27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Bupati Karo Tinjau Pasar Rakyat

Solideo/SUMUT POS
TINJAU: Bupati Karo Terkelin Brahmana saat meninjau Pasar Rakyat yang merupakan revitalisasi oleh Kementerian Perdagangan.

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana meninjau Pasar Rakyat Desa Munte,Jumat (22/2). Pasar rakyat ini merupakan program revitalisasi Kementerian Perdagangan melalui Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Terkelin Brahmana menegaskan, pasar rakyat identik sebagai pasar tradisional yang ada sejak dulu. Keberadaan pasar rakyat sangat dibutuhkan, sebagai sarana distribusi dan memperlancar proses penyaluran barang, jasa dari produsen kepada konsumen.

“Pasar Rakyat juga berfungsi mempertemukan penjual dan pembeli. Selain itu, fungsi pasar rakyat juga sebagai sarana promosi hasil pertanian Desa Munte maupun sekeliling desa yang menjadi tempat memperkenalkan dan menginformasikan barang atau jasa pada konsumen,” kata Terkelin.

Bupati Karo dalam kunjungannya di Pasar Rakyat Desa Munte, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo, Almina br Bangun, Kepala Dinas Pertanian Karo, Sarjana Purba, Camat Munte, Edi Ginting Manik, staf PUPR Hendra Mitcon Purba, meninjau kondisi Pasar Rakyat Munte yang selesai dibangun.

Disebutkan Terkelin, keberadaan pasar rakyat membantu masyarakat Desa Munte menjual langsung hasil produksi mereka, serta memudahkan memperoleh barang atau jasa. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karo, Almina br Bangun menyebutkan bahwa Pasar Rakyat Desa Munte dibangun Kementerian Perdagangan dengan menggunakan angaran TP (Tugas Pembantuan) dengan nilai Rp6 miliar.

Anggaran itu, sebut Almina, untuk pembangunan Pasar Rakyat Desa Munte dedi atas lahan 55 meter kali 23 meter, dengan jumlah bangunan kios 83 unit yang berukuran 2 meter kali 3 meter. Juga, bangunan balai sebanyak 117 unit dengan ukuran 1,5 meter kali 1 meter. Dikatakan Almina, sudah 61 pedagang terpilih (berhak) menempati kios yang dibangun.

“61 orang (pedagang) ini sebelumnya, kita minta kerja sama dan membuahkan kesepakatan jika sudah selesai pasar rakyat dibangun, maka mereka diperbolehkan kembali berjualan, berusaha sesuai haknya. Sedangkan sisa 22 unit kios lagi, belum ada pemiliknya. Maka sesuai dengan ketentuan, ke depan akan kita undi. Bagi yang berminat silakan daftar dan ajukan, namun tidak mengabaikan persyaratan yang disediakan nantinya,” tegas Almina.

Ditambahkannya, peresmian pengoperasian Pasar Rakyat Munte masih menunggu dari Kementerian Perdagangan. “Sesuai informasi yang kita terima dari Kementerian Perdagangan, peresmian rencananya Presiden Joko Widodo pada tanggal 12 Maret 2019 di Jakarta. Tapi ini masih tentatif. Jika ada perubahan maka kita sampaikan lagi,” pungkas Almina. (deo/han)

Solideo/SUMUT POS
TINJAU: Bupati Karo Terkelin Brahmana saat meninjau Pasar Rakyat yang merupakan revitalisasi oleh Kementerian Perdagangan.

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana meninjau Pasar Rakyat Desa Munte,Jumat (22/2). Pasar rakyat ini merupakan program revitalisasi Kementerian Perdagangan melalui Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Terkelin Brahmana menegaskan, pasar rakyat identik sebagai pasar tradisional yang ada sejak dulu. Keberadaan pasar rakyat sangat dibutuhkan, sebagai sarana distribusi dan memperlancar proses penyaluran barang, jasa dari produsen kepada konsumen.

“Pasar Rakyat juga berfungsi mempertemukan penjual dan pembeli. Selain itu, fungsi pasar rakyat juga sebagai sarana promosi hasil pertanian Desa Munte maupun sekeliling desa yang menjadi tempat memperkenalkan dan menginformasikan barang atau jasa pada konsumen,” kata Terkelin.

Bupati Karo dalam kunjungannya di Pasar Rakyat Desa Munte, didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo, Almina br Bangun, Kepala Dinas Pertanian Karo, Sarjana Purba, Camat Munte, Edi Ginting Manik, staf PUPR Hendra Mitcon Purba, meninjau kondisi Pasar Rakyat Munte yang selesai dibangun.

Disebutkan Terkelin, keberadaan pasar rakyat membantu masyarakat Desa Munte menjual langsung hasil produksi mereka, serta memudahkan memperoleh barang atau jasa. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karo, Almina br Bangun menyebutkan bahwa Pasar Rakyat Desa Munte dibangun Kementerian Perdagangan dengan menggunakan angaran TP (Tugas Pembantuan) dengan nilai Rp6 miliar.

Anggaran itu, sebut Almina, untuk pembangunan Pasar Rakyat Desa Munte dedi atas lahan 55 meter kali 23 meter, dengan jumlah bangunan kios 83 unit yang berukuran 2 meter kali 3 meter. Juga, bangunan balai sebanyak 117 unit dengan ukuran 1,5 meter kali 1 meter. Dikatakan Almina, sudah 61 pedagang terpilih (berhak) menempati kios yang dibangun.

“61 orang (pedagang) ini sebelumnya, kita minta kerja sama dan membuahkan kesepakatan jika sudah selesai pasar rakyat dibangun, maka mereka diperbolehkan kembali berjualan, berusaha sesuai haknya. Sedangkan sisa 22 unit kios lagi, belum ada pemiliknya. Maka sesuai dengan ketentuan, ke depan akan kita undi. Bagi yang berminat silakan daftar dan ajukan, namun tidak mengabaikan persyaratan yang disediakan nantinya,” tegas Almina.

Ditambahkannya, peresmian pengoperasian Pasar Rakyat Munte masih menunggu dari Kementerian Perdagangan. “Sesuai informasi yang kita terima dari Kementerian Perdagangan, peresmian rencananya Presiden Joko Widodo pada tanggal 12 Maret 2019 di Jakarta. Tapi ini masih tentatif. Jika ada perubahan maka kita sampaikan lagi,” pungkas Almina. (deo/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/