MEDAN – Renovasi Kantor Serikat Perusahaan Suratkabar (SPS) Sumut di Jalan Sena Medan, Minggu (16/10), diresmikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provsu Nurdin Lubis.
Pada Kesempatan itu, Gatot melalui Sekda Provsu Nudin Lubis menyatakan dan meminta kepada para pemimpin perusahaan pers khususnya di Sumut, untuk terus memiliki komitmen untuk menciptakan wartawan-wartawan yang berkualitas dan profesional di bidangnya. “Beberapa tahun terakhir ini keberadaan media massa sering disoroti masyarakat, baik tentang karya jurnalistik maupun keberadaan sarana dan prasarananya, terutama faktor pendukung seperti perkantoran dan fasilitas lainnya,” ujar Gatot melalui Sekdaprovsu H Nurdlin Lubis SH MM.
Pada kesempatan itu, Gatot juga menyatakan saat ini banyak media yang melakukan tugas jurnalistik tanpa diketahui secara jelas dimana kantornya, dan kalaupun ditemukan kondisinya masih sangat jauh dari gambaran ideal sebuah kantor perusahaan pers.
“Kondisi ini secara tidak langsung akan mempengaruhi image masyarakat terhadap kehidupan media massa itu sendiri dan semakin krusial dengan adanya sejumlah sorotan yang intinya menilai kritik pers saat ini dituding sudah tidak proporsional dan pers telah memark-up informasi,” ujarnya.
Ketua SPS Sumut H M Zaki Abdullah mengharapkan dengan selesainya rehabilitasi kantor yang semula satu unit ruko menjadi dua unit yang digabung secara representatif menjadi stimulan bagi para pimpinan perusahaan pers untuk lebih komit menegakkan profesionalisme pers di medianya masing-masing.
“Kantor yang representatif ini menjadi simbol kesungguhan perusahaan pers untuk menepis berbagai image maupun kesan negative masyarakat terhadap pers melainkan membangun citra bahwa pers akan terus lebih professional dan bermartabat,” ujarnya pada acara yang juga dihadiri Penasihat PWI Pusat H M Yazid, Ketua PWI Sumut M Sjahrir dan para sesepuh maupun tokoh pers Sumut lainnya.
Plt Gubsu juga mengemukakan bahwa interaksi antara dunia pers dan masyarakat saat ini memang memerlukan saling koreksi dan introspeksi diri, yang muaranya tentu untuk mendorong pers Indonesia yang bersih dan kuat demi terwujudnya good media.
Kelahiran suatu media massa , lanjutnya sebenarnya harus bersandar kepada landasan filosofis jurnalistik yaitu mengabdi untuk kepentingan publik.
Oleh karenanya kehadiran sebuah media massa seharusnya sarat dengan cita-cita dan idealisme untuk menyangga kepentingan publik, yaitu hidup tenang, nyaman, damai dan sejahtera. (ari)