MEDAN-Dari informasi yang diterima, pada Rabu (19/10) lalu, konsorsium akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS), dengan tujuan menyelesaikan agenda merger antara PSMS dan konsorsium. Namun, dari konfirmasi ke sejumlah narasumber yang dilakukan, ternyata RUPS ini batal.
Sebelumnya, RUPS ini dimaksud untuk mencari Chief Executive Officer (CEO) PSMS untuk musim yang sudah bergulir ini.
CEO PT Bintang Medan Metropolitan Dityo Pramono mengakui pertemuan tersebut batal digelar. “RUPS tidak ada. Memang ada pertemuan, tapi itu bukan RUPS,” ungkapnya, Rabu (19/10).
Ia menuturkan, RUPS ini akan digelar setelah CEO ditentukan oleh pihak PT PSMS. “Alotnya pembicaraan mengenai CEO PSMS antara Ketum PSMS dengan konsorsium menyebabkan konsorsium melunak. Sebagai anggota konsorsium, tengat waktu kompetisi yang sudah semakin sempit memberikan kesempatan kepada PSMS, dalam hal ini Ketum PSMS, untuk menentukan sendiri sosok CEO yang dinilai memiliki kapabilitas,” tutur Dityo.
Pelaksana Teknis PSMS Idris menegaskan tidak ada rapat apa pun yang berlangsung antara konsorsium, Rabu (19/10). “Tidak ada rapat, jadwal pelaksanaan RUPS belum ada. Jika saya tuturkan, dan akhirnya tak jadi, akan membuat informasi semakin simpang siur. Intinya belum ada RUPS,” katanya.
Ia menyatakan, tak akan mengubah permintaan PSMS kepada konsorsium soal pemilihan CEO. “Kita tetap meminta agar CEO berasal dari orang PSMS, dan itu takkan berubah,” tutur Idris lagi.
Idris juga tak menampik alasan kenapa proses RUPS bisa selarut ini. Menurutnya karena terlalu banyak yang harus dipertimbangkan. “Saat ini PSMS punya posisi tawar yang kuat. Jadi, kita harus cari yang terbaik, jangan buru-buru. Kalau salah, malah saya yang dikejar-kejar orang Medan,” ujarnya.
Menurutnya, peluang merger bisa saja batal. “Tak tertutup kemungkinan merger ini batal. Namun, intinya PSMS siap berlaga dimana pun, mau di ISL atau divisi utama,” jelas Idris.
Tapi di sisi lain, Idris mengatakan, untuk apa PSMS berlaga di level atas hanya karena belas kasih. “Tapi jika diberikan belas kasih kenapa harus ditolak,” ujarnya. (saz)