26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Masjid Agung Tebingtinggi Diresmikan, Mampu Tampung 3.000 Jamaah

SOPIAN/SUMUT POS
RESMIKAN: Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi didampingi Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan bersama undangan usai meresmikan Masjid Agung milik Pemko Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi meresmikan Masjid Agung dan tiga bangunan lainnya milik Pemerintah Kota Tebingtinggi,
Rabu (30/1).

Peresmian Masjid Agung dan tiga bangunan lainnya seperti gedung Islamic Centre, Balai Pertemuan Kartini serta Balai Kota Tebingtinggi ditandai dengan penandatangan batu prasasti dan pengguntingan pita oleh Ketua TP PKK Provsu Hj Nawal Lubis Edy Rahmayadi, di halaman Kantor Balai Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi .

Keempat gedung baru berbiaya puluhan miliar rupiah dibangun secara bertahap multy years dari dana APBD Kota Tebingtinggi.

Gubsu H Edy Rahmayadi mengatakan, sejak dulu posisi kota Tebingtinggi merupakan kota penghubung, letaknya sangat strategis dan sangat potensial untuk dijadikan sebagai kota besar. Setidaknya ada dua kawasan ekonomi yang apabila hendak menuju ke sana pasti melewati kota Tebingtinggi, yakni Pelabuhan Kuala Tanjung dan pabrik peleburan aluminium PT Inalum, serta kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei.

“Kota Tebingtinggi adalah kota penghubung dan merupakan kota singgah, jadi saya berharap kedepannya Tebingtinggi menjadi kota besar yang tentunya harus memiliki sarana dan infrastruktur yang baik untuk menunjang kinerja pemerintahannya dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya,”ujar Edy Rahmayadi.

Sebelumnya, Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan memaparkan, bangunan Masjid Agung dan gedung Islamic Centre yang menelan dana sekitar Rp 64 miliar tersebut bisa menampung hingga 3.000 jamaah, sedangkan di gedung Islamic Centre yang lokasinya berdampingan mampu menampung sekitar 1.000 pengunjung, sehingga bisa digunakan untuk event-event kegiatan keagamaan tingkat provinsi bahkan nasional.

“Insya Allah seleksi Tilawatil Quran Sumut 2019 dan MTQ Nasional tahun 2020 tingkat Provinsi Sumatera Utara, Pemko Tebingtinggi siap menampungnya, tentunya dengan fasilitas yang ada di kota Tebingtinggi,”jelasnya.

Adapun bangunan gedung Balai Pertemuan Kartini berkapasitas 3.000 pengunjung dengan konstruksi komposit berbiaya Rp 34 miliar, dibangun untuk menjawab permintaan pemerintah pusat yang menjadikan kota Tebingtinggi sebagai kota buffer yang mendukung kegiatan ekonomi baik yang ada di Kuala Tanjung, Sei Mangkei maupun kawasan strategis nasional Danau Toba sebagai kawasan pariwisata.

“Maka sebagai titik sentral tersebut, kota Tebingtinggi harus mempersiapkan diri,”ujar Umar Zunaidi.

Sedangkan kantor Balai Kota berlantai 4 yang dibangun secara multy years dan berbiaya Rp 34,6 miliar juga menggunakan teknologi konstruksi komposit, yaitu gabungan beton dan baja dibangun agar lebih irit biaya.

“Kami faham dengan konstruksi tanah kota Tebingtinggi yang labil sehingga bangunan-bangunan yang akan diresmikan nanti semuanya menggunakan tiang pancang dengan kedalam 11 meter untuk menjamin konstruksi bangunan gedung supaya lebih kokoh,”terang Umar Zunaidi. (ian/han)

SOPIAN/SUMUT POS
RESMIKAN: Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi didampingi Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan bersama undangan usai meresmikan Masjid Agung milik Pemko Tebingtinggi.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi meresmikan Masjid Agung dan tiga bangunan lainnya milik Pemerintah Kota Tebingtinggi,
Rabu (30/1).

Peresmian Masjid Agung dan tiga bangunan lainnya seperti gedung Islamic Centre, Balai Pertemuan Kartini serta Balai Kota Tebingtinggi ditandai dengan penandatangan batu prasasti dan pengguntingan pita oleh Ketua TP PKK Provsu Hj Nawal Lubis Edy Rahmayadi, di halaman Kantor Balai Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi .

Keempat gedung baru berbiaya puluhan miliar rupiah dibangun secara bertahap multy years dari dana APBD Kota Tebingtinggi.

Gubsu H Edy Rahmayadi mengatakan, sejak dulu posisi kota Tebingtinggi merupakan kota penghubung, letaknya sangat strategis dan sangat potensial untuk dijadikan sebagai kota besar. Setidaknya ada dua kawasan ekonomi yang apabila hendak menuju ke sana pasti melewati kota Tebingtinggi, yakni Pelabuhan Kuala Tanjung dan pabrik peleburan aluminium PT Inalum, serta kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei.

“Kota Tebingtinggi adalah kota penghubung dan merupakan kota singgah, jadi saya berharap kedepannya Tebingtinggi menjadi kota besar yang tentunya harus memiliki sarana dan infrastruktur yang baik untuk menunjang kinerja pemerintahannya dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya,”ujar Edy Rahmayadi.

Sebelumnya, Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan memaparkan, bangunan Masjid Agung dan gedung Islamic Centre yang menelan dana sekitar Rp 64 miliar tersebut bisa menampung hingga 3.000 jamaah, sedangkan di gedung Islamic Centre yang lokasinya berdampingan mampu menampung sekitar 1.000 pengunjung, sehingga bisa digunakan untuk event-event kegiatan keagamaan tingkat provinsi bahkan nasional.

“Insya Allah seleksi Tilawatil Quran Sumut 2019 dan MTQ Nasional tahun 2020 tingkat Provinsi Sumatera Utara, Pemko Tebingtinggi siap menampungnya, tentunya dengan fasilitas yang ada di kota Tebingtinggi,”jelasnya.

Adapun bangunan gedung Balai Pertemuan Kartini berkapasitas 3.000 pengunjung dengan konstruksi komposit berbiaya Rp 34 miliar, dibangun untuk menjawab permintaan pemerintah pusat yang menjadikan kota Tebingtinggi sebagai kota buffer yang mendukung kegiatan ekonomi baik yang ada di Kuala Tanjung, Sei Mangkei maupun kawasan strategis nasional Danau Toba sebagai kawasan pariwisata.

“Maka sebagai titik sentral tersebut, kota Tebingtinggi harus mempersiapkan diri,”ujar Umar Zunaidi.

Sedangkan kantor Balai Kota berlantai 4 yang dibangun secara multy years dan berbiaya Rp 34,6 miliar juga menggunakan teknologi konstruksi komposit, yaitu gabungan beton dan baja dibangun agar lebih irit biaya.

“Kami faham dengan konstruksi tanah kota Tebingtinggi yang labil sehingga bangunan-bangunan yang akan diresmikan nanti semuanya menggunakan tiang pancang dengan kedalam 11 meter untuk menjamin konstruksi bangunan gedung supaya lebih kokoh,”terang Umar Zunaidi. (ian/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/