27 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Dorong 35.000 UMKM Lebih Mudah Naik Kelas, GOJEK Luncurkan GOJEK Wirausaha

ISTIMEWA
LUNCUR: Chief Commercial Expansion GOJEK Catherine Hindra Sutjahyo bersama pada pelaku UMKM saat peluncuran GOJEK WIRAUSAHA di Jakarta, belum lama ini.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – GOJEK sebagai perusahaan teknologi terdepan di Indonesia kembali menunjukkan komitmennya membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan skala bisnis dan memperluas pasarnya.

Komitmen ini ditunjukkan melalui peluncuran GOJEK Wirausaha – program pelatihan berbisnis yang diberikan oleh GOJEK kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka. Program ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia agar, bisa menjadi naik kelas dengan masuk ke dunia digital.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tahun 2018, 99% industri Indonesia ditopang oleh UMKM. Dengan total 62 juta unit yang tersebar di berbagai wilayah di nusantara, UMKM menjadi solusi dalam menciptakan banyak lapangan kerja.

Chief Commercial Expansion GOJEK Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, GOJEK percaya basis UMKM yang besar di tanah air berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Namun demikian, terdapat tantangan yang dihadapi oleh UMKM mulai dari keterbatasan pada akses pasar yang lebih luas, akses ke teknologi, serta akses pada peningkatan skill,” ujar Catherine.

Oleh karena itu, lanjut Catherine, GOJEK berupaya menjawab tantangan-tantangan tersebut dengan memberikan kesempatan kepada UMKM untuk berkembang dengan memanfaatkan teknologi. “Tantangan akses pasar yang lebih luas serta akses ke teknologi kami berusaha beri solusi dengan melalui layanan GO-FOOD dan GO-PAY. Dimana, UMKM yang tergabung dalam ekosistem GOJEK dapat terhubung secara langsung dengan ratusan juta pelanggan setia kami,” katanya lagi.

Hingga saat ini GOJEK telah bermitra dengan lebih dari 400.000 merchant di mana 80% di antaranya merupakan UMKM kuliner yang telah merasakan manfaat perluasan pasar secara langsung.

“Inovasi GOJEK tak berhenti sampai disitu. Sesuai misi kami untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia, kali ini untuk memberikan akses pada peningkatan skill, GOJEK meluncurkan pelatihan GOJEK Wirausaha yang bertujuan menaik kelaskan pelaku UMKM,” paparnya.

Lewat pelatihan ini, lanjutnya, GOJEK menyediakan paket lengkap baik bagi UMKM yakni akses pasar yang lebih luas dengan masuk ke ekosistem GOJEK, akses ke teknologi melalui platform GOJEK sekaligus akses ke peningkatan kemampuan dan pengetahuan dengan pelatihan dan modul.

VP Public Affairs GOJEK, Astrid Kusumawardhani memaparkan, dalam menyusun program pelatihan GOJEK Wirausaha, GOJEK bekerja sama dengan pelatih yang ahli dalam bidang wirausaha serta para UMKM yang telah sukses naik kelas.

Selain itu, dalam membuat pelatihan dan modul, GOJEK Wirausaha senantiasa mendengarkan aspirasi dari pelaku UMKM yang telah masuk dalam ekosistem GOJEK.

“Materi yang kami sampaikan beragam sesuai dengan level kesiapan usaha mulai dari tingkat pemula, menengah dan lanjutan. Sehingga dalam penyampaian materi kami berupaya untuk tepat sasaran. Modul yang diajarkan berisi cara mengelola usaha, tips dari UMKM yang sudah sukses serta tips serta pemahaman wirausaha dari GOJEK,” kata Astrid.

Tahun ini pihaknya menarget dapat 35.000 pelaku usaha UMKM di 25 kota di Indonesia bisa ikut serta dalam pelatihan GOJEK Wirausaha dan meningkatkan skala bisnisnya. Program GOJEK Wirausaha ini memiliki keistimewaan yaitu memberikan akses langsung kepada para UMKM yang sudah mengikuti pelatihan untuk masuk ke ekonomi digital lewat platform GOJEK.

“Setelah pelatihan, UMKM dapat mendaftarkan usahanya ke dalam platform GO-FOOD, GO-PAY serta Arisan Mapan. Hal ini menjadi nilai tambah agar para pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital,” kata Astrid.

Sebelumnya, proyek pilot GOJEK Wirausaha telah dilakukan di 14 kota di Indonesia dengan lebih dari 2.200 pelaku UMKM yang ikut serta dari 24 komunitas dan institusi pemerintah. (rel/ila)

ISTIMEWA
LUNCUR: Chief Commercial Expansion GOJEK Catherine Hindra Sutjahyo bersama pada pelaku UMKM saat peluncuran GOJEK WIRAUSAHA di Jakarta, belum lama ini.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – GOJEK sebagai perusahaan teknologi terdepan di Indonesia kembali menunjukkan komitmennya membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan skala bisnis dan memperluas pasarnya.

Komitmen ini ditunjukkan melalui peluncuran GOJEK Wirausaha – program pelatihan berbisnis yang diberikan oleh GOJEK kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka. Program ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia agar, bisa menjadi naik kelas dengan masuk ke dunia digital.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tahun 2018, 99% industri Indonesia ditopang oleh UMKM. Dengan total 62 juta unit yang tersebar di berbagai wilayah di nusantara, UMKM menjadi solusi dalam menciptakan banyak lapangan kerja.

Chief Commercial Expansion GOJEK Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, GOJEK percaya basis UMKM yang besar di tanah air berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Namun demikian, terdapat tantangan yang dihadapi oleh UMKM mulai dari keterbatasan pada akses pasar yang lebih luas, akses ke teknologi, serta akses pada peningkatan skill,” ujar Catherine.

Oleh karena itu, lanjut Catherine, GOJEK berupaya menjawab tantangan-tantangan tersebut dengan memberikan kesempatan kepada UMKM untuk berkembang dengan memanfaatkan teknologi. “Tantangan akses pasar yang lebih luas serta akses ke teknologi kami berusaha beri solusi dengan melalui layanan GO-FOOD dan GO-PAY. Dimana, UMKM yang tergabung dalam ekosistem GOJEK dapat terhubung secara langsung dengan ratusan juta pelanggan setia kami,” katanya lagi.

Hingga saat ini GOJEK telah bermitra dengan lebih dari 400.000 merchant di mana 80% di antaranya merupakan UMKM kuliner yang telah merasakan manfaat perluasan pasar secara langsung.

“Inovasi GOJEK tak berhenti sampai disitu. Sesuai misi kami untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia, kali ini untuk memberikan akses pada peningkatan skill, GOJEK meluncurkan pelatihan GOJEK Wirausaha yang bertujuan menaik kelaskan pelaku UMKM,” paparnya.

Lewat pelatihan ini, lanjutnya, GOJEK menyediakan paket lengkap baik bagi UMKM yakni akses pasar yang lebih luas dengan masuk ke ekosistem GOJEK, akses ke teknologi melalui platform GOJEK sekaligus akses ke peningkatan kemampuan dan pengetahuan dengan pelatihan dan modul.

VP Public Affairs GOJEK, Astrid Kusumawardhani memaparkan, dalam menyusun program pelatihan GOJEK Wirausaha, GOJEK bekerja sama dengan pelatih yang ahli dalam bidang wirausaha serta para UMKM yang telah sukses naik kelas.

Selain itu, dalam membuat pelatihan dan modul, GOJEK Wirausaha senantiasa mendengarkan aspirasi dari pelaku UMKM yang telah masuk dalam ekosistem GOJEK.

“Materi yang kami sampaikan beragam sesuai dengan level kesiapan usaha mulai dari tingkat pemula, menengah dan lanjutan. Sehingga dalam penyampaian materi kami berupaya untuk tepat sasaran. Modul yang diajarkan berisi cara mengelola usaha, tips dari UMKM yang sudah sukses serta tips serta pemahaman wirausaha dari GOJEK,” kata Astrid.

Tahun ini pihaknya menarget dapat 35.000 pelaku usaha UMKM di 25 kota di Indonesia bisa ikut serta dalam pelatihan GOJEK Wirausaha dan meningkatkan skala bisnisnya. Program GOJEK Wirausaha ini memiliki keistimewaan yaitu memberikan akses langsung kepada para UMKM yang sudah mengikuti pelatihan untuk masuk ke ekonomi digital lewat platform GOJEK.

“Setelah pelatihan, UMKM dapat mendaftarkan usahanya ke dalam platform GO-FOOD, GO-PAY serta Arisan Mapan. Hal ini menjadi nilai tambah agar para pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital,” kata Astrid.

Sebelumnya, proyek pilot GOJEK Wirausaha telah dilakukan di 14 kota di Indonesia dengan lebih dari 2.200 pelaku UMKM yang ikut serta dari 24 komunitas dan institusi pemerintah. (rel/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/