25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Hasil Panen Meningkat dan Berkualitas

Bawang merah

KARO, SUMUTPOS.CO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut melakukan pembinaan Klaster Bawang Merah kepada kelompok tani Tebing Latersia di Desa Batu Karang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumut.

Dibawah binaan BI Sumut, hasil tanaman para kelompok tani menghasilkan pertanian yang sangat baik secara kualitas dan kuantitas. Hal itu diungkapkan Ketua Kelompok Tani Tebing Latersia, Budi Tarigan kepada wartawan, usai acara Phasing Out atau mengakhiri binaan di Desa Batu Karang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Kamis (18/10) siang.

Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut, Demina Sitepu dan Wakil Bupati Karo, Corry S Sebayang.

“Selain hasil panen yang baik, banyak kami dapatkan dari binaan BI Sumut ini. Misalnya, soal ilmu, BI Sumut mendatangkan narasumber berasal dari Brebes, Jawa Tengah,” sebut Budi.

Budi menyebutkan, Kelompok Tani Tebing memiliki 52 anggota dengan luas lahan sebanyak 23 hektar. Dengan ilmu yang diberikan, hasil panen mencapai tarbet. bisa melakukan panen mencapi 20 ton lebih per hektare. Yang sebelumnya, hasil panen jauh dari angka tersebut.

Sekarang masuk musim hujan, kami cuma bisa panen 18 ton perhektare, atau turun 20 hingga 30 persen dari hasil panen. Kalau cuaca baik, bisa diatas 20 ton perhektar,” jelas Budi.

Terkait kendala cuaca, lanjut Budi, tidak menyurutkan para petani untuk menanam bawang merah dengan jenis Varietas Bauji, Varietas Tajuk dan Varietas Maja.

Dimana, bibit bawang merah dikirim langsung dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. “Untuk binaan Klaster Bawang Merah, kami sudah diberikan binaan sejak tahun 2014 dan sudah 4 tahun berjalan lah ini. Banyak keuntungan yang tak ternilai kami terima,” tutur Budi.

Sementara itu, Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut, Demina Sitepu mengungkapkan sebagai salah satu komoditas unggulan utama di Sumut, permintaan bawang merah untuk konsumsi masyarakat sebagai kebutuhan sehari-hari.

“Untuk di Sumut ada sentra pengembangan bawang merah, salah satunya dI Kabupaten Karo, Dam, Simalungun, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara dengan produksi rata-rata masih rendah yakni mencapal 8 ton perhektar. Angka ini masuh lebih rendah dan rata rata produksi dI pulau Jawa,” kata Demina dalam memberikan kata sambut pada acara Phasing Out tersebut.

Wakil Bupati Karo, Corry Sebayang mengapresiasi BI Sumut kepada Kelompok Tani Tebing Latersia. Dengan binaan tersebut, ia berharap program tersebut Karo menjadi Kabupaten yang mampu memproduksi bibit dan produk bawang merah berkualitas. Cory menegaskan kepada petani bawang merah, untuk terus meningkatkan kualitas hasil pertanian. Kemudian, jadikan Kabupaten Karo menghasilkan dan penangkaran bawang merah terbaik untuk Sumut.

“Kami berpesan, soal rumah bawng bisaa disimpan, Kalau harga turun?. Di Kabupaten Karo cuma di sini ada rumah bawang,” tandasnya. Kantor Perwakilan BI Prov Sumut menyerahkan bantuan berupa lampu sebagai penangkap hama bagi kelompok tani yang diterima langsung Wakil Bupati Karo, Corry Sebayang dan perwakilan kelompok tani sebanyak 95 unit. (gus/han)

Bawang merah

KARO, SUMUTPOS.CO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut melakukan pembinaan Klaster Bawang Merah kepada kelompok tani Tebing Latersia di Desa Batu Karang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumut.

Dibawah binaan BI Sumut, hasil tanaman para kelompok tani menghasilkan pertanian yang sangat baik secara kualitas dan kuantitas. Hal itu diungkapkan Ketua Kelompok Tani Tebing Latersia, Budi Tarigan kepada wartawan, usai acara Phasing Out atau mengakhiri binaan di Desa Batu Karang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Kamis (18/10) siang.

Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut, Demina Sitepu dan Wakil Bupati Karo, Corry S Sebayang.

“Selain hasil panen yang baik, banyak kami dapatkan dari binaan BI Sumut ini. Misalnya, soal ilmu, BI Sumut mendatangkan narasumber berasal dari Brebes, Jawa Tengah,” sebut Budi.

Budi menyebutkan, Kelompok Tani Tebing memiliki 52 anggota dengan luas lahan sebanyak 23 hektar. Dengan ilmu yang diberikan, hasil panen mencapai tarbet. bisa melakukan panen mencapi 20 ton lebih per hektare. Yang sebelumnya, hasil panen jauh dari angka tersebut.

Sekarang masuk musim hujan, kami cuma bisa panen 18 ton perhektare, atau turun 20 hingga 30 persen dari hasil panen. Kalau cuaca baik, bisa diatas 20 ton perhektar,” jelas Budi.

Terkait kendala cuaca, lanjut Budi, tidak menyurutkan para petani untuk menanam bawang merah dengan jenis Varietas Bauji, Varietas Tajuk dan Varietas Maja.

Dimana, bibit bawang merah dikirim langsung dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. “Untuk binaan Klaster Bawang Merah, kami sudah diberikan binaan sejak tahun 2014 dan sudah 4 tahun berjalan lah ini. Banyak keuntungan yang tak ternilai kami terima,” tutur Budi.

Sementara itu, Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut, Demina Sitepu mengungkapkan sebagai salah satu komoditas unggulan utama di Sumut, permintaan bawang merah untuk konsumsi masyarakat sebagai kebutuhan sehari-hari.

“Untuk di Sumut ada sentra pengembangan bawang merah, salah satunya dI Kabupaten Karo, Dam, Simalungun, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara dengan produksi rata-rata masih rendah yakni mencapal 8 ton perhektar. Angka ini masuh lebih rendah dan rata rata produksi dI pulau Jawa,” kata Demina dalam memberikan kata sambut pada acara Phasing Out tersebut.

Wakil Bupati Karo, Corry Sebayang mengapresiasi BI Sumut kepada Kelompok Tani Tebing Latersia. Dengan binaan tersebut, ia berharap program tersebut Karo menjadi Kabupaten yang mampu memproduksi bibit dan produk bawang merah berkualitas. Cory menegaskan kepada petani bawang merah, untuk terus meningkatkan kualitas hasil pertanian. Kemudian, jadikan Kabupaten Karo menghasilkan dan penangkaran bawang merah terbaik untuk Sumut.

“Kami berpesan, soal rumah bawng bisaa disimpan, Kalau harga turun?. Di Kabupaten Karo cuma di sini ada rumah bawang,” tandasnya. Kantor Perwakilan BI Prov Sumut menyerahkan bantuan berupa lampu sebagai penangkap hama bagi kelompok tani yang diterima langsung Wakil Bupati Karo, Corry Sebayang dan perwakilan kelompok tani sebanyak 95 unit. (gus/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/