TRIPOLI- Kediaman mantan pemimpin Libya, Muammar Kadhafi diratakan dengan tanah oleh dua buldoser yang dijaga orang-orang bersenjata. Ketika buldoser itu memulai pembongkaran di kompleks Bab al-Aziziyah, sejumlah orang menyanyikan Tuhan Maha Besar. Sedangkan beberapa orang menembakkan senjata mesin ke udara.
“Kami menghancurkannya karena kami ingin membongkar apa saja barang milik Kadhafi,” kata seorang pria bersenjata, Essam Sarag, pada Reuters, Senin (17/10).
Akibat adanya pembongkaran itu, sejumlah orang, yang melakukan perjalanan dengan mobil di tempat itu menghentikan mobil mereka dan bergabung dengan kerumunan massa yang melambai-lambaikan bendera baru Libya.
“Kami akan terus, hingga kami menghancurkan apa saja milik Kadhafi,” kata Etman Lelktah, yang mengklaim memimpin para petempur di tempat itu.
Kompleks yang dijaga sangat ketat, dan memiliki luas sekitar enam kilometer persegi itu adalah tempat kekuasaan dan tempat kediaman Kadhafi di Tripoli. Sebelumnya, tempat itu telah diserang pesawat-pesawat NATO beberapa kali sebelum jatuh ke Dewan Transisi Nasional (NTC) yang berkuasa sejak Agustus.
Gambar televisi belum lama ini memperlihatkan istana puteri Kadhafi, Aisyah Kadhafi dibiarkan tetap berdiri. Tempat kediaman yang sangat dilengkapi untuk menunjang kegiatannya sebagai seorang pengacara dan utusan sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu hanya tampak berantakan. (net/jpnn)