MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang kader Ikatan Pemuda Karya (IPK), Jamin Saragih, tewas dianiaya oleh orang tak dikenal di Jalan Lorong Timur Medan, Kompleks Cemara Asri, Sabtu (2/2) sore. Berdasarkan informasi, Jamin merupakan kader IPK Kecamatan Labuhandeli, Deliserdang.
Atas kejadian ini, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto, menyampaikan rasa belasungkawanya kepada korban yang tewas akibat penganiayaan tersebut. Jendral bintang 2 ini, menegaskan, pelaku akan diburu hingga dapat dan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Dicari sampai dapat pelakunya. Kasihan masyarakat yang jadi korban. Coba keluarga mereka yang mengalami,” tutur Agus bersimpati, Minggu (3/2).
Agus juga mengimbau kepada seluruh pihak, terkhusus kelompok yang melakukan penganiayaan, agar tidak membuat rusuh Kota Medan. Dia berharap semua pihak bisa bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. “Jaga kota tempat kamu semua dilahirkan, dibesarkan, bersekolah, menghabiskan usia (dari) anak hingga dewasa, cari sesuap nasi dan mati pun di sini. Malu sama pendatang yang mau menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini,” tegasnya.
Diketahui, sebelum kejadian, korban baru selesai mengikuti pelantikan PAC IPK Kecamatan Medan Timur dan PAC IPK Medan Perjuangan di Lapangan Gajahmada Medan. Sekira pukul 16.00 WIB, usai mengikuti pelantikan, korban yang mengendarai sepeda motor dari Jalan Krakatau menuju Jalan Cemara, dengan tujuan Desa Pematangjohar, Kecamatan Labuhandeli ini, kemudian diadang beberapa orang yang belum diketahui identitasnya.
Tepat di Jalan H Anif, korban dianiaya oleh beberapa kelompok yang diduga berasal dari OKP lain. Berdasarkan foto-foto yang didapat Sumut Pos, para pelaku menggunakan senapan angin dan benda tumpul.
Alhasil, lokasi tempat korban dianiaya mencekam. Malam itu, informasi yang beredar di masyarakat akan ada aksi dari rekan-rekan Jamin, yang hendak melakukan balas dendam.
Personel kepolisian pun turun. Tidak hanya petugas dari Polsek Percutseituan, bantuan dari Sat Sabhara Polrestabes Medan bersenjata lengkap melakukan sterilisasi, guna mencegah datangnya aksi balasan.
Jasad korban sempat tergeletak lama di tepi jalan, hingga akhirnya polisi dari Tim Inafis Polrestabes Medan datang, melakukan pemeriksaan dan mengevakuasi korban ke RS Bhayangkara, Jalan Wahid Hasyim Medan, untuk diautopsi.
Penyisiran pun dilakukan petugas di beberapa titik seputaran lokasi penganiayaan. Berharap, polisi bisa mendapati informasi dan petunjuk terhadap para pelaku penganiaya.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, yang turun ke lokasi mengimbau kepada semua pihak agar tidak terprovokasi, alih-alih melakukan aksi balasan. Dia menegaskan, kasus tersebut akan diusut tuntas. “Semua pihak agar menciptakan ketenangan. Percayakan penegakan hukum kepada pihak kepolisian. Pelaku harus bertanggung jawab,” pungkasnya. (dvs/saz)