25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Maladewa Mundur dari Kompetisi 7 Keajaiban Dunia

MALE-  Pemerintah Maladewa mundur dalam kompetisi New7Wonders (7 keajaiban dunia). Hal itu diakibatkan munculnya kisruh Pulau Komodo, yang diajukan pemerintah Indonesia sebagai keajaiban dunia beberapa waktu lalu.
“Maladewa pilih mundur karena alasan mahalnya biaya lisensi dan mempertimbangkan masalah yang timbul saat pengacara membela  Menbudpar Indonesia, terkait partisipasi Komodo di kompetisi keajaiban dunia,” kata pemerintah Maladewa dikutip dari visitmaldives.com, Kamis (20/10).

Seperti diketahui ketika itu Menbudpar Jero Wacik menyatakan kekecewaannya terhadap ancaman panitia New7Wonders. Penolakan Indonesia sebagai tuan rumah karena permintaan fee sebesar 45 juta dolar US. Seharusnya penolakan itu, pantia tidak menghapus daftar Pulau Komodo sebagai finalis.

Alasan pertama pemerintah Maladewa menarik diri dari kompetisi itu adalah mahalnya biaya lisensi dan paket sponsor yang diminta panitia penyelenggara New7Wonders. Jumlahnya tak main-main. Contohnya saja, pemerintah Maladewa diharuskan membayar biaya lisensi untuk penerbangan Maladewa sebesar 1 juta dolar US atau sekitar Rp8,8 miliar. Belum biaya sponsor dan lainnya.

“Dengan menyesal, kami menarik diri dari kompetisi ini karena tuntutan tak terduga atas sejumlah uang yang diminta dari penyelenggara New7Wonders,” kata Menteri Negara Pariwisata, Seni dan Budaya, Thoyyib Mohamed, Kamis (20/10).
Tak hanya itu, dukungan dari badan PBB UNESCO pada kompetisi tersebut menjadi alasan kedua mundurnya pemerintah Maladewa. Pemerintah Maladewa mengaku bingung dengan pola yang tidak konsisten dari peringkat para finalis dan tidak transparansinya proses penghitungan jumlah dukungan. (net/jpnn)

MALE-  Pemerintah Maladewa mundur dalam kompetisi New7Wonders (7 keajaiban dunia). Hal itu diakibatkan munculnya kisruh Pulau Komodo, yang diajukan pemerintah Indonesia sebagai keajaiban dunia beberapa waktu lalu.
“Maladewa pilih mundur karena alasan mahalnya biaya lisensi dan mempertimbangkan masalah yang timbul saat pengacara membela  Menbudpar Indonesia, terkait partisipasi Komodo di kompetisi keajaiban dunia,” kata pemerintah Maladewa dikutip dari visitmaldives.com, Kamis (20/10).

Seperti diketahui ketika itu Menbudpar Jero Wacik menyatakan kekecewaannya terhadap ancaman panitia New7Wonders. Penolakan Indonesia sebagai tuan rumah karena permintaan fee sebesar 45 juta dolar US. Seharusnya penolakan itu, pantia tidak menghapus daftar Pulau Komodo sebagai finalis.

Alasan pertama pemerintah Maladewa menarik diri dari kompetisi itu adalah mahalnya biaya lisensi dan paket sponsor yang diminta panitia penyelenggara New7Wonders. Jumlahnya tak main-main. Contohnya saja, pemerintah Maladewa diharuskan membayar biaya lisensi untuk penerbangan Maladewa sebesar 1 juta dolar US atau sekitar Rp8,8 miliar. Belum biaya sponsor dan lainnya.

“Dengan menyesal, kami menarik diri dari kompetisi ini karena tuntutan tak terduga atas sejumlah uang yang diminta dari penyelenggara New7Wonders,” kata Menteri Negara Pariwisata, Seni dan Budaya, Thoyyib Mohamed, Kamis (20/10).
Tak hanya itu, dukungan dari badan PBB UNESCO pada kompetisi tersebut menjadi alasan kedua mundurnya pemerintah Maladewa. Pemerintah Maladewa mengaku bingung dengan pola yang tidak konsisten dari peringkat para finalis dan tidak transparansinya proses penghitungan jumlah dukungan. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/