346 unit bus serta taksi 5.184 unit dengan total seat 16.512. Sedangkan untuk sarana bus AKAP tersedia 615 unit dengan total kursi atau seat 24.600. Data ini sebelumnya sudah kami paparkan sewaktu rakor bersama Polda Sumut sebelum arus mudik Nataru,” ujarnya.

Besok, KM Kelud Bertolak ke Batam

Puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru melalui jalur laut juga diprediksi bakal terjadi besok, Sabtu (5/1). Ribuan penumpang menggunakan jasa angkutan KM Kelud dari Pelabuhan Belawan, bakal bertolak ke Batam.

Kepala Operasional Pelni Cabang Medan, Irwansyah mengatakan, untuk melayani arus balik pasca libur Nataru, Pelni memfasilitasi pelayanan KM Kelud perdana yang tiba di Belawan yang akan bertolak kembali tujuan Batam. “Besok (hari ini) KM Kelud berangkat dari Batam, akan tiba di Belawan pada Sabtu (5/1), kemudian langsung berangkat kembali ke Batam pukul 12.00 WIB. Berdasarkan data penumpang secara online sudah mencapai 3.000-an orang yang akan bertolak dari Belawan tujuan Batam,” ungkapnya.

Selama arus balik, kata Irwansyah, KM Kelud akan melayani keberangkatan pulang pergi (PP) Batam dan Belawan dari tanggal 5, 7 dan 9 Januari 2019. Kemudian pada 11 Januari keberangkat mulai normal Belawan tujuan Batam dan Tanjung Priok. Dengan jadwal yang sudah ditetapkan, lonjakan penumpang bakal terus terjadi hingga (9/1) mendatang.

“Melihat tahun sebelumnya, penumpang banyak yang balik ke Batam, makanya dilakukan rute pulang pergi (PP) Belawan dan Batam. Kita juga membatasi kapasitas penumpang yang akan diangkut KM kelud. Berdasarkam ketetapan dispensasi yang diputuskan Kementrian Perhubungan dengan daya angkut penumpang maksimal 3.164 orang,” jelas Irwansyah.

Untuk melayani penumpang menikmati jasa angkutan KM Kelud, PT Pelni telah menerapkan pelayanan tiket melalui online, agar menghindari calo. Selain itu, pihaknya berharap, kepada penumpang yang akan berangkat untuk tiba di terminal 2 jam sebelum keberangkatan, agar tidak terjadi desakan saat nail ke KM Kelud. “Kita tekankan tidak ada penjualan tiket secara manual, jadi penumpang jangan tertipu dengan calo – calo tiket. Untuk keberangkatan perdana KM Kelud, sejauh ini belum ada kendala masalah waktu dan persiapan armada,” terang Irwansyah.

Sementara itu, Humas Otoritas Pelabuhan Belawan, Nurleli Nasution menjelaskan, pelayanan pengamanan gabungan di Terminal Bandar Deli untuk arus balik, dilakukan hingga Senin (7/1). Selain itu, pelayanan posko juga akan berakhir pada waktu yang sama. “Untuk pengamanan secara kordinasi dengan bersinergi instansi lain, terus kita lakukan. Yang pasti, untuk pengamanan di dalam dan luar terminal terus kita siagakan, agar memberikan pelayanan kepada penumpang yang akan menggunakan jasa KM Kelud,” jelas Nurleli.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/