MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ribuan Kader Pemuda Pancasila Sumatera Utara menghadiri Apel Siaga dan Seminar Bela Negara yang diselenggarakan di Regale Convention Center Jalan Adam Malik Medan, Sabtu (16/3)2019.
Seminar bela negara ini diawali dengan Apel Siaga, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal Purnawirawan Ryamizard Ryacudu sebagai narasumber didampingi Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Sumatera Utara Kodrat Shah melakukan pemeriksaan pasukan yang digelar di halaman Regale Convention Center.
Selain ribuan kader Pemuda Pancasila, tampak hadir Wakil Gubernur Sumut Musa Rajek Shah, Sekjen MPN PP Arif Rahman, Kakanwil Kemenhan Sumut Kolonel Infanteri Nazar Mulyadi, mewakili Pangdam I Bukit Barisan Kolonel Tedi Halilintar, Sekretaris MPW PP Sumut Ali Madhy, Forkompida Sumatera Utara, Pengurus MPW PP Sumut, Pengurus Srikandi Sumut, Pengurus dan Kader Sapma PP Sumut, Pengurus MPC dan PAC se-Sumatera Utara.
Dalam sambutannya Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah berterima kasih kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas kesediaannya memberikan arahan tentang Bela Negara untuk membangkitkan semangat bela Negara di kalangan Kader Pemuda Pancasila. Karena hari ini sudah mulai muncul musuh utama Pemuda Pancasila yaitu paham Komunis. “Kita harus siap setiap saat untuk menghadapi itu, apapun taruhannya, nyawa sekalipum kita harus siap,” tegas Kodrat Shah.
Kodrat Shah juga menghimbau agar di tahun politik ini, PemudaPancasila bersatu tidak boleh terpecah belah. “Kita harus bisa membaca kemana arah Ketua Umum kita, kita harus patuh dan loyal pada pimpinan kita,” tambah Kodrat Shah.
Sementara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam kuliah umumnya menyampaikan tentang pentingnya membela negara dari ancaman nyata paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila yang mengancam keutuhan NKRI dan Ideologi Pancasila.
Ryamizard mengatakan TNI dan juga semangat masyarakat membela tanah air adalah tolak ukur dari kekuatan sebuah negara. Ia pun menyinggung tentang 4 faham atau ideologi yang berkembang saat ini di dunia, yaitu Liberal, Sosial, Komunis dan Faham Radikal. Ini semua faham yang diciptakan oleh manusia sedangkan Ideologi Pancasila lahir dari kultur Bangsa Indonesia yang ditemukan hidup dan berkembang ditengah masyarakat. “Saat ini bangsa kita dihadapkan pada ancaman nyata seperti Teroris, Narkoba, Bencana Alam, Pemberontakan Cybercrime, Wabah Penyakit. Mari kita jadikan hal itu sebagai musuh kita bersam, mari kita bersatu menghadapi ancaman itu, jangan malah diantara kita saling berhadap-hadapan dan gontok-gontokan,” kata Ryamizard..
Ryamizard juga menyinggung kesamaan antara Pemuda Pancasila yang merupakan adalah anak kandung dari TNI, dimana kita ketahui Pemuda Pancasila didirikan oleh sesepuh TNI seperti AH Nasution, Ahmad Yani dan Gatot Subroto, memiliki kesamaan kesamaan dengan TNI dalam hal Ideologi Pancasila dan NKRI yang merupakan harga mati dan tidak boleh didiskusikan lagi. “Bersama TNI dan masyarakat, Pemuda Pancasila diminta untuk terus mengawal serta menjaga kedaulatan NKRI dari pihak-pihak maupun paham-paham yang mengganggu kedaulatan NKRI apapun resikonya,” tegas Ryamizard.
Ryamizard juga menyampaikan bahwa sebagai Menteri Pertahanan yang bertugas mendesain pertahanan negara yang kemudian dilaksanakan oleh alat pertahanan negara yaitu TNI, didalam menyusun pertahanan negara tidak melulu tentang alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) tetapi yang paling penting adalah kekuatan aksi bela negara yang militan dari seluruh rakyat Indonesia.(adz)