BATUBARA, SUMUTPOS.CO – PSAD Bukit Barisan menjuarai turnamen sepakbola Inalum Cup tahun 2019. Setelah dipartai final mengalahkan PS Sergai melalui adu penalti dengan skor 6-4 (1-1), Selasa (5/3) di lapangan Tjgading, Batubara.
PSAD Bukit Barisan lebih dahulu tertinggal 0-1 di babak pertama melalui gol Donny di menit ke-30. Meskipun mendominasi permainan, Eki Fauzi dkk selalu gagal memanfaatkan peluang menjadi gol. Sedangkan PS Sergai sendiri sejatinya bermain terbuka. Ditekan selama 45 menit pertama, PS Sergai masih terlihat tenang manghalau serangan.
Di babak kedua, PSAD Bukit Barisan terlihat lebih bermain terbuka untuk menyerang. Bahkan harus berani meninggalkan dua pemain di sektor pertahanan. Lagi, peluang emas yang dimiliki belum bisa dimaksimalkan gol hingga paruh babak kedua.
Memecah kebuntuan, pelatih PSAD Ridwan Saragih memasukan Yasir untuk menambah daya gedor. Usaha ini pun tak sia-sia. Menit ke 85, aksi akselerasi Yasir di kotak penalti mendapat hadangan keras. Wasit pun langsung menunjuk titik putih.
Kesempatan penalti ini dimanfaatkan Eki Fauzi dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Skor imbang ini bertahan hingga pertandingan usai. “Sebenarnya saat penalti kami sedikit cemas. Karena mitos PSAD Bukit Barisan dalam adu penalti tak bagus. Namun dalam penalti kali ini, anak-anak terlihat sangat siap,” ujar Ridwan Saragih usai pertandingan.
“Lima penendang kami sukses mencetak gol. Terus terang gelar juara ini membuat kami bangga. Semoga kedepannya, PSAD Bukit Barisan semakin baik,” sambungnya. (don)
BATUBARA, SUMUTPOS.CO – PSAD Bukit Barisan menjuarai turnamen sepakbola Inalum Cup tahun 2019. Setelah dipartai final mengalahkan PS Sergai melalui adu penalti dengan skor 6-4 (1-1), Selasa (5/3) di lapangan Tjgading, Batubara.
PSAD Bukit Barisan lebih dahulu tertinggal 0-1 di babak pertama melalui gol Donny di menit ke-30. Meskipun mendominasi permainan, Eki Fauzi dkk selalu gagal memanfaatkan peluang menjadi gol. Sedangkan PS Sergai sendiri sejatinya bermain terbuka. Ditekan selama 45 menit pertama, PS Sergai masih terlihat tenang manghalau serangan.
Di babak kedua, PSAD Bukit Barisan terlihat lebih bermain terbuka untuk menyerang. Bahkan harus berani meninggalkan dua pemain di sektor pertahanan. Lagi, peluang emas yang dimiliki belum bisa dimaksimalkan gol hingga paruh babak kedua.
Memecah kebuntuan, pelatih PSAD Ridwan Saragih memasukan Yasir untuk menambah daya gedor. Usaha ini pun tak sia-sia. Menit ke 85, aksi akselerasi Yasir di kotak penalti mendapat hadangan keras. Wasit pun langsung menunjuk titik putih.
Kesempatan penalti ini dimanfaatkan Eki Fauzi dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Skor imbang ini bertahan hingga pertandingan usai. “Sebenarnya saat penalti kami sedikit cemas. Karena mitos PSAD Bukit Barisan dalam adu penalti tak bagus. Namun dalam penalti kali ini, anak-anak terlihat sangat siap,” ujar Ridwan Saragih usai pertandingan.
“Lima penendang kami sukses mencetak gol. Terus terang gelar juara ini membuat kami bangga. Semoga kedepannya, PSAD Bukit Barisan semakin baik,” sambungnya. (don)