26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Desak Tutup PT TPI, Ratusan Pengemudi Grab Demo ke Kantor Gubsu

Pran Hasibuan/sumut pos
DITERIMA: Perwakilan Grab Car yang berdemo saat diterima Gubsu Edy Rahmayadi di kantornya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan pengemudi tranportasi online, Grab Car berunjukrasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan Senin (11/2). Tuntutan ratusan pengemudi online ini meminta kepada Gubsu Edy Rahmayadi segera menutup PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) yang selama ini dinilai memberatkan para pengemudi Grab Car tersebut.

“Kami minta kepada Bapak Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumut untuk segera menutup PT TPI,” teriak Koordinator Aksi Rahmat Cristian.

Rahmat Cristian jua mengatakan, selama ini PT Grab telah melakukan kerja sama dengan PT TPI, tapi kerja sama ini sangat merugikan mereka. Lantaran, kerja sama tersebut dilakukan secara tidak transparan, hanya menguntungkan pihak PT Grab dan membebankan pada driver.”Alasannya PT Grab telah melakukan monopoli usaha dan persaingan usaha secara tidak sehat, dan melanggar UU nomor 5 tahun 1999,” katanya.

Disampaikannya, dengan dilakukannya kerja sama tersebut, banyak para driver Grab Car tidak lagi rutin mendapatkan orderan dari pemesan jasa angkutan itu. Pasalnya, PT Grab telah memberikan orderan (pemesan) kepada PT TPI.

“Mendeskriditkan mitra-mitra individu yang dulunya telah berjuang dan susah payahnya di jalan. Padahal kami juga melakukan promosi terhadap transportasi online, tapi justru kami yang tidak mendapatkan orderan,” katanya.

Seorang driver bernama Ozi yang ikut demo bersama rekan-rekannya mengatakan, selama ini setelah dilakukannya kerja sama antar PT TPI dan PT Grab, dia sulit mendapatkan pesanan antar jemput penumpang itu.

“Kerja sama mereka membebankan kami bang, banyak kami mengeluh mengenai orderan, sepi selalu. Kalau begini terus bisa makan apa keluarga kami,” katanya.

Ozi tidak mengetahui secara pasti kapan kerjasama ini dilakukan dan disosialisasikan kepada para driver Grab Car. “Kami gak tahu kapan ini berlangsung bang, yang jelas tiba-tiba sudah ada kerja sama antar mereka,” ucapnya

Dia meminta pemerintah berlaku adil, dan melihat kondisi dari para driver yang selama ini sudah kesulitan mendapatkan orderan.

“Kita minta Gubsu Edy Rahmayadi bertindak dalam hal ini, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak,” katanya.

Setelah beberapa saat mereka berorasi, sejumlah perwakilan mereka diterima Gubsu Edy Rahmayadi di ruang wartawan Kantor Gubsu.

Gubsu yang didampingi Staf Ahli Elisa Marbun dan Nauval Mahyar memerintahkan dua stafnya itu untuk memanggil pihak terkait seperti PT TPI, PT Grab, Dishub, Satlantas dan pihak terkait lainnya. (prn/ila)

Pran Hasibuan/sumut pos
DITERIMA: Perwakilan Grab Car yang berdemo saat diterima Gubsu Edy Rahmayadi di kantornya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan pengemudi tranportasi online, Grab Car berunjukrasa di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan Senin (11/2). Tuntutan ratusan pengemudi online ini meminta kepada Gubsu Edy Rahmayadi segera menutup PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) yang selama ini dinilai memberatkan para pengemudi Grab Car tersebut.

“Kami minta kepada Bapak Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumut untuk segera menutup PT TPI,” teriak Koordinator Aksi Rahmat Cristian.

Rahmat Cristian jua mengatakan, selama ini PT Grab telah melakukan kerja sama dengan PT TPI, tapi kerja sama ini sangat merugikan mereka. Lantaran, kerja sama tersebut dilakukan secara tidak transparan, hanya menguntungkan pihak PT Grab dan membebankan pada driver.”Alasannya PT Grab telah melakukan monopoli usaha dan persaingan usaha secara tidak sehat, dan melanggar UU nomor 5 tahun 1999,” katanya.

Disampaikannya, dengan dilakukannya kerja sama tersebut, banyak para driver Grab Car tidak lagi rutin mendapatkan orderan dari pemesan jasa angkutan itu. Pasalnya, PT Grab telah memberikan orderan (pemesan) kepada PT TPI.

“Mendeskriditkan mitra-mitra individu yang dulunya telah berjuang dan susah payahnya di jalan. Padahal kami juga melakukan promosi terhadap transportasi online, tapi justru kami yang tidak mendapatkan orderan,” katanya.

Seorang driver bernama Ozi yang ikut demo bersama rekan-rekannya mengatakan, selama ini setelah dilakukannya kerja sama antar PT TPI dan PT Grab, dia sulit mendapatkan pesanan antar jemput penumpang itu.

“Kerja sama mereka membebankan kami bang, banyak kami mengeluh mengenai orderan, sepi selalu. Kalau begini terus bisa makan apa keluarga kami,” katanya.

Ozi tidak mengetahui secara pasti kapan kerjasama ini dilakukan dan disosialisasikan kepada para driver Grab Car. “Kami gak tahu kapan ini berlangsung bang, yang jelas tiba-tiba sudah ada kerja sama antar mereka,” ucapnya

Dia meminta pemerintah berlaku adil, dan melihat kondisi dari para driver yang selama ini sudah kesulitan mendapatkan orderan.

“Kita minta Gubsu Edy Rahmayadi bertindak dalam hal ini, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak,” katanya.

Setelah beberapa saat mereka berorasi, sejumlah perwakilan mereka diterima Gubsu Edy Rahmayadi di ruang wartawan Kantor Gubsu.

Gubsu yang didampingi Staf Ahli Elisa Marbun dan Nauval Mahyar memerintahkan dua stafnya itu untuk memanggil pihak terkait seperti PT TPI, PT Grab, Dishub, Satlantas dan pihak terkait lainnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/